Daily News 16/12

December 16, 2020 No. 1861
[Indonesia] - Neraca Dagang November 2020 Surplus
Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus pada bulan November 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca dagang pada bulan tersebut sebesar US$ 2,62 miliar. Kepala BPS Suhariyanto bilang, neraca dagang yang surplus ini merupakan capaian yang menggembirakan. Pasalnya, nampak perbaikan dari sisi ekspor maupun impor secara bulanan. Terperinci, ekspor pada bulan November 2020 tercatat sebesar US$ 15,28 miliar. Ekspor pada bulan lalu naik 6,36% mom dan bila dibandingkan dengan November 2019, ekspor tercatat naik 9,54% yoy. Perbaikan ekspor ini ditunjang oleh naiknya permintaan dari negara-negara mitra dagang Indonesia dan juga peningkatan harga komoditas andalan, terutama batubara dan minyak kelapa sawit. Sementara itu, nilai impor pada bulan November 2020 tercatat sebesar US$ 12,66 miliar. Bila dibandingkan dengan bulan September 2020, nilai ini naik 17,40% mom. Namun, bila dibandingkan dengan November tahun lalu, nilai impor masih turun 17,46% yoy. (Source: Kontan)

[Amerika Serikat] - Joe Biden Akan Disuntik Vaksin Covid-19 Di Depan Umum
Amerika Serikat (AS) telah memulai proses vaksinasi Covid-19 kepada warganya. Dalam waktu dekat, giliran Presiden terpilih AS Joe Biden yang akan menerima suntikan vaksin virus corona. Biden menegaskan akan melakukannya di depan umum. Pernyataan itu disampaikan oleh Biden pada Selasa (15/12/2020) sebagaimana dilansir dari AFP. Di sisi lain, pakar penyakit menular AS Anthony Fauci telah menyarankan Biden agar mendapat vaksinasi virus corona secepatnya. Presiden terpilih AS berusia 78 tahun tersebut menambahkan bahwa Fauci menyarankannya untuk segera diberi vaksin Covid-19. Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 dan jumlah korban meninggal akibat virus corona di AS terus bertambah. AFP melaporkan, lebih dari 300.000 orang telah meninggal dunia karena Covid-19 di AS. AS memulai kampanye vaksinasi massal pada Senin (14/12/2020) dan pihak berwenang berharap untuk mengimunisasi 20 juta rakyat AS bulan ini. Tenaga kesehatan, tenaga medis, dan orang berusia lanjut akan menjadi daftar penerima vaksin virus corona yang utama. Selain itu, AS juga berharap dapat memvaksinasi seluruh warganya hingga akhir musim panas. Para pakar dan ahli memperkirakan bahwa dibutuhkan lebih dari 70 persen dari populasi harus divaksinasi untuk membendung wabah Covid-19. Di sisi lain, pemerintah AS juga harus meyakinkan rakyat yang masih skeptis terhadap vaksin virus corona. (Source: Kontan)

[China] - Data Retail Sales China
China sepertinya sudah mulai melepaskan diri dari cengkraman pandemi Covid-19. Hal ini dibuktikan dengan menguatnya data-data ekonomi di Negeri Panda itu. Dilansir dari AFP, Biro Statistik Nasional (NBS) mengatakan penjualan ritel di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut naik 5% di November. Angka tersebut sejalan dengan perkiraan analis yang disurvei oleh Bloomberg dan naik dari pertumbuhan 4,3% bulan Oktober. Juru bicara NBS Fu Linghui mengatakan pada konferensi pers bahwa ekonomi China melihat ""pemulihan yang stabil"" dari pandemi virus corona. Namun ia juga memperingatkan bahwa dengan munculnya kembali epidemi, pemulihan ekonomi dunia menghadapi tantangan dengan meningkatnya ketidakstabilan dan ketidakpastian. Meskipun China sebagian besar telah mengendalikan virus corona, tetapi konsumsi pulih lebih lambat karena negara-negara lain bergulat dengan dampak pandemi. Hal ini paling terasa pada industri perhotelan, di mana turis juga mendominasi keterisian hotel disana. Iris Pang, kepala ekonom ING untuk wilayah China mengatakan bahwa konsumen kelas menengah mendukung penjualan ritel, khususnya di sektor kosmetik dan perhiasan. Barang-barang medis juga terus mendorong pertumbuhan produksi industri itu. Sementara itu, tingkat pengangguran perkotaan turun sedikit menjadi 5,2% pada November, empat bulan berturut-turut. Namun, para ahli telah memperingatkan angka tersebut bisa lebih tinggi karena sejumlah besar orang di angkatan kerja informal China. Di lain kesempatan, Julian Evans-Pritchard, ekonom senior di Capital Economics, mengatakan tingkat pengangguran sekarang kembali ke level sebelum virus dan mendukung pertumbuhan penjualan ritel China. ""Kami pikir aktivitas akan tetap kuat dalam waktu dekat karena rumah tangga kehabisan simpanan berlebih yang mereka kumpulkan tahun ini,"" katanya. China dianggap berhasil dalam mengendalikan pandemi yang pada mulanya terjadi di wilayahnya. Mengutip data Worldometers, saat ini China hanya mencatatkan 86 ribu kasus dengan 4 ribu lebih kematian. (Source: CNBC Indonesia)

[Singapura] - Singapura Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer Gratis
Singapura telah menyetujui izin penggunaan vaksin virus Covid-19 dari Pfizer-BioNTech. Vaksinasi akan dimulai di Desember 2020 ini. Dilansir dari CNBC International, Direktur Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan, Kenneth Mak yakin bahwa negara kota berpenduduk 5,7 juta orang itu berharap memiliki cukup vaksin untuk seluruh warga pada kuartal ketiga 2021 serta ia berjanji akan membuatnya gratis bagi warga negara dan penduduk tetap. Sementara itu Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menyatakan bawa prioritas tertingginya dalam program vaksinasi itu adalah untuk lansia dan pejabat pemerintah. Singapura juga telah menandatangani perjanjian pembelian di muka dan memberikan uang muka lebih awal pada kandidat vaksin yang menjanjikan termasuk yang dikembangkan oleh Moderna dan Sinovac, menyisihkan lebih dari US$ 1 miliar (Rp 14 triliun) untuk suntikan, kata pihak berwenang. Selain itu PM Lee juga mengatakan Singapura akan mencabut beberapa pembatasan anti-virus mulai 28 Desember, termasuk mengizinkan kelompok yang terdiri dari delapan orang untuk berkumpul di depan umum, naik dari batas lima. Singapura telah melaporkan sedikit kasus transmisi lokal Covid-19 selama dua bulan terakhir. Dari lebih dari 58.000 kasus di Singapura, 29 orang telah meninggal - salah satu tingkat kematian terendah di dunia. Lebih dari 70 juta orang telah terinfeksi virus di seluruh dunia dengan 1,61 juta kematian, menurut penghitungan Reuters. (Source: CNBC Indonesia)