Daily News 07/09
September 07, 2021 No. 2034
[Indonesia] - Positivity Rate Corona di Jakarta Sudah 3,2% di Bawah Batas Aman WHO 5% Tingkat positivity rate atau persentase kasus positif corona di Jakarta terus mengalami penurunan. Jika pada hari Minggu (5/9) kemarin rerata positivity rate corona di Jakarta sepekan terakhir sebesar 3,9% maka pada hari Senin (6/9) tingkat positivity rate di Jakarta kembali menurun. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat positivity rate corona di Jakarta sepekan terakhir sudah mencapai 3,2%. Angka positivity rate corona di Jakarta sepekan terakhir sebesar 3,2% ini berarti sudah di bawah batas standar atau batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yakni sebesar 5%. Sementara positivity rate corona di Jakarta secara total masih sebesar 14,5% sejak pandemi corona di Indonesia. Meskipun positivity rate corona di Jakarta sudah cukup rendah dalam sepekan terakhir, Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi corona di Jakarta. Seiring dengan itu DKI terus meningkatkan upaya testing, tracing dan treatment atau 3T serta mempercepat proses vaksinasi corona di Jakarta dengan menggalakkan vaksinasi corona kepada sejumlah kelompok prioritas. Kendati demikian, agar angka positivity rate corona di Jakarta tetap terjaga rendah, masih dibutuhkan peran serta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. (Source: Kontan) [Amerika Serikat] - Imbal Hasil Obligasi AS 10 Tahun Bertahan Di Atas 1,32% Imbal hasil pada Treasury 10-tahun bertahan di atas 1,32% pada awal September, level tertinggi dalam lebih dari seminggu, setelah data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan menambah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. Juga, nomor penggajian mempertanyakan janji The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi. Ekonomi AS menambahkan 235 ribu pekerjaan pada Agustus, terendah tujuh bulan dan jauh di bawah perkiraan 750 ribu karena lonjakan infeksi COVID-19 mungkin telah membuat perusahaan enggan merekrut dan pekerja secara aktif mencari pekerjaan. (Source: Trading Economics) [China] - China Bakal Lebih Membuka Pasar Modal untuk Investor Asing Regulator sekuritas utama China mengatakan pada Senin (6/9/2021), negaranya lebih membuka pasar modalnya untuk investor asing. Dia juga bilang, China akan mengejar kerja sama lintas batas pragmatis untuk mengatur perusahaan China yang terdaftar di bursa luar negeri. Reuters memberitakan, investor global merasa cemas dalam beberapa bulan terakhir oleh kebingungan peraturan yang diterapkan China, yang menargetkan beragam sektor mulai dari teknologi hingga swasta. Rencana AS untuk mengeluarkan perusahaan China yang tidak patuh dari bursa Amerika telah memicu kekhawatiran. China sedang mempelajari langkah-langkah lebih lanjut, termasuk memperluas cakupan skema koneksi saham yang menghubungkan China dan Hong Kong dan meningkatkan program Shanghai-London Stock Connect, kata Yi dalam pidato yang diposting di situs web CSRC. Sementara itu, CSRC akan melakukan kerja sama "pragmatis" di berbagai bidang seperti, pengawasan perusahaan China yang terdaftar di luar negeri serta audit lintas batas dan penegakan hukum. (Source: Trading Economics) [Korea Selatan] - Surplus Transaksi Berjalan Korea Selatan Meningkat di Bulan Juli Surplus transaksi berjalan Korea Selatan melebar menjadi USD 8,21 miliar pada Juli 2021 dari USD 7,03 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Surplus pendapatan primer melonjak menjadi USD 2,80 miliar dari USD 1,69 miliar dan defisit pendapatan sekunder turun menjadi USD 0,24 miliar dari USD 0,37 miliar. Selain itu, kesenjangan jasa turun menjadi USD 0,08 miliar dari USD 1,3 miliar, sedangkan surplus barang menyusut menjadi USD 5,73 miliar dari USD 7,01 miliar. (Source: Trading Economics)