Daily News 02/02

February 02, 2021 No. 1891
[Indonesia] - Hore! Sri Mulyani Perpanjang Insentif Perpajakan 2021
Pemerintah memutuskan untuk meneruskan berbagai insentif perpajakan dalam rangka menjaga iklim investasi yang kondusif. Kebijakan tersebut tertuang di dalam Kebijakan Terpadu yang dibentuk oleh Komite Sistem Stabilitas Keuangan (KSSK). Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan Kebijakan Terpadu tersebut telah dibentuk melalui serangkaian focus group discussion (FGD) dengan 25 asosiasi yang mewakili 20 sektor usaha yang dilanjutkan menjadi tujuan dan pertimbangan utama dalam merumuskan paket Kebijakan Terpadu tersebut. Oleh karena itu, kata Sri Mulyani memutuskan melanjutkan kebijakan insentif fiskal. Terdiri dari belanja perpajakan atau tax expenditure yang merupakan penerimaan perpajakan yang tidak dikumpulkan atau forgone revenue, sebagai akibat adanya ketentuan khusus yang berbeda dari sistem pemajakan secara umum. Selain belanja perpajakan, pemerintah juga melanjutkan berbagai insentif perpajakan untuk mendorong daya beli masyarakat, memenuhi kebutuhan impor bahan baku produksi, dan membantu arus kas perusahaan. Kebijakan insentif perpajakan ini akan diberikan di dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). (Source: CNBC Indonesia)

[Amerika Serikat] - Ditopang Reli Saham Teknologi, Wall Street Ditutup Melonjak
Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat tajam pada perdagangan Senin (1/2/2021) sejalan dengan pandangan para analis terkait aksi spekulatif para investor di forum Reddit yang dinilai tidak akan menggoyang tren bullish. Dilansir dari Bloomberg, indeks S&P 500 melonjak 1,6 persen setelah saham-saham teknologi dan peritel mencetak rebound. Indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi juga menguat 2,5 persen, kinerja terbaik dalam 10 pekan terakhir. Saham Amazon Inc dan induk Google Alphabet Inc ditutup menguat menjelang rilis laporan keuangan. Saham Tesla Inc juga melonjak setelah analis menaikkan proyeksi target harga saham dua kali lipat. Adapun saham yang sempat jadi buah bibir, GameStop Corp jatuh. Pertarungan antara investor ritel dengan hedge fund dinilai tidak akan menyurutkan tren bullish di pasar saham, ujar JPMorgan Chase & Co. Investor bakal menjual sahamnya saat prospek pertumbuhan lebih buruk dan tanda-tanda penilaian berlebihan di luar rasio laba per saham menyebar. Risiko bubble dinilai cukup jauh dari mungkin. Kepala Investasi Morgan Stanley Wealth Management Lisa Shalett mengatakan kenaikan harga yang eksesif menyebabkan pasar rentan mengalami koreksi. Untuk investor harus cermat dalam memilih momentum untuk akumulasi saham. (Source: Bisnis.com)

[China] - China Perketat Aturan Antimonopoli Di Sektor Teknologi
China segera memperketat kebijakan anti monopoli di sektor-sektor yang baru berkembang pada layanan on demand. Kemudian memperluas sosialisasi mengenai kebijakan pengendalian terhadap dominasi perusahaan swasta yang terus tumbuh. Dilansir dari Bloomberg, (1/2) China dengan tegas menentang monopoli dan persaingan tidak sehat dengan memperkuat regulasi ke berbagai sektor seperti bisnis platform sebagaimana tertuang dalam rencana yang dikeluarkan oleh Komite Sentral Partai Komunis dan Dewan Negara Tiongkok. Hal itu akan termuat dalam serangkai pedoman penegakan berstandar tinggi di pasar dan keuangan di Tiongkok, khususnya area yang membutuhkan lebih banyak pengawasan yang mencakup layanan pemesanan antar. Diantaranya, layanan pengiriman makanan di provinsi Meituan atau operator bergaya Airbnb seperti Tujia. Pihak berwenang akan meningkatkan aturan untuk mengidentifikasi platform mana saja yang melakukan monopoli serta menyalahgunakan dana pengguna. Pemerintah juga akan mengeluarkan pedoman untuk membantu perusahaan China memenuhi aturan antitrust di luar negeri. Rencananya, aturan ini akan menjadi peta jalan untuk mengintegrasikan pasar dan pemerintahan secara efektif untuk mendukung perekonomian dalam setengah dekade mendatang, mengutip kantor berita Xinhua. Akan ada 51 poin aturan untuk memperkuat regulasi lama serta perkembangan pasar yang paling dibatasi. (Source: Kontan)

[Korea Selatan] - PMI Korea Selatan Mencapai Angka Tertinggi Selama Satu Dekade Karena Lonjakan Ekspor
Aktivitas pabrik Korea Selatan naik pada laju tercepat dalam satu dekade di bulan Januari. Hal ini terjadi karena melonjaknya ekspor mendorong pemulihan ekonomi padat manufaktur. Indeks manajer pembelian (PMI) IHS Markit naik menjadi 53,2 pada Januari dari 52,9 pada Desember, angka tertinggi sejak Februari 2011. Ambang batas 50 memisahkan pertumbuhan dari kontraksi. Menurut survei IHSG Markit, output, pesanan baru, dan ekspor baru semuanya meningkat di bulan Januari. (Source: Kontan)