Daily News 29/03

March 29, 2021 No. 1928
[Indonesia] - Indonesia Battery Corp Resmi Dibentuk
Kementerian BUMN resmi mengumumkan adanya holding perusahaan baterai BUMN yaitu Indonesia Battery Corporation atau IBC. Investasi yang dibutuhkan untuk holding tersebut mencapai Rp238 Triliun. Perusahaan holding ini akan terdiri dari empat perusahaan BUMN yaitu PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero)/Inalum alias MIND ID, anak usahanya ANTM, Pertamina dan PLN. Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan IBC tidak hanya akan punya satu pabrik. Namun akan menjadi industri baterai listrik yang terintegrasi. Secara kepemilikan saham masing-masing perusahaan sama besarnya yakni 25%. Selain itu dia menjelaskan tujuan IBC adalah kekuatan hulu ke hilir bisa satukan. Tujuan utama supaya kekuatan di hulu-hilir bisa disatukan, makanya keempat BUMN bentuk IBC yang masing-masing bagian supply chain industri battery ini akan ada JV (Joint Venture) itu akan dilakukan. IBC rencananya ingin memiliki kapasitas mencapai 140 giga watt hour (GWh) dan 50 GWh diantaranya akan bisa diekspor. Lalu sisanya digunakan untuk produksi Electric Vehicle atau EV di Indonesia. Tahun ini rencananya akan dilakukan investasi pengembangan battery cell di huilir dan dilakukan oleh empat perusahaan tersebut. Dia mengharapkan 2021 hingga 2023 akan ada dampak yang dirasakan langsung sebab pengaruh pengembangan ekonomi pasca COVID-19. (Source: CNBC Indonesia)

[Amerika Serikat] - Sentimen Konsumen AS Naik Di Atas Perkiraan Awal
Sentimen Konsumen Amerika Serikat naik menjadi 84,9 pada Maret 2021, hal ini naik dari perkiraan awal sebesar 83 dan di atas perkiraan pasar yaitu 83,6. Ini juga merupakan peningkatan terbesar sejak Mei 2013, tentunya karena rumah tangga menyambut positif adanya bantuan stimulus dan program vaksinasi yang terus dilakukan. Ekspektasi inflasi untuk tahun depan turun menjadi 3,1% dari 3,3% di bulan sebelumnya, sedangkan prospek 5 tahun naik menjadi 2,8% dari 2,7%, di atas angka awal 2,7%. Data tersebut dengan jelas menunjukkan peningkatan tajam dalam belanja konsumen. (Source: Trading Economics)

[China] - Keuntungan Industri China Melesat 179% Dalam Dua Bulan Pertama Tahun Ini
Perusahaan industri China mencatatkan kenaikan keuntungan di dua bulan pertama tahun 2021. Hal ini menyoroti rebound di sektor manufaktur China dan kebangkitan luas dalam aktivitas ekonomi dari krisis virus corona (Covid-19) yang terjadi sejak awal tahun lalu. Sabtu (27/3), Data Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan, keuntungan yang didapat perusahaan China mencapai 1,114 triliun yuan setara US$ 170,31 miliar dalam dua bulan pertama 2021. Jumlah tersebut naik 179% dari periode yang sama tahun lalu ketika pandemi Covid-19 melumpuhkan aktivitas ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut. Laba industri di Januari-Februari 2021 ini juga naik 72,1% dari periode yang sama tahun 2019 dan membawa pertumbuhan rata-rata dua tahun menjadi 31,2%, menurut NBS. Keuntungan industri juga telah meningkat 20,1% di bulan Desember. Angka-angka tersebut menggabungkan data untuk Januari dan Februari dengan mengecualikan distorsi yang disebabkan oleh Tahun Baru Imlek selama seminggu, yang jatuh pada bulan Februari 2021. Data juga menunjukkan bahwa margin di sektor bahan baku manufaktur melesat 346% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena harga di tingkat pabrik melaju pada laju tercepat-nya dalam lebih dari dua tahun. Output industri China melonjak dalam dua bulan pertama tahun ini, sementara ekspor, pendorong pertumbuhan utama bagi China setelah guncangan pandemi, naik pada rekor kecepatan pada bulan Februari. (Source: Kontan)

[Hong Kong] - Hong Kong Mencetak Defisit Neraca Perdagangan Terkecil Dalam 5 Bulan
Defisit neraca perdagangan Hong Kong menyusut menjadi HKD 14,7 miliar pada Februari 2021 dari HKD 38,6 miliar tahun lalu. Hal ini didorong oleh kenaikan ekspor 30,4% YoY menjadi HKD 311 miliar, di tengah peningkatan penjualan mesin listrik, peralatan dan peralatan, dan bagian listriknya (39,3%); alat dan perangkat telekomunikasi dan perekaman suara dan reproduksi (37,6%); mesin kantor dan mesin pengolah data otomatis (27,1%) dan logam non-besi (249,4%). Sementara itu, impor naik lebih lambat 17,6% menjadi HKD 326 miliar, yang disebabkan oleh mesin, peralatan dan peralatan listrik, dan bagiannya (27,2%); alat dan perangkat telekomunikasi dan perekam serta reproduksi suara (27,8%); mesin kantor dan mesin pengolah data otomatis (23%) dan logam non-besi (160,0%). (Source: Trading Economics)