Daily News 14/04
April 14, 2021 No. 1939
[Indonesia] - Pemerintah Anggarkan Rp 1,27 Triliun Untuk Diskon Listrik Pemerintah telah memperpanjang diskon listrik bagi pelanggan dengan daya 220 VA hingga 1.300 VA. Bantuan ini diberikan kepada pelanggan listrik golongan industri, bisnis, dan sosial sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021. Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatawarta membeberkan perkiraan kebutuhan anggaran untuk stimulus pembebasan rekening minimum, biaya beban dan abonemen sebesar Rp 1,27 triliun selama enam bulan yakni Januari hingga Juni 2021. Angka tersebut hampir sama dengan program pembebasan rekening minimum 2020 sebesar Rp 1,67 triliun. Isa menyebut tahun lalu program ini terbukti efektif dan terbukti terserap 100% dari pagu yang dianggarkan. Tujuan perpanjangan program tersebut untuk melanjutkan upaya pemulihan ekonomi nasional yang sudah dilaksanakan di tahun 2020, terutama memberikan perlindungan dan stimulus bagi dunia usaha yang terdampak agar dapat bertahan. Program itu diharapkan dapat membantu dunia usaha agar tetap melanjutkan aktivitas ekonominya dalam menghadapi penurunan pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi aktivitas bisnis. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Tingkat Inflasi AS Tertinggi Sejak 2018 Tingkat inflasi tahunan Amerika Serikat melonjak menjadi 2,6% pada Maret 2021 dari 1,7% pada Februari, sedikit di atas perkiraan pasar sebesar 2,5%. Ini adalah pembacaan tertinggi sejak Agustus 2018 dengan pendorong paling besar berasal dari energi (13,2% vs 3,7% pada Februari), yaitu bensin (22,5% vs 1,6%), listrik (2,5% vs 2,3%) dan layanan gas utilitas (9,8) % vs 6,7%). Harga juga meningkat untuk mobil dan truk bekas (9,4% vs 9,3%), tempat tinggal (1,7% vs 1,5%) dan kendaraan baru (1,5% vs 1,2%) sementara inflasi melambat untuk layanan perawatan medis (2,7% vs 3%) dan makanan (3,5% vs 3,6%). Juga, biaya pakaian terus mengalami penurunan (-2,5% vs -3,6%). Efek pandemi virus corona membebani harga karena pada Maret 2020 banyak bisnis yang tutup dan pemberlakuan lockdown yang merusak aktivitas ekonomi. Juga, lonjakan biaya komoditas dan material, ditambah dengan kendala pasokan, mendorong harga produsen naik dan beberapa perusahaan membebankan biaya tersebut kepada klien. (Source: Trading Economics) [China] - Ekspor China Tumbuh 30,6% Pada Maret 2021, Meleset di atas Proyeksi Analis Ekspor China mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi pada Maret 2021 didorong oleh peningkatan permintaan global di tengah kemajuan vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia. Impor juga mengalami pertumbuhan ke level tertinggi dalam empat tahun. Ekspor China dalam dolar AS pada Maret melonjak 30,6% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Namun, pertumbuhan ini masih lebih rendah dari proyeksi analis yang disurvei Reuters sebelumnya yakni 35,5% dan turun dari pertumbuhan di bulan sebelumnya yang mencapai 154,9%. Adapun total impor China melonjak 38,1% YoY. Ini merupakan laju tercepat sejak Februari 2017 karena harga komoditas yang tinggi, mengalahkan perkiraan analis sebesar 23,3% dan naik dari bulan Februari yang hanya tercatat tumbuh 17,3% YoY. Impor daging sebesar 1,02 juta ton pada bulan Maret menandai volume bulanan tertinggi setidaknya sejak Januari 2020, sementara impor bijih besi, tembaga, dan minyak mentah kedelai juga meningkat. Alhasil, China membukukan surplus perdagangan sebesar US$ 13,8 miliar pada Maret. Itu turun dari bulan Februari yang tercatat surplus US$ 37,88 miliar dan meleset dari proyeksi analis yang menyebut bakal surplus US$ 52,02 miliar. Ekonomi terbesar kedua di dunia ini terus menunjukkan momentum pemulihan meskipun kasus Covid-19 kembali meningkat di banyak negara dan ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) meningkat. (Source: Kontan) [Korea Selatan] - Tingkat Pengangguran Korea Selatan Mencapai Level Terendah dalam Tujuh Bulan Tingkat pengangguran di Korea Selatan turun tipis menjadi 3,9% di bulan Maret 2021 dari 4,0% di bulan sebelumnya. Itu merupakan tingkat pengangguran terendah dalam tujuh bulan, karena jumlah pengangguran turun 32 ribu menjadi 1,095 juta, sementara jumlah pekerja naik 128 ribu menjadi 27,145 juta. (Source: Trading Economics)