Daily News 14/12

December 14, 2020 No. 1859
[Indonesia] - Faktor Ini Akan Menjadi Pendorong Pemulihan Ekonomi Indonesia Tahun 2021
Asian Development Bank (ADB) melihat kalau pemulihan ekonomi di tahun 2021 masih akan terus berlanjut. Salah satu yang mendukung prospek pemulihan ekonomi di tahun 2021 adalah peluang meningkatnya ekspor Indonesia. Hal ini seiring dengan meningkatnya pemulihan negara-negara mitra dagang utama Indonesia dan peningkatan harga komoditas. Menilik data yang diberikan oleh ADB, bank tersebut memprediksi kalau negara mitra dagang utama Indonesia akan menorehkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dari tahun 2020 pada tahun depan. Seperti contohnya China, diprediksi bisa tumbuh hingga 7,7% yoy pada tahun depan. Pun dengan India diprediksi akan tumbuh hingga 8,0% yoy, dan Jepang mampu tumbuh positif 2,3% yoy di tahun 2021. Sebagai tambahan informasi, ADB memperkirakan kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan akan tumbuh 4,5% yoy. (Source: Kontan)

[Amerika Serikat] - Vaksin Pfizer Disetujui BPOM AS
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/ FDA) resmi memberikan persetujuan darurat untuk vaksin virus Corona yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech pada Jumat (11/12/2020) malam waktu setempat, AS bakal mulai melakukan suntikan vaksin pertama dalam kampanye vaksin Covid-19 AS besar-besaran pada Senin pagi (14/12/2020). Sementara Pfizer Inc dan mitranya akan memulai pengiriman vaksin ke seluruh negara bagian pada Minggu, kata seorang jenderal Angkatan Darat yang mengatur peluncuran tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (13/12/2020). Petugas kesehatan dan orang tua lanjut usia di panti jompo bakal menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin pada gelombang pertama sebanyak 2,9 juta suntikan bulan ini, dengan inokulasi petugas kesehatan paling cepat pada hari Senin dan penghuni panti jompo pada akhir minggu depan, ungkap Angkatan Darat AS Jenderal Gustave Perna kepada pers, Sabtu. Pfizer bekerja sama dengan perusahaan logistik United Parcel Service Inc dan FedEx Corp untuk mendistribusikan vaksin. Mereka harus mengoordinasikan pengiriman dosis dengan pengiriman produk lain yang diperlukan untuk menyimpan dan mengelola vaksin, seperti jarum suntik, es kering, dan peralatan pelindung untuk petugas kesehatan. (Source: CNBC Indonesia)

[China] - Dana Asing Mengalir Deras Ke China
Arus modal asing mengalir deras ke obligasi dan saham China. Hal ini turut meningkatkan nilai mata uang yuan yang menguat signifikan ke level tertinggi selama tiga dekade terakhir. Dilansir dari Bloomberg, Minggu (13/12), asing mulai membanjiri aset dalam mata yuan pada 2021 karena China menawarkan imbal hasil yang jauh lebih baik dibandingkan negara lain menurun ekonom China di Citigroup Inc. Liu Li-gang. Dia memperkirakan mata uang yuan dapat meningkat 10% menjadi 6 yuan per dolar atau lebih tinggi pada akhir tahun depan. Padahal, yuan belum sekuat ini sejak akhir 1993, tepat sebelum penyatuan nilai tukar resmi dan pasar China memicu penurunan mata uang. Yuan telah melemah sejak akhir Mei, melonjak ke level tertinggi lebih dari dua tahun karena data menunjukkan ekonomi China pulih dari pandemi virus. Dana asing telah meningkatkan kepemilikan mereka atas obligasi dan saham dalam negeri lebih dari 30% tahun ini yang didorong oleh inklusi indeks dan premi suku bunga di atas pasar lain. Beijing sendiri telah melonggarkan pembatasan modal untuk memungkinkan lebih banyak arus keluar. Kondisi tersebut justru menempatkan Bank Rakyat China dalam kebingungan sehingga perlu mempersempit imbal hasil yuan di seluruh dunia untuk memperlambat apresiasi. Sebab, mata uang yang terlalu kuat dapat merusak dorongan terhadap rebound ekonomi yang masih bergantung pada permintaan global untuk ekspor China. (Source: Kontan)

[Jerman] - Harga Konsumen Jerman Menurun Pada November 2020
Harga konsumen negara Jerman turun 0,3% secara YoY pada November 2020, terbesar sejak Januari 2015. Ini merupakan bulan keempat deflasi sepanjang tahun ini karena adanya pengurangan PPN sementara dari 1 Juli 2020 dan hingga akhir tahun sebagai bagian dari paket stimulus untuk membantu ekonomi pulih dari guncangan virus corona. Harga barang turun 1,8% terutama karena barang energi (-7,7%), barang tahan lama seperti telepon (-6,7%) dan elektronik konsumen (-4,5%). Tidak termasuk produk energi, tingkat inflasi akan menjadi 0,6%. Tekanan ke atas berasal dari biaya makanan (1,4%) yaitu daging dan buah, dan jasa (1,1%) terutama biaya pemanas (1,4%). Dibandingkan dengan Oktober, harga konsumen turun 0,8%, penurunan terbesar dalam setahun. (Source: Trading Economics)