Daily News 14/09

September 14, 2021 No. 2039
[MARI] - Emiten Radio Erick Thohir (MARI) Catat Kinerja Negatif pada Kuartal I/2021
Kinerja PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) pada kuartal I/2021 mengalami penurunan pendapatan dan bertambahnya kerugian. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten media tersebut membukukan penurunan pendapatan bersih 47,27 persen yaitu sebanyak Rp12,57 miliar. Sedangkan pada kuartal I/2020 yang menghasilkan Rp23,84 miliar. Emiten radio yang didirikan Menteri BUMN Erick Thohir ini mencatatkan pendapatan terjadi di semua lini bisnis, mulai dari iklan radio hingga event off-air. Pendapatan iklan radio perseroan yang merupakan sumber pendapatan terbanyak emiten ini pada tiga bulan pertama 2021 menghasilkan Rp14,47 miliar yang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp17,27 miliar. Lalu juga terjadi penurunan pendapatan program yang menjadi Rp5,76 miliar, spot menjadi Rp2,48 miliar, dan adlibs menjadi Rp2,48 miliar. Pendapatan adlibs tersebut turun signifikan dibandingkan dengan kuarta I/2020 sebanyak Rp6,22 miliar. Selain itu penurunan pendapatan juga terjadi pada event off-air dari Rp2,07 miliar pada kuartal pertama 2020 menjadi Rp378,73 juta pada kuartal pertama 2021. Lalu pendapatan lain-lain MARI sebesar Rp1,14 miliar yang juga turun. Jumlah pendapatan perseroan sebesar Rp24,23 miliar pada kuartal I/2021 dipotong sebesar Rp11,66 miliar lalu menghasilkan pendapatan bersih sebanyak Rp12,57 miliar. Penurunan pendapatan tersebut juga berimbas pada bertambahnya rugi tahun berjalan perseroan sebesar 61,35 persen. Dari Rp3,48 miliar pada tiga bulan pertama 2020 menjadi Rp5,61 miliar pada tiga bulan pertama 2021. (Source: Bisnis.com)

[ASII] - Penjualan Mobil Astra (ASII) Naik 74 Persen, Lampaui Realisasi 2020
Kinerja penjualan emiten otomotif PT Astra International Tbk. (ASII) meningkat signifikan selama delapan bulan di tahun ini. Penjualan mobil perseroan tercatat telah melampaui total penjualan tahun penuh 2020. Dari data yang diterima Bisnis, emiten berkode saham ASII ini mencatatkan penjualan mobil sejumlah 289.509 unit hingga Agustus 2021. Penjualan ini melonjak 74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebanyak 166.418 unit. Penjualan hingga Agustus tersebut telah melampaui penjualan tahun penuh 2020 perseroan, yaitu sebanyak 270.076 unit. Sementara, penjualan mobil LCGC ASII tercatat meningkat 53,5 persen, yaitu sebanyak 71.612 unit hingga Agustus 2021, dari 46.662 unit di periode yang sama tahun lalu. Penjualan LCGC perseroan ini pun hampir mendekati penjualan tahun penuh 2020, yaitu sebanyak 72.780 unit. Head of Corporate Communications Astra Internasional Boy Kelana Soebroto mengatakan, perpanjangan relaksasi PPnBM hingga Agustus berhasil menjadi pendorong peningkatan penjualan mobil pada periode tersebut. Penjualan ASII hingga Agustus 2021 berdasarkan merek dagangnya, yaitu Toyota sebanyak 174.494 unit, Daihatsu sebanyak 98.519 unit, dan Isuzu sebanyak 16.185 unit. Kemudian UD Trucks sebanyak 189 unit dan Peugeot sebanyak 122 unit. (Source: Bisnis.com)

[KRAS] - Krakatau Steel (KRAS) Menyuntik Modal Anak Perusahaan Senilai Rp 987,12 Miliar
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menambah penyertaan modal di PT Krakatau Wajatama, yang merupakan anak usaha KRAS dengan kepemilikan saham mencapai 99,99%. Penambahan modal ini dilakukan KRAS dengan cara penyertaan saham di PT KHI Pipe Industries dan PT Krakatau National Resources. Penyuntikan modal ini dilakukan pada 31 Agustus 2021 silam. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (13/9), Sekretaris Perusahaan KRAS Pria Utama menyebut, nilai penambahan penyertaan modal ini mencapai Rp 987,12 miliar. Dengan adanya penambahan modal ini, porsi KRAS di Krakatau Wajatama menjadi 99,9999% dari sebelumnya 99,99%. Terdapat empat tujuan dari transaksi ini. Pertama, mendukung penataan portofolio dalam rangka optimalisasi bisnis. Kedua, memperkuat bisnis solusi baja melalui koordinasi yang lebih intensif dalam satu entitas. Ketiga, berperan sebagai arm length yang andal bagi penjualan produk KRAS maupun rantai pasok materialnya. Keempat, meningkatkan kemandirian dan kelincahan pengembangan bisnis solusi baja melalui penguatan produk hilir. (Source: Kontan)