Daily News 08/02
February 08, 2012 No. 194
ADHI - Pelunasan obligasi
PT ADHI Karya (ADHI) berkomitmen melunasi utang obligasi yang akan jatuh tempo di tahun ini senilai Rp 500 Miliar. Obligasi yang akan jatuh tempo adalah obligasi IV yang terbit tahun 2007 senilai Rp 375 Miliar. Sisanya Rp 125 Miliar merupakan sukuk mudarabah. Tanggal jatuh tempo kedua obligasi adalah 6 Juli 2012. ADHI akan melunasi obligasi dengan kas internal perusahaan dan pemanfaatan fasilitas pinjaman. ADHI memiliki fasilitas cash loan dan non cash loan senilai Rp 6.5 Triliun. Selain itu ADHI berencana menerbitkan obligasi di tahun ini.
AKRA - Tingkatkan kepemilikan saham anak perusahaan
PT AKR Corporindo (AKRA) mengalokasikan dana US$ 19-20 Juta untuk mendukung rencana peningkatan kepemilikan atas PT Jabal Nor pada 1Q 2012. Saat ini AKRA memiliki 33.5% saham Jabal Nor dan berencana meningkatkan kepemilikan hingga diatas 50% atau lebih dengan tujuan untuk menjadi pemegang saham pengendali. Kebutuhan dana akan berasal dari kas internal yang saat ini berjumlah Rp 1.3 Triliun. Jabal Nor akan membangun pelabuhan dan jalan distribusi batu bara di tambang milik perusahaan di Kalimantan Selatan yang diperkirakan selesai pada 2H 2012. AKRA mengalokasikan dana Rp 1.3 Triliun untuk belanja modal tahun ini dimana Rp 900 Miliar diantaranya akan dialokasikan untuk membangun terminal BBM dan tanker dan sisanya untuk meningkatkan kepemilikan atas Jabal Nor dan pembangunan infrastruktur pendukung batu bara.
BTEL - Rencana ekspansi layanan seluler
Manajemen PT Bakrie Telecom (BTEL) telah menerima kepastian lulus uji laik operasi (ULO) dari Kementrian Komunikasi dan Informatika. Langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah mengajukan ilsensi seluler yang harus mendapat persetujuan Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika. BTEL telah mendapat izin prinsip penyelenggaraan seluler dari Menkominfo pada April 2011.
ERAA - Rencana ekspansi
PT Erajaya Swasembada (ERAA) berencana akan menambah 60 outlet baru pada tahun ini. penambahan outlet baru akan dilakukan oleh anak usaha ERAA yaitu PT Erafone Alfa Retailindo (EAR). ERAA menganggarkan belanja modal US$ 12 juta yang berasal dari IPO untuk mendanai ekspansi tersebut. Kebutuhan dana ERAA lebih banyak dipakai untuk modal kerja. Namun, ERAA tidak terlalu khawatir dengan pasokan dana untuk mengembangkan bisnis pada tahun ini dikarenakan ERAA masilh memiliki fasilitas pinjaman siap pakai (standby loan) Rp 800 miliar dari PT Bank Central Asia (BBCA).
INTA - Target penjualan
Manajemen PT Intraco Penta (INTA) menargetkan penjualan alat berat anak perusahaan, PT Intraco Penta Wahana (IPW), mencapai 650 unit. IPW menjalin kerja sama dengan Sinotruk, produsen heavy duty truk dari China. INTA membukukan kenaikan total penjualan alat berat sebesar 89.2%Yoy sebanyak 1,580 unit tahun lalu dari 835 unit pada 2010. INTA merupakan pemasok alat berat merek Ingersoll Rand, Bobcat, dan Mahindra (India).