Daily News 29/01

January 29, 2021 No. 1889
[Indonesia] - BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Sentuh 5,8%
Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia di tahun 2021 akan kembali ke zona positif, bahkan melesat hingga berada di kisaran 4,8% hingga 5,8%. Secara umum, prospek pertumbuhan ekonomi yang meningkat ditopang oleh perbaikan seluruh komponen PDB baik berdasarkan pengeluaran maupun Lapangan Usaha (LU). Dari sisi pengeluaran, BI memperkirakan konsumsi swasta akan tumbuh di kisaran 4,6% hingga 5,6%. Peningkatan ini akan sejalan dengan kenaikan upah minimum dan pendapatan ekspor, serta peningkatan ekspektasi konsumen. Kinerja investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan akan di kisaran 3,8% hingga 4,8% dan didorong oleh perbaikan ekspor dan pembangunan infrastruktur pada Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berlanjut. Selain itu, perbaikan iklim berusaha sebagai dampak positif implementasi UU Cipta Kerja, juga akan menopang perbaikan investasi. Kemudian, konsumsi pemerintah diperkirakan akan tumbuh di kisaran 4,9% hingga 5,9%. Kinerja ini terus menguat didorong oleh stimulus fiskal yang berlanjut untuk akselerasi pemulihan ekonomi. Kemudian, kinerja ekspor diperkirakan akan sebesar 4,5% hingga 5,5%. Perbaikannya sejalan dengan permintaan global yang membaik, terutama permintaan dari Amerika Serikat (AS) dan China, serta kenaikan harga komoditas. Kemudian impor barang dan jasa diperkirakan akan tetap tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan, dan akan berdada di kisaran 3,% hingga 4,3%. Dari sisi LU, kinerja LU terkait dengan penanganan Covid-19 seperti LU Informasi dan Komunikasi, serta LU Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial diperkirakan akan tetap tumbuh tinggi. Kinerja LU yang terkait pertania dan pertambangan akan membaik, ditopang oleh pemulihan ekonomi global dan harga komoditas yang naik. Kemudian, BI juga optimistis LU Industri Pengolahan dan LU Konstruksi akan tumbuh meningkat seiring dengan perbaikan iklim investasi, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan daya saing industri manufaktur. (Source: Kontan)

[Amerika Serikat] - Ekonomi AS Terkontraksi 3,5% Di 2020, Terburuk Dalam 74 Tahun Terakhir
Perekonomian AS mengalami kontraksi terhebat sejak Perang Dunia Kedua pada tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 menekan pengeluaran konsumen dan investasi bisnis. Kondisi itu mendorong jutaan warga Amerika kehilangan pekerjaan dan jatuh miskin. Reuters memberitakan, meskipun pemulihan sedang berlangsung, perekonomian AS melambat secara signifikan di tengah kebangkitan infeksi virus corona dan hampir menipisnya uang bantuan dari pemerintah senilai US$ 3 triliun. Kondisi ini kemungkinan akan bertahan setidaknya hingga tiga bulan pertama tahun 2021. Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, tingkat Produk Domestik Bruto (AS) terkontraksi 3,5% pada 2020, yang merupakan penurunan terbesar sejak 1946. Hal tersebut mengikuti pertumbuhan 2,2% pada 2019 dan merupakan penurunan tahunan pertama dalam PDB sejak Resesi Hebat 2007-2009. Hampir setiap sektor, kecuali pemerintah dan pasar perumahan, mengalami kontraksi tahun lalu. Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga ekonomi, melorot 3,9%, kinerja terburuk sejak 1932. Ekonomi jatuh ke dalam resesi Februari lalu. (Source: Kontan)

[China] - Panas! Kemenhan China: Kemerdekaan Taiwan Berarti Perang
Tensi antara China dan Taiwan semakin meningkat. Per Kamis (28/1/2021), China memperingatkan Taiwan bahwa "kemerdekaan berarti perang" dan angkatan bersenjata mereka serius dalam mengambil tindakan untuk menanggapi provokasi dan campur tangan asing. Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai bagian dari wilayah Negeri Tirai Bambu, melaporkan beberapa jet tempur dan pembom China memasuki zona identifikasi pertahanan udara barat daya Taiwan selama akhir pekan. Hal itu turut memicu kekhawatiran Amerika Serikat (AS). China percaya pemerintah Taiwan yang dipilih secara demokratis sedang menggerakkan Taiwan menuju deklarasi kemerdekaan formal. Walaupun, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berulang kali mengatakan mereka sudah menjadi negara merdeka. Saat ditanya pada jumpa pers bulanan tentang aktivitas angkatan udara baru-baru ini, Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China. China secara rutin menggambarkan Taiwan sebagai masalah paling penting dan sensitif dalam hubungannya dengan AS. Di bawah pemerintahan Presiden AS sebelumnya, yaitu Donald Trump, AS meningkatkan dukungan untuk Taiwan dalam bentuk hal penjualan senjata dan pengiriman beberapa pejabat senior ke Taipei. Pemerintahan Presiden Joe Biden, yang baru menjabat selama seminggu, telah menegaskan kembali komitmen kepada Taiwan. Hal itu tentu berpotensi menambah ketegangan lebih lanjut dengan Beijing. (Source: CNBC Indonesia)

[Korea Selatan] - Korea Selatan Mulai Vaksinasi Covid-19 Bulan Depan
Korea Selatan akan memulai program vaksinasi virus corona mulai akhir Februari mendatang. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan, petugas medis yang berada garis depan akan menjadi kelompok pertama yang mendapatkan vaksinasi. Semetara itu, masyarakat umum akan melakukan vaksinasi gratis di paruh kedua tahun ini. Dalam keterangannya, KDCA melanjutkan, program vaksinasi gratis secara nasional ini dimulai dengan para profesional medis yang merawat pasien Covid-19 di rumah sakit dan pusat perawatan di wilayah Seoul yang lebih luas. Untuk tahap pertama ini, Korea Selatan akan menggunakan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca Plc., kata KDCA, Kamis (28/1). Otoritas kesehatan itu juga menargetkan tingkat vaksinasi akan mencapai 70% pada bulan November mendatang. Pihak berwenang memperkirakan sekitar 50.000 pekerja medis akan menerima dosis pertama vaksin, diikuti oleh 780.000 orang lainnya, termasuk pasien di sanatorium dan fasilitas perawatan lansia, serta petugas perawatan kesehatan berisiko tinggi, selama kuartal pertama. Mulai pertengahan Maret, petugas medis di rumah sakit umum dengan jumlah pasien Covid-19 yang tinggi dengan gejala parah akan mulai vaksinasi, lanjut KDCA. Petugas garis depan Covid-19 lainnya, seperti paramedis, petugas karantina dan penyelidik epidemiologi juga akan disuntik mulai pertengahan Maret. Jumlah gabungan dari petugas medis yang menerima vaksin Covid-19 di tahap pertama ini diharapkan sekitar 440.000 orang. Rencananya, vaksin Covid-19 pertama akan diberikan di pusat vaksinasi Korea Selatan yang berada di National Medical Center yang dikelola pemerintah di pusat kota Seoul. KDCA juga bakal membangun tiga lokasi vaksinasi tambahan yang dijalankan oleh rumah sakit umum yang hanya didedikasikan untuk merawat pasien Covid-19 di bagian lain negara itu. (Source: Kontan)