Daily News 22/04

April 22, 2021 No. 1945
[Indonesia] - Tiga Pilar BI Dongkrak Ekonomi dan Keuangan Syariah
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (21/4/2021). Langkah-langkah sinergi dan upaya Bank Indonesia dalam mendorong perkembangan ekonomi keuangan syariah sebagaimana tertuang dalam Laporan Ekonomi Keuangan Syariah Indonesia yang telah diluncurkan pada 31 Maret 2021. Sinergi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dituangkan melalui pendekatan 3 pilar yaitu Pilar pertama, Pemberdayaan Ekonomi Syariah melalui Pengembangan Ekosistem Halal Value Chain (HVC), termasuk memperkuat dan memperluas peran perempuan dalam kontribusinya ekonomi keuangan syariah dan perekonomian nasional. Pilar kedua yaitu Pendalaman Pasar Keuangan Syariah baik komersial maupun sosial, dan pilar ketiga yaitu Penguatan Riset, Asesmen dan Edukasi, termasuk diantaranya edukasi gaya hidup halal. Sinergi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah telah menujukkan kinerja yang baik. (Source: CNBC Indonesia)

[Amerika Serikat] - Investor Kembali ke Pasar Modal, Wall Street Rebound
Bursa saham Amerika Serikat menghentikan penuruann dua hari berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (21/4/2021), karena investor memanfaatkan pelemahan untuk kembali masuk ke pasar modal. Pasar saham mulai rebound karena pelaku pasar mulai melakukan seleksi terhadap laporan kinerja emiten untuk mencari tanda-tanda apakah lonjakan laba yang diantisipasi akan membawa serta proyeksi pertumbuhan yang lebih kuat. Pelemahan pasar saham sebelumnya didorong oleh kekhawatiran atas gejolak kasus virus corona di seluruh dunia yang dapat membahayakan rebound ekonomi saat pasar saham diperdagangkan mendekati level tertinggi sepanjang masa. “Investor mencoba mencari tahu apa yang dapat dipercepat setelah pembukaan kembali perekonomian berdasarkan kinerja dan outlook perusahaan, sambil secara bersamaan mengawasi setiap laporan kenaikan virus corona secara global,” ungkap CEO TrueMark Investments kata Mike Loukas, seperti dikutip Bloomberg. (Source: Bisnis.com)

[China] - Goldman Sachs: Pemulihan V-Shaped China Mengalami Titik Balik
Ekonomi China berada di jalur untuk kembali ke tren pertumbuhan, setelah pemulihan berbentuk V dari kemerosotan virus Corona berakhir dengan rekor kecepatan ekspansi kuartal lalu. Menurut Goldman Sachs Group Inc., ekonomi China tampaknya telah melewati titik balik. Di balik kinerja ekonomi yang solid, Goldman Sachs mengharapkan People’s Bank of China mempertahankan suku bunga kebijakan dan pertumbuhan kredit melambat secara moderat menuju pertumbuhan ekonomi nominal pada akhir tahun. Dengan kinerja sektor yang berbeda-beda, pemerintah diharapkan dapat mempertahankan dukungan yang diperlukan untuk beberapa area dan bahkan lebih membatasi di area lain seperti pasar properti. (Source: Bisnis.com)

[Australia] - Penjualan Ritel Australia Tumbuh Melampaui Proyeksi di Bulan Lalu
Kepercayaan konsumen di Australia kembali meningkat. Alhasil, penjualan ritel pada bulan Maret di Negeri Kanguru ini melebih ekspektasi. Data Biro Statistik Australia yang dikutip Reuters, Rabu (21/4), penjualan ritel Australia pada Maret  2021 naik 1,4% dibanding bulan sebelumnya. Realisasi ini lebih tinggi dari proyeksi yang hanya diperkirakan tumbuh 1%. Peningkatan penjualan ritel ini menjadi pertanda positif bagi perekonominan negara itu. Melonjaknya harga rumah dan lapangan kerja meningkatkan kepercayaan dan pengeluaran konsumen. Turnover ritel mencapai A$ 30,72 miliar atau US$$ 23,71 miliar. Jumlah ini meningkat 2,3% dibandingkan Maret 2020 ketika pandemi Covid-19 melanda Australia. Konsumsi rumah tangga dalam beberapa bulan terakhir didorong oleh meroketnya harga rumah, kenaikan pembayaran kesejahteraan pemerintah, biaya pinjaman yang mencapai rekor terendah, dan lonjakan lapangan kerja, yang semuanya telah meningkatkan kepercayaan konsumen. Data penjualan ritel ini akan mendukung pandangan bahwa ekonomi  Australia yang bernilai A$ 2 triliun berada pada pijakan yang kokoh meskipun Reserve Bank of Australia (RBA) akan menunggu tekanan inflasi muncul sebelum mempertimbangkan kenaikan suku bunga. Meskipun turn over kuat di bulan Maret lalu, nilai penjualan industri ritel ini turun 0,1% pada kuartal pertama dari periode tiga bulan sebelumnya. Shane Oliver, Kepala Ekonom di AMP Capital mengatakan, kemungkinan secara rill penurunan mencapai 0,8%. Berdasarkan data Biro Statistik Australia itu, kenaikan penjualan ritel terutama terjadi di negara bagian Victoria dan Australia Barat. Pada bulan Februari, penjualan di dua negara bagian ini terpukul karena penguncian wilayah akibat peningkatan kasus Covid-19. Kafe, restoran, dan layanan makanan memimpin kenaikan penjualan ritel, didorong oleh Victoria dan Australia Barat. Ritel pakaian, alas kaki dan aksesori pribadi, serta department store juga meningkat. (Source: Kontan)