Daily News 27/04

April 27, 2021 No. 1948
[Indonesia] - Top! Investasi Kuartal I-2021 Capai Rp 219 Triliun
Realisasi investasi pada kuartal I-2021 mencapai Rp 219,7 triliun. Dibandingkan tahun lalu ada kenaikan sebesar 4,3% (yoy) dan 2,3% qtq. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami penurunan 4,2% (yoy). Sementara itu Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh cukup signifikan sebesar 14% (yoy). Menurut Bahlil hal tersebut adalah bentuk kepercayaan asing terhadap Indonesia. Target investasi secara keseluruhan tahun adalah Rp 806 triliun. Bahlil menilai realisasi di awal tahun ini sudah di jalur yang benar. (Source: CNBC Indonesia)

[Amerika Serikat] - Pesanan Barang Tahan Lama AS Mengalami Rebound
Pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur AS naik tipis 0,5% secara MtM di bulan Maret 2021, jauh di bawah perkiraan pasar sebesar 2,5%. Di bulan Februari, pesanan turun 0,9%, penurunan bulanan pertama dalam hampir setahun karena masalah rantai pasokan akibat badai musim dingin di Texas dan negara bagian selatan lainnya membatasi produksi dan menunda beberapa pengiriman. Produk logam fabrikasi naik 3,6% dan memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan. Sementara pesanan alat angkut turun 1,7%, yaitu pesawat nondefense dan suku cadang (-46,9%) sedangkan untuk kendaraan bermotor naik 5,5%. Tidak termasuk transportasi, pesanan baru naik 1,6% dan tidak termasuk pertahanan 0,5%. Pesanan untuk barang modal non-pertahanan tidak termasuk pesawat, proksi yang diawasi ketat untuk rencana pengeluaran bisnis, naik 0,9%. (Source: Trading Economics)

[China] - Perusahaan Energi Terbarukan China Bakal IPO, Nilainya Terbesar Tahun Ini
Perusahaan energi terbarukan China Three Gorges Renewables Group Co. berencana melakukan penawaran umum perdana  (initial public offering/IPO) di bursa China. Jika regulator menyetujui, rencana ini akan menjadi yang terbesar di China sepanjang tahun 2021. Dilansir Bloomberg dari prospektus yang diajukan ke bursa efek Shanghai, anak usaha China Three Gorges Corp (CTG) ini berencana untuk melepas 8,57 miliar saham di bursa Shanghai. Namun, harga saham dalam IPO masih belum ditetapkan. Perusahaan BUMN China ini tersebut telah menerima persetujuan tertulis dari regulator sekuritas China, menurut pernyataan Komisi Sekuritas dan Regulasi China pada hari Jumat (23/4/2021). Tahun 2020 lalu, China Three Gorges Renewables mengumumkan mengincar dana sekitar 25 miliar yuan ($ 3,85 miliar) dari IPO. Jika tercapai, pencatatan saham perdana ini akan menjadi yang terbesar di China pada tahun 2021, melampaui IPO Tianneng Battery Group Co pada bulan Januari 2021 yang mencapai US$697 juta. Induk usaha perusahaan, CTG, merupakan perusahaan pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia dan perusahaan energi bersih terbesar di China. Total aset unit energi terbarukan, yang utamanya merupakan terutama pembangkit tenaga surya dan angin, serta pembangkit listrik tenaga air kecil, bernilai lebih dari 140 miliar yuan. Pencatatan saham China Three Gorges Renewables dijadwalkan mulai 10 Mei. Persuahaan berencana menggunakan dana hasil IPO untuk mendanai proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dan mengisi kembali likuiditas. Analis BloombergNEF Leo Wang mengatakan Dana IPO tersebut diperkirakan digunakan untuk proyek-proyek yang ditargetkan untuk dimulai tahun ini, sebelum skema subsidi angin lepas pantai nasional China akan berakhir. (Source: Bisnis.com)

[Korea Selatan] - PDB Q1 Korea Selatan Mengalahkan Ekspektasi Pasar
Ekonomi Korea Selatan naik 1,6% pada kuartal 1 2021, menyusul pertumbuhan 1,2% pada periode sebelumnya dan mengalahkan konsensus pasar dari ekspansi 1,0%. Konsumsi swasta tumbuh 1,1%, karena pengeluaran untuk barang tahan lama dan barang tidak tahan lama meningkat, sementara pengeluaran pemerintah naik 1,7%. Perdagangan bersih berkontribusi positif terhadap pertumbuhan, dengan ekspor melonjak sebesar 1,9%, karena pengiriman barang seperti kendaraan bermotor dan telepon seluler meningkat. Sementara itu, impor naik 2,4% karena adanya peningkatan pembelian mesin & peralatan serta produk logam dasar. Dalam skala tahunan, PDB meningkat 1,8% setelah mengalami penurunan 1,2% di triwulan sebelumnya. (Source: Trading Economics)