Daily News 14/02

February 14, 2012 No. 198
ASRI - Target penjualan 2012

PT Alam Sutera Realty (ASRI) menargetkan nilai pra-penjualan (marketing sales) naik 20% tahun ini menjadi sekitar Rp 3.5 Triliun dibandingkan dengan realisasi pra-penjualan Rp 2.8 Triliun tahun lalu. Nilai marketing sales telah mencapai Rp 400 Miliar pada bulan Januari lalu. Sekitar 80% dari target penjualan tahun ini akan didominasi oleh penjualan proyek residensial Alam Sutera Serpong. Marketing sales merupakan nilai penjualan yang dibukukan sebelum aset diserah-terimakan kepada pelanggan. ASRI akan mulai meluncurkan proyek Pasar Kemis pada 2H 2012 yang diperkirakan menyumbang 10% pendapatan tahun ini. Proyek Pasar Kemis merupakan kawasan integrasi antara proyek residensial, komersial, dan leisure yang berdiri diatas lahan seluas 800 Ha. Untuk tahap awal akan dikembangkan lahan seluas 20 Ha dengan nilai investasi mencapai Rp 200-300 Miliar.
BUMI - Restrukturisasi utang
Manajemen PT Bumi Resources (BUMI) menyatakan biaya utang lebih rendah kendati bunga pinjaman fasilitas kredit senilai US$ 600 Juta dari China Development Bank Corporation (CDBC) dan Bank of China Limited cabang Jakarta sebesar Libor+6.7% lebih tinggi dibandingkan utang yang direstrukturisasi dengan bunga Libor+6%. Alasan utamanya, kupon utang kepada CIC senilai 12% per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kupon utang kepada CDBC. Utang baru tersebut bertenor lebih lama (4 tahun) yang mulai diamortisasi setelah 30 bulan.
CPRO - Restrukturisasi obligasi
Manajemen PT Central Proteinaprima (CPRO) menunda jadwal pertemuan para pemegang obligasi dari Januari lalu menjadi akhir Februari 2012 dengan maksud untuk menyosialisasikan kerangka restrukturisasi terhadap para pemegang surat utang dan obligasi. CPRO, melalui anak perusahaan Blue Ocean resources Pte. Ltd. (Singapura) menerbitkan obligasi senilai US$ 325 Juta pada tahun 2007 yang akan jatuh tempo pada 28 Juni 2012. Turunnya kinerja penjualan akibat virus tambak menekan arus kas sehingga CPRO mengalami gagal bayar kupon obligasi sejak 3 tahun lalu.
DSSA - Kesepakatan pengadaan mesin
PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mencapai kesepakatan kontrak pembelian mesin senilai US$ 300 Juta yang dilakukan melalui anak usaha, DSSP Power Sumsel (DSSP). China National Electric Engineering Co Ltd. sebagai penyedia mesin bagi DSSP dan Herbin Power System Engineering & Reserach Institute Co Ltd. menyediakan jasa desain mesin dan konstruksi. Nilai kontrak setara 75% dari total investasi proyek senilai US$ 400 Juta. Kontrak pembelian mesin merupakan langkah awal DSSA menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel-5. Pembangkit tersebut ditangani oleh DSSP.