Daily News 03/02
February 03, 2021 No. 1892
[Indonesia] - Biofarma Selesaikan Produksi Vaksin Corona Gelombang Pertama Pekan Depan PT Biofarma (Persero) akan menyelesaikan produksi vaksin virus corona (Covid-19) gelombang pertama pada pekan depan. Sebelummya Biofarma telah mendatangkan 15 juta dosis bulk vaksin Sinovac plus 1,5 juta overfill pada pertengahan Januari lalu. Bahan baku vaksin tersebut telah mulai diproduksi sejak 14 Januari 2021 lalu. Corporate Secretary Biofarma Bambang Heriyanto mengatakan, diperkirakan untuk selesai produksi untuk 15 juta dosis pada tanggal 11 Februari 2021. Produksi pada gelombang pertama dilakukan sebanyak 13 batch dan terdapat 1 juta dosis dalam setiap batch. Sehingga total Biofarma akan memproduksi 13 juta dosis vaksin dari bahan baku yang didatangkan pertama. Nantinya, vaksin produksi Biofarma tersebut akan diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan kualitas dan standar mutu vaksin. BPOM nantinya akan mengeluarkan laporan berupa lot release untuk vaksin yang diproduksi Biofarma. Vaksin produksi Biofarma tersebut juga akan didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. Kelak, vaksin tersebut akan digunakan untuk vaksinasi petugas layanan publik termasuk TNI dan Polri. Saat ini, Indonesia telah melaksanakan program vaksinasi kepada tenaga kesehatan. Sebanyak 1,5 juta tenaga kesehatan divaksinasi menggunakan vaksin jadi yang didatangkan juga dari Sinovac. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Konkret! Biden Rombak Habis Kebijakan Imigrasi ala Trump Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani serangkaian perintah eksekutif yang merombak proses imigrasi AS. Hal itu menandakan kembalinya kebijakan yang lebih inklusif. Pada Selasa (2/2/2021), Biden meminta jajaran pemerintah untuk merampingkan naturalisasi sembilan juta migran. Tak hanya itu, ia juga akan memerintahkan peninjauan semua hambatan hukum terhadap imigrasi dan integrasi yang diberlakukan di bawah kepemimpinan presiden sebelumnya, yaitu Donald Trump. Sejalan dengan janji kampanye, salah satu perintah akan diberlakukan pada kelompok kerja yang bertugas menyatukan kembali keluarga migran yang dipisahkan oleh kebijakan "tanpa toleransi" Trump yang diberlakukan pada tahun 2018. Kebijakan itu memungkinkan pejabat untuk menuntut dan mendeportasi orang dewasa yang memasuki AS secara ilegal. Anak-anak mereka kemudian ditempatkan ke dalam tahanan federal. Dihadapkan dengan protes internasional, dan bahkan kritik dari dalam partainya sendiri, pemerintahan Trump terpaksa menurunkan kebijakan tersebut. Tetapi ratusan anak migran masih belum dikembalikan kepada orang tua mereka. Menurut pejabat terkait, kelompok kerja tersebut akan memeriksa cara untuk menyatukan kembali keluarga-keluarga tersebut. Namun mereka tidak menyebutkan secara spesifik apakah hal itu dapat memungkinkan orang tua atau anak-anak yang telah dideportasi kembali ke tanah AS. Perintah eksekutif kedua menggemakan kebijakan serupa di bawah pemerintahan presiden Barack Obama, menerapkan mekanisme hukum bagi calon imigran di negara asal mereka untuk mengajukan izin tinggal, memungkinkan mereka untuk menghindari rute penyelundupan yang berbahaya. Namun upaya pemerintahan Biden untuk membatalkan kebijakan imigrasi era Trump kemungkinan akan disambut oleh sayap kiri Partai Demokrat. Sejak menjabat, dia telah membatalkan dua tindakan penting pendahulunya, menangguhkan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko dan mencabut larangan masuk AS bagi penduduk sejumlah negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Biden juga telah mengirim RUU ke Kongres yang dapat mengarah pada naturalisasi jutaan imigran tidak berdokumen di AS. Adopsi undang-undang juga akan membutuhkan kepercayaan beberapa anggota parlemen dari Partai Republik untuk mendukungnya, dan ini bukan hal yang mudah. (Source: CNBC Indonesia) [China] - Awas! Vaksin Virus Corona Palsu Beredar, China Tangkap Pemalsu Vaksin Polisi China menangkap lebih dari 80 orang dan menyita 3.000 dosis palsu vaksin virus corona sebagai bagian dari kampanye untuk memerangi kejahatan terkait vaksin. Mengutip kantor berita Xinhua, Reuters melaporkan, para tersangka telah melakukan aksinya setidaknya sejak September tahun lalu. Dan, polisi sudah melacak semua dosis vaksin virus corona palsu. Menurut laporan Xinhua, proses pembuatan vaksin virus corona palsu dengan memasukkan garam ke dalam dosis. Para tersangka mungkin bermaksud mengirim vaksin virus corona ke luar negeri, surat kabar Global Times menyebutkan, mengutip sumber yang dekat dengan produsen vaksin utama China. Kepolisian China menggelar operasi di banyak tempat, termasuk Kota Beijing dan Shanghai serta Provinsi Shandong, Xinhua menyebutkan. Negara-negara di seluruh dunia telah meluncurkan program vaksinasi dengan harapan mengakhiri pandemi virus corona selama setahun ke depan. (Source: Kontan) [Hong Kong] - Penjualan Ritel Hong Kong Mengalami Penurunan Terbesar Dalam 5 Bulan Penjualan ritel Hong Kong anjlok 14 persen secara YoY pada Desember 2020, ini merupakan penurunan terbesar sejak Juli, setelah merosot 4,7 persen di bulan sebelumnya. Kemudian juga Ini adalah penurunan aktivitas ritel ke-23 secara berturut-turut, di tengah gelombang keempat epidemi lokal dan tindakan jarak sosial yang diakibatkannya. Penjualan yang mengalami penurunan diantaranya perhiasan, jam tangan dan jam, serta hadiah berharga (-44,9 persen); obat-obatan & kosmetik (-40,8 persen) serta pakaian, alas kaki dan produk sejenis (-25,1 persen). Untuk tahun 2020 secara keseluruhan, penjualan ritel turun 25,5 persen, penurunan tahunan terbesar dalam catatan yang mencerminkan pukulan telak terhadap aktivitas terkait konsumsi yang disebabkan oleh epidemi. (Source: Trading Economics)