Daily News 10/05
May 10, 2021 No. 1957
[Indonesia] - Cadangan Devisa Tembus US$ 138,8 Miliar, Ini Faktor Penopangnya Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2021 tercatat sebesar US$ 138,8 miliar, naik dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2021 sebesar US$ 137,1 miliar. Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy, mengatakan tentunya kenaikan cadangan devisa kali ini selaras dengan kenaikan jumlah utang pemerintah pusat yang pada akhir kuartal I-2021 lalu pertumbuhannya mencapai di kisaran 24% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Di samping itu juga, kenaikan cadangan devisa ditopang peningkatan kinerja ekspor yang juga mengalami peningkatan di akhir kuartal I-2021. Hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan ekspor yang juga mengalami pertumbuhan hingga 10%. Setali tiga uang, Yusuf menilai seharusnya dengan kenaikan cadangan devisa per akhir April lalu nilai tukar rupiah juga mengalami kenaikan namun dengan isu sentimen perekonomian global khususnya Amerika Serikat (AS) di bulan April, mata uang Garuda justru lebih banyak mengalami pelemahan. Setelah sempat berada pada level Rp 14.100 per dolar AS pada kisaran Maret, namun di akhir April rupiah melemah di kisaran Rp 14.300 per dollar AS. Untuk prospek, cadangan devisa Yusuf mengatakan sampai dengan akhir tahun 2021 akan dipengaruhi oleh beragam hal. Pertama rencana penerbitan surat berharga negara (SBN) yang dilakukan pemerintah. Dengan kebutuhan belanja yang masih relatif besar, untuk mendorong kebijakan fiskal ekspansif pemerintah, maka tentu penerbitan SBN oleh pemerintah juga masih akan relatif lebih masif. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Tingkat Pengangguran AS Secara Tak Terduga Naik di Bulan April Tingkat pengangguran AS naik menjadi 6,1% pada April 2021, dari 6,0% pada bulan sebelumnya dan bertentangan dengan ekspektasi pasar sebesar 5,8%, karena lebih banyak pekerja yang mulai mencari pekerjaan dan kembali memasuki pasar tenaga kerja. Jumlah pengangguran meningkat 102 ribu menjadi 9,81 juta dan jumlah yang bekerja naik 328 ribu menjadi 151,2 juta, sedangkan tingkat aktivitas naik menjadi 61,7% dari 61,5% di bulan Maret. Tingkat pengangguran turun jauh dari level tertinggi baru-baru ini pada April 2020 tetapi tetap jauh di atas level mereka sebelum pandemi virus corona. (Source: Trading Economics) [China] - Surplus Neraca Dagang China Lebih Besar dari Perkiraan Surplus neraca dagang China mencapai USD 42,8 miliar pada April 2021, mengalahkan konsensus pasar sebesar USD 28,1 miliar, di tengah permintaan global yang membaik dan harga komoditas yang lebih tinggi. Ekspor melonjak 32,3% dan impor melonjak 43,1%. Surplus perdagangan negara dengan AS meningkat menjadi USD 28,11 miliar di bulan April dari USD 21,37 miliar di bulan Maret. Mempertimbangkan empat bulan pertama tahun ini, surplus perdagangan meningkat tajam menjadi USD 157,91 miliar, dari USD 55,65 miliar pada periode yang sama tahun 2020, karena ekspor melonjak 44% year-on-year menjadi USD973,7 miliar, sementara impor melonjak 31,9% menjadi USD 815,79 miliar. (Source: Trading Economics) [Korea Selatan] - Surplus Transaksi Berjalan Korea Selatan Melebar Surplus transaksi berjalan Korea Selatan meningkat menjadi USD 7,82 miliar pada Februari 2021 dari USD 5,94 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Surplus neraca barang meningkat menjadi USD 7,92 miliar dari USD 6,96 miliar pada tahun lalu, sementara kesenjangan neraca jasa menyempit menjadi USD 0,90 miliar dari USD 1,65 miliar. Selain itu, surplus pendapatan primer meningkat menjadi USD 1,28 miliar dari sebelumnya USD 0,92 miliar. Di sisi lain, kekurangan pendapatan sekunder naik menjadi USD 0,48 miliar dari USD 0,23 miliar pada tahun sebelumnya. (Source: Trading Economics)