Daily News 18/01
January 18, 2021 No. 1880
[Indonesia] - Sri Mulyani Perpanjang Insentif Pajak Sektor Farmasi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati akhirnya memperpanjang pemberian insentif pajak kepada wajib pajak bagi sektor kesehatan, termasuk sektor farmasi. Sebelumnya kebijakan insentif ini diperpanjang hingga 31 Desember 2020 dengan PMK 143/2020, dan kini Sri Mulyani kembali menambah waktu pemberian fasilitas PPh (pajak penghasilan) dalam rangka penanganan Covid-19 hingga akhir Juni 2021 melalui PMK 239/2020. Tujuan pemberian insentif ini yakni untuk mendukung ketersediaan peralatan vaksinasi virus corona. PMK yang dimaksud yakni PMK Nomor 239/PMK.03/2020 tentang Pemberian Fasilitas Pajak terhadap Barang dan Jasa yang Diperlukan dalam rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 dan Perpanjangan Pemberlakuan Fasilitas Pajak Penghasilan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2020 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan dalam rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). (Source: CNBC Indonesia) [Amerika Serikat] - Joe Biden Akan Membatalkan Izin Pipa Minyak Keystone XL Di Hari Pertama Menjabat Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikabarkan berencana untuk membatalkan izin pipa minyak Keystone XL. Seperti dikutip dari Reuters, CBC News melaporkan, kebijakan ini bakal menjadi tindakan eksekutif Biden saat hari pertamanya menjabat sebagai presiden. Hal ini terungkap dari catatan singkat yang berasal dari tim transisi Biden yang diedarkan secara luas selama akhir pekan setelah dibagikan oleh tim kepresidenan. Kata-kata "Batalkan izin pipa Keystone XL" muncul di daftar tindakan eksekutif yang kemungkinan dijadwalkan untuk hari pertama kepresidenan Biden, menurut laporan tersebut. Namun, hingga saat ini tim transisi Biden tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut. Asal tahu saja, pipa Keystone dioperasikan oleh TC Energy Corp. Proyek senilai US$ 9 miliar ini akan memindahkan minyak dari provinsi Alberta ke Nebraska. Namun selama ini proyek tersebut terhambat karena banyaknya masalah hukum. (Source: Kontan) [China] - Hanya Dalam 5 Hari China Selesaikan Pembangunan Rumah Sakit Darurat Akibat Covid-19 China pada Sabtu (16/1) menyelesaikan pembangunan 1.500 kamar rumah sakit untuk pasien COVID-19. Rumah sakit yang dibangun hanya dalam lima hari tersebut didirikan untuk melawan lonjakan infeksi di sebuah kota di selatan Beijing. Rumah sakit itu adalah satu dari enam dengan total 6.500 kamar yang sedang dibangun di Nangong di provinsi Hebei, kata Kantor Berita Xinhua. Semua akan selesai dalam minggu depan. China, yang sebagian besar menahan penyebaran COVID-19, telah menderita ratusan infeksi bulan ini di Nangong dan ibu kota provinsi Hebei, Shijiazhuang, barat daya ibu kota China. Program serupa pembangunan rumah sakit cepat diluncurkan oleh Partai Komunis yang berkuasa pada awal wabah tahun lalu untuk mendirikan rumah sakit isolasi di Wuhan, kota pusat tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir 2019. (Source: Kontan) [Korea Selatan] - Bank Sentral Korea (BOK) Pertahankan Suku Bunga Di Level Terendah Dalam Sejarah Bank sentral Korea Selatan atau Bank of Korea (BOK) mempertahankan kebijakan suku bunga di rekor terendah yakni 0,5%. Hal tersebut dilakukan karena dampak dari gelombang ketiga virus corona telah merusak ruang lingkup untuk mempertahankan pemulihan ekonomi di Negeri Ginseng ini. Seperti yang diharapkan, dewan kebijakan moneter BOK memilih untuk membiarkan suku bunga dasar tetap stabil dalam pertemuan pengaturan suku bunga pertama di tahun 2021 yang digelar Jumat (15/1). Seperti diketahui, guna mendukung ekonomi yang dilanda pandemi, BOK memangkas suku bunga acuan ke level terendah sepanjang masa 0,5% pada Mei 2020 setelah memberikan pemotongan suku bunga darurat setengah poin persentase. (Source: Kontan)