Daily News 29/04
April 29, 2021 No. 1950
[Indonesia] - Hingga Kuartal I 2021, Ratio Utang Pemerintah Tembus 41,64% Terhadap PDB Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sepanjang kuartal I 2021, ratio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 41,64%. Angka tersebut semakin dekat dengan outlook otoritas. Sebab, Kemenkeu menargetkan ratio utang di akhir tahun ini berkisar di 41% hingga 43% terhadap PDB. Adapun secara nominal, posisi utang pemerintah hingga akhir Maret 2021 sebesar Rp 6.445,07 triliun. Rinciannya, utang yang berasal dari surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 5.583,16 triliun rinciannya utang domestik Rp 4.311,57 triliun dan utang dalam bentuk valas senilai Rp 1.271,59 triliun. Kemudian utang yang berasal dari pinjaman sebesar Rp 861,91 triliun dengan komposisi pinjaman dalam negeri Rp 12,52 triliun serta pinjaman luar negeri Rp 849,38 triliun. Pinjaman luar negeri itu didapat dari bilateral Rp 323,14 triliun, multilateral Rp 482,02 triliun, dan commercial banks Rp 44,23 triliun. Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan, Pengelolaan, dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan capaian rasio utang hingga akhir kuartal 1-2021 tidak terlepas dari peran utang yang berfungsi sebagai alat countercyclical dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang mengalami tekanan di masa pandemi. Luky menyampaikan dalam kondisi ini pembiayaan utang digunakan untuk mendanai belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang cukup besar yang merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi di saat penerimaan negara masih belum pulih optimal akibat pandemi.(Source: Kontan) [Amerika Serikat] - The Fed Menahan Suku Bunga The Fed mempertahankan suku bunga federal fund atau tidak berubah pada 0% - 0,25% dan mengatakan akan terus membeli obligasi pada tingkat $120 miliar dalam sebulan meskipun mengakui adanya kenaikan inflasi dan perbaikan ekonomi. Pembuat kebijakan mencatat bahwa indikator aktivitas ekonomi dan pekerjaan telah menguat di tengah kemajuan vaksinasi dan adanya dukungan kebijakan yang kuat namun pandemic masih terus membebani ekonomi, dan risiko masih tetap ada.(Source: Trading Economics) [China] - China Tawarkan Vaksin Covid-19 untuk Asia Selatan Negara-negara tetangga India berharap besar agar China bisa segera mengambil alih tanggung jawab India untuk menyediakan vaksin setelah Pemerintah Pusat New Delhi memutuskan untuk menunda pengiriman vaksin ke negara lain mengingat adanya ledakan kasus Covid-19. Menteri Luar Negeri China Wang Yi telah melakukan diskusi dengan negara lain seperti Afganistan, Bangladesh, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka bahwa Beijing akan membantu menyediakan pasokan vaksin Covid-19 menggunakan kerja sama multilateral. Tawaran dari China tersebut merupakan pukulan bagi upaya diplomasi vaksin Perdana Menteri India Narendra Modi pada awal tahun ini yang ditujukan untuk melawan China. India telah mengirimkan puluhan juta dosis ke seluruh dunia. Namun, meskipun menjadi rumah bagi industri vaksin terbesar di dunia, India kemudian menghentikan ekspor vaksin karena tengah berjuang untuk menyuntikkan vaksin pada populasinya sendiri lantaran tingkat infeksi hariannya terus menembus rekor global dan ribuan orang meninggal setiap hari. (Source: Bisnis.com) [Korea Selatan] - Indeks Kepercayaan Bisnis Korea Selatan Tertinggi Sejak 2011 Business Survey Index (BSI) mengenai kondisi bisnis di sektor manufaktur Korea Selatan meningkat menjadi 96 pada bulan April 2021 dari 89 di bulan sebelumnya. Hal ini mencerminkan adanya perbaikan dalam lingkungan bisnis dan prospek masa depan. Sementara itu, indeks pengukur prospek untuk bulan Mei naik 7 poin menjadi 98. Di sektor non manufaktur, BSI tercatat 82, naik 5 poin dari bulan sebelumnya, sedangkan prospek bulan berikutnya naik 4 poin menjadi 82. (Source: Trading Economics)