Daily News 07/04
April 07, 2021 No. 1934
[Indonesia] - Curah Hujan Tinggi, Gimana Nasib Batu Bara RI? Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia memperkirakan produksi batu bara di Kuartal I 2021 akan lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Curah hujan yang cukup tinggi dia sebut menjadi penyebab turunnya produksi di Kuartal I tahun ini. Meski di Kuartal I diproyeksikan lebih rendah, namun sampai akhir tahun 2021 diproyeksikan produksinya bisa mencapai lebih dari yang ditargetkan pemerintah. Seperti diketahui tahun ini pemerintah menargetkan produksi batu bara 550 juta ton. Produksi yang diproyeksikan bakal melebihi target disebabkan karena beberapa hal. Pertama, membaiknya perekonomian global di 2021. Berdasarkan data dari Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dikutip CNBC Indonesia per, Selasa, (06/04/2021) realisasi produksi mencapai 142,42 juta ton, atau 25,89% dari target. Realisasi ekspornya mencapai 66,83 juta ton atau 16,92%. Lalu realisasi (domestic market obligation/DMO) mencapai 19.50 juta ton atau 12,58% dari target. (Source: CNBC Indonesia) [Amerika Serikat] - IMF Melihat Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat pada 2021 IMF melihat ekonomi dunia akan tumbuh sebesar 6% tahun ini, dibandingkan dengan ekspansi 5,2% yang diproyeksikan pada bulan Oktober, dan selanjutnya untuk tahun 2022 sebesar 4,4%. Revisi ini naik untuk tahun 2021 di mana mencerminkan dukungan fiskal tambahan di beberapa negara besar, khususnya paket stimulus $1,9 triliun dari Joe Biden, pemulihan yang didukung oleh vaksinasi yang diantisipasi pada paruh kedua tahun ini, dan adaptasi berkelanjutan dari aktivitas ekonomi untuk membatasi mobilitas. PDB AS terlihat naik 6,4% pada 2021, sedangkan Zona Euro dan Inggris masing-masing akan naik sebesar 4,4% dan 5,3%. China kemungkinan tumbuh 8,4%, Jepang 3,3%, dan India 12,5%. IMF juga mengatakan bahwa prospek 2021 bergantung pada jalur pandemi, efektivitas dukungan kebijakan, dan evolusi kondisi keuangan. (Source: Trading Economics) [China] - PMI Caixin China Tertinggi dalam 3 Bulan PMI Caixin China meningkat menjadi 53,1 pada Maret 2021 dari 51,7 pada bulan sebelumnya. Ini adalah pembacaan tertinggi sejak Desember tahun lalu. Hal ini didorong oleh kenaikan tajam dalam aktivitas jasa, karena pertumbuhan produksi manufaktur sedikit lebih lambat daripada yang terlihat di bulan Februari. Pesanan baru naik pada tingkat yang lebih cepat, didukung oleh perluasan baru dalam penjualan ekspor secara keseluruhan. Selain itu, lapangan kerja naik sedikit setelah penurunan ringan di bulan Februari. Untuk harga, biaya input dan biaya output keduanya naik tajam, dengan yang terakhir meningkat paling tinggi sejak November 2016. Terakhir, tingkat kepercayaan berada pada level tertinggi delapan bulan. (Source: Trading Economics) [Korea Selatan] - Surplus Transaksi Berjalan Korea Selatan Menigkat Surplus transaksi berjalan Korea Selatan meningkat menjadi USD 8,03 miliar pada Februari 2021 dari USD 6,41 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Neraca jasa bergeser menjadi surplus USD 0,13 miliar dibandingkan dengan defisit USD 1,44 miliar pada tahun sebelumnya, sementara surplus pendapatan primer meningkat menjadi USD 2,12 miliar dari USD 1,23 miliar. Sementara itu, neraca barang menyusut menjadi USD 6,05 miliar dari USD 6,60 miliar sedangkan neraca pendapatan sekunder bergeser menjadi deficit USD 0,26 miliar dibandingkan dengan surplus USD 0,04 miliar pada tahun lalu. (Source: Trading Economics)