Daily News 17/02
February 17, 2012 No. 201
ADHI - Rencana Emisi Obligasi
PT Adhi Karya (ADHI) berencana menerbitkan obligasi melalui cara penawaran berkelanjutan dengan target perolehan dana senilai Rp 1 Triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pelunasan obligasi (Rp 375 Miliar), Sukuk Mudharabah 1 (Rp 125 Miliar), pengembangan bisnis konstruksi (Rp 100 Miliar), investasi pada Independent Power Producer (Rp 100 Miliar) serta pengembangan bisnis property & real estate (Rp 300 Miliar).
KLBF - Kinerja 2011
PT Kalbe Farma (KBLF) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 13.8%Yoy menjadi Rp 1.46 Triliun pada 2011 Vs RP 1.28 Triliun pada 2010 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 6.7%Yoy menjadi Rp 10.9 Triliun dari Rp 10.22 Triliun pada 2010. Manajemen menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 15% hingga 20% tahun ini.
PTBA - Target penjualan 2012
Manajemen PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan total penjualan tahun ini mencapai 18.7 juta ton dibandingkan dengan 13.47 juta ton pada 2010 lalu. Naiknya kinerja penjualan tahun ini akan didukung oleh kontrak penjualan batubara kepada 3 pembangkit listrik : PLTU Suralaya, PLTU Bukit Asam, dan PLTU Tarahan. Pasokan batubara ke PLTU diperkirakan naik 40.2%Yoy menjadi 12.2 juta ton tahun ini. Tahun lalu PTBA memasok 6.1 juta ton batubara ke PLTU Suralaya dengan harga Rp 815,000 per ton, 725,000 ton untuk PLTU Bukit Asam, dan 513,000 ton untuk PLTYU Tarahan.
RAJA - Rencana rights issue
PT Rukun Raharja (RAJA) berencana menerbitkan saham baru melalui mekanisme rights issue dan telah menunjuk PT Sentosa Bersama Mitra (SBM) sebagai pembeli siaga. SBM adalah perusahaan yang bergerak pada bidang perdagangan, pembangunan, percetakan, dan jasa. Perusahaan yang tergolong baru karena baru mendapatkan pengesahan akta pendirian pada 10 oktober 2011. RAJA berencana melepas 339.76 juta lembar saham (33.33% dari total saham) pada harga penawaran Rp 677 per saham dan dengan rasio 2:1, berarti setiap pemegang 500 saham lama berhak atas 250 HMETD. RAJA akan mendapatkan dana Rp 230.02 Miliar yang akan digunakan untuk melunasi promissory notes senilai Rp 230 Miliar.
TLKM - Diharuskan membayar biaya airtime
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dan anak usahanya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) harus membayar biaya penggunaan jaringan seluler dari telepon jaringan tetap atau biaya airtime Rp 37.01 Miliar setelah kemarin (16/2) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan mengabulkan gugatan Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia (APWI). Selain biaya airtime, TLKM dan Telkomsel diharuskan membayar bunga 10% per tahun. Pembayaran bunga tersebut dihitung sejak tahun 2006 hingga perkara ini berkekuatan hukum tetap. Selain TLKM dan Telkomsel, APWI juga menggugat PT indosat (ISAT) di PN Jakarta Pusat.