Daily News 15/06
June 15, 2021 No. 1978
[Indonesia] - BI Telah Lakukan Quantitative Easing Sebesar Rp 93,42 Triliun Bank Indonesia (BI) masih tetap melakukan guyuran likuiditas kepada perbankan atau quantitative easing (QE). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, hingga 8 Juni 2021, bank sentral sudah memberikan injeksi likuiditas sebesar Rp 93,42 triliun. Sehingga, kalau diurutkan dari tahun 2020, total injeksi likuiditas ke pasar uang dan perbankan telah mencapai Rp 819,99 triliun atau setara 5,30% Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, BI juga terus berpartisipasi dalam pembelian Surat Berharga Negara (SBN) untuk pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Hingga 8 Juni 2021, BI sudah membeli SBN hingga Rp 115,87 triliun, yang terdiri dari Rp 40,41 triliun melalui lelang utama dan Rp 75,46 triliun lewat lelang tambahan atau green shoe option (GSO). Seiring dengan hal itu, likuiditas perbankan dinilai masih sangat longgar, tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yakni 33,67% dan pertumbuhan DPK sebesar 10,94% yoy. Selain itu, likuiditas juga terlihat dari uang beredar dalam arti luas (M2) yang tumbuh 11,5% yoy dan uang beredar dalam arti sempit (M1) yang tumbuh 17,4% yoy pada April 2021. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Ekspektasi Inflasi AS Mencapai Level Rekor Ekspektasi inflasi rata-rata tahun depan untuk Amerika Serikat melonjak untuk 7 bulan berturut-turut ke rekor tertinggi baru yaitu 4% pada Mei 2021. Ekspektasi juga naik untuk harga rumah dan perubahan harga sewa, pendapatan, dan pertumbuhan pengeluaran. Sementara itu, ekspektasi inflasi rata-rata untuk horizon tiga tahun meningkat menjadi 3,6% dari 3,1%, ini merupakan level tertinggi kedua yang pernah ada. Peningkatan di kedua cakrawala terutama terlihat di antara responden berusia 60 tahun ke atas dan di antara mereka yang memiliki gelar sekolah menengah atau kurang. (Source: Trading Economics) [China] - FDI China Melonjak 35,4% Pada Jan-Mei Investasi asing langsung ke China melonjak 35,4 secara YoY menjadi CNY 481 miliar (USD 75,3 miliar) pada Januari-Mei 2021. Investasi asing di industri jasa melonjak 41,6% dari tahun sebelumnya menjadi CNY 381,9 miliar; dan industri teknologi tinggi tumbuh 34,6%, di antaranya layanan teknologi tinggi (37,6%) dan manufaktur teknologi tinggi (25%). Di antara sumber utama investasi, FDI ke China naik dari ASEAN (56%) dan Uni Eropa (16,8%), sedangkan FDI dari negara-negara di sepanjang Belt and Road melonjak 54,1%. (Source: Trading Economics) [Jepang] - Pertumbuhan Output Industri Jepang Direvisi Naik Produksi industri di Jepang naik 2,9% secara MtM pada April 2021. Ini adalah bulan kedua berturut-turut peningkatan output industri, karena ekonomi pulih lebih jauh dari pandemi virus corona. Industri yang memberikan kontribusi terbesar adalah mesin untuk keperluan umum dan berorientasi bisnis (15,7 persen vs -4,9 persen pada Maret), mesin listrik, dan peralatan elektronik informasi dan komunikasi, dan mesin produksi (10,4 persen vs -4,2 persen), dan mesin produksi (7,7 persen vs -2,8 persen). Dalam skala tahunan, output industri melonjak 15,8% di bulan April, meningkat tajam dari pertumbuhan 3,4% di bulan Maret. (Source: Trading Economics)