Daily News 15/09

September 15, 2021 No. 2040
[DCII] - Bangun Data Center, DCII Siapkan Dana hingga US$306 Juta
PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) berencana menambah kapasitas data center sebesar 34 megawatt (MW) pada 2022, dengan nilai investasi sekitar US$238 juta-US$306 juta (sekitar Rp3,3 triliun-4,28 triliun). Direktur Utama DCI Indonesia Toto Sugiri mengungkapkan perseroan berencana menambah kapasitas data center perusahaan hampir dua kali lipat. Menurutnya, penambahan kapasitas sejalan dengan kebutuhan pasar dan pertumbuhan perseroan. Untuk penambahan kapasitas perseroan membutuhkan biaya sekitar US$7 juta sampai dengan US$9 juta per MW. Dengan demikian, DCII akan membutuhkan modal sebesar US$238 juta sampai dengan US$306 juta. DCII, lanjutnya, akan terus mengembangkan lahan seluas 8,5 hektare. Toto mengatakan lahan seluas itu bisa dikembangkan untuk data center dengan kapasitas mencapai 300 MW. Selain itu, perseroan juga sedang mengembangkan data center kedua di karawang yang berhubungan dengan Grup Salim. Pada tahap awal, lanjutnya, perseroan akan membangun kapasitas 15 MW. Akan tetapi dari lahan yang tersedia perseroan berpotensi mengembangkan hingga 1.000 MW. Sebagai gambaran, Singapura baru memiliki kapasitas 500 MW sedangkan Jepang, Australia dan Hong Kong 700 MW. (Source: Bisnis.com)

[TLKM] - Telkom Bangun Data Center 25 MW, Segini Perkiran Investasinya
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. tengah membangun hyperscale data center dengan kapasitas 75 megawatt (MW) secara bertahap. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi menargetkan hingga akhir tahun kapasitas terpasang mencapai 25 MW. Sayangnya, perseroan belum bisa mengungkapkan besaran nilai investasi yang digelontorkan. Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya mengatakan Telkom memiliki 26 data center. Adapun 21 berada di Indonesia, sementara lima lainnya berada di luar negeri, termasuk data center Tier 3 dan 4 di Jurong Singapura. Perseroan, lanjutnya, akan membangun Hyperscale Data Center dengan klasifikasi tier 3 dan 4 berada di atas lahan seluas 6,5 hektar yang berlokasi di dekat Jakarta. “Ini akan melengkapi portofolio kami yang sudah existing,” katanya dikutip Selasa (14/9/2021) Akan tetapi, bila mengacu pada harga industri, maka biaya pembangunan data center sekitar US$7 juta sampai dengan US$9 juta per megawatt. Maka TLKM berpotensi menghabiskan total investasi sebesar US$525 juta hingga US$675 untuk pangkalan data. Sementara untuk 25 MW pada tahun ini sekitar US$175 juta hingga US$225 juta. Jika menggunakan kurs Jisdor (13/9/2021) sebesar Rp14.260, berarti tahun ini emiten plat merah itu diperkirakan menghabiskan modal antara Rp2,5 triliun sampai dengan Rp3,2 triliun. Adapun TLKM tahun ini berencana mengalokasikan belanja modal sebesar 25 persen dari hasil pendapatan. Sampai dengan semester I/2021, topline emiten plat merah itu tercatat sebesar Rp69,48 triliun. Jumlah itu naik sebesar 3,93 persen dibandingkan dengan tahun lalu yaitu Rp66,85 triliun. (Source: Bisnis.com)

[BUKA] - Bukalapak (BUKA) Jalankan 4 Strategi untuk Tambah Mitra
PT Bukalapak.com Tbk. memiliki empat strategi utama untuk menambah jumlah mitra. Dalam keterbukaan informasi, manajemen perseroan menjelaskan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan oleh Bukalapak untuk meningkatkan jumlah Mitra Bukalapak. Pertama, penambahan cakupan wilayah untuk terus memperluas jangkauan wilayah program Mitra Bukalapak ke seluruh wilayah Indonesia. Emiten berkode saham BUKA itu mengincar perluasan di kota-kota tier 2 dan tier 3. Kedua, Semakin memberdayakan Mitra Bukalapak melalui teknologi. Misalnya dengan pemberian akses yang lebih luas terhadap produk-produk fisik. Selain itu, menambah akses terhadap produk-produk finansial guna meningkatkan jumlah penawaran. Perseroan juga membantu Mitra Bukalapak akan rantai pasokan dan sumber-sumber kebutuhan lainnya. Emiten teknologi itu pun menyediakan solusi-solusi inklusi keuangan seperti permodalan dan platform emoney. Ketiga, perseroan melakukan kerjasama dengan pelaku industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) guna membantu mempercepat pengiriman barang dan memastikan ketersediaan stok tetap terjaga di Mitra Bukalapak di seluruh Indonesia. Terakhir, BUKA membangun dan melakukan kerjasama dengan institusi-institusi lain untuk membantu Mitra Bukalapak memperluas variasi produk, menjangkau pasar yang lebih luas, serta meningkatkan pendapatan. (Source: Bisnis.com)