Daily News 01/04

April 01, 2021 No. 1931
[Indonesia] - Anggaran Covid-19 Tembus Rp130,03 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan total anggaran penanganan Covid-19 dan program vaksinasi yang mencakup pengadaan, perawatan, insentif tenaga kerja hingga testing dan tracing Covid-19 telah mencapai Rp130,03 triliun pada tahun ini. Adapun, dia merinci anggaran senilai Rp130,03 triliun tersebut mencakup pengadaan dan program vaksin senilai Rp58,18 triliun, testing dan tracing Rp9,91 triliun, serta perawatan (therapeutic) dan insentif tenaga kesehatan senilai Rp61,94 triliun. Sri Mulyani membandingkan bahwa anggaran tersebut setara dengan tujuh kali anggaran pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai. Kemudian, anggaran tersebut juga sama dengan dengan 34 kali pembangunan Wisma Atlet atau empat kali pembangunan MRT atau 81 kali pembangunan air minum Jatiluhur. Menurutnya, anggaran penanganan Covid-19 ini seluruhnya dibiayai oleh APBN. APBN bekerja sangat keras melindungi rakyat dan perekonomian menghadapi Covid-19, tegas Sri Mulyani. (Source: Bisnis.com)

[Amerika Serikat] - Joe Biden Mengumumkan Rencana Infrastruktur Baru
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan rencana infrastruktur senilai $2,25 triliun selama periode 8 tahun termasuk $621 miliar untuk transportasi dan $580 miliar untuk manufaktur. Untuk membiayai rencana tersebut, Biden mengusulkan untuk menaikkan pajak penghasilan badan menjadi 28% dari 21% dan menaikkan pajak atas pendapatan luar negeri perusahaan. Namun, paket tersebut kemungkinan akan menghadapi tentangan GOP yang kuat, khususnya terkait kenaikan pajak. Bagian kedua dari rencana stimulus yang berhubungan dengan perawatan kesehatan dan pengasuhan anak pun diharapkan terjadi dalam beberapa minggu. (Source: Trading Economics)

[China] - Pertumbuhan Manufaktur China Tertinggi Selama 3 Bulan
Indeks PMI Manufaktur China naik menjadi 51,9 pada Maret 2021 dari 50,6 pada Februari, mengalahkan konsensus pasar sebesar 51,0. Ini adalah pembacaan tertinggi sejak Desember 2020, karena pabrik-pabrik melanjutkan produksinya setelah ditutup untuk liburan Tahun Baru Imlek. Berikut beberapa sub-indeks yang mendukung antara lain output (53,9 vs 51,9 di Februari), pesanan baru (53,6 vs 51,5), dan tingkat pembelian (53,1 vs 51,6) semuanya tumbuh paling tinggi dalam tiga bulan, penjualan ekspor kembali mengalami ekspansi (51,2 vs 48,8) dan lapangan kerja naik untuk pertama kalinya dalam sebelas bulan (50.1 vs 48.1). Mengenai harga, baik biaya input (69,4 vs 66,7) dan biaya output (59,8 vs 58,5) terus meningkat dengan kecepatan yang solid. Ke depan, sentimen bisnis tetap optimis (58,5 vs 59,2). (Source: Trading Economics)

[Korea Selatan] - Penjualan Ritel Korea Selatan Melonjak Secara YoY
Penjualan ritel di Korea Selatan naik 8,4% dalam skala tahunan pada Februari 2021 setelah membukukan pertumbuhan nol pada Januari 2021. Hal ini tentunya dikarenakan adanya momentum pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian COVID-19. Namun, dalam skala bulanan, penjualan ritel turun 0,8% di Februari setelah naik 1,6% di Januari. (Source: Trading Economic)