Daily News 22/09
September 22, 2021 No. 2045
[TLKM] - Telkom Lapor Bursa, Mitratel Sudah Akuisisi 10.050 Menara Telkomsel Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) telah mengambil alih 10.050 menara telekomunikasi dengan perusahaan afiliasinya. Entitas usaha yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) membeli menara sebanyak 6.050 unit dari Telkomsel pada 14 Oktober 2020. Selanjutnya, Mitratel kembali mengakuisisi menara Telkomsel sejumlah 4.000 unit pada 31 Agustus 2021. Tujuan pengalihan menara telekomunikasi ini bagi Mitratel adalah untuk memperkuat fundamental bisnis dan menciptakan nilai tambah, sekaligus membantu Mitratel merealisasikan strategi jangka panjangnya. Manajemen TLKM menyatakan transaksi tersebut akan menguntungkan bagi unit bisnis seluler. Sebab, Telkomsel dapat lebih fokus pada bisnis utamanya sebagai perusahaan telekomunikasi digital dengan membangun ekosistem digital dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan. Meski masih dalam satu ekosistem, faktanya Mitratel membeli menara lebih mahal dari hasil penilaian. Hal itu terungkap dari pertanyaan manajemen bahwa Mitratel sebagai pembeli dalam transaksi ini berpendapat bahwa nilai 4,93 persen di atas penilaian KJPP masih memberikan keuntungan. (Source: Bisnis.com) [WOOD] - Integra Indocabinet (WOOD) Sebut Ekspor Masih Dorong Kinerja Perseroan Emiten furnitur PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) menyampaikan penjualan ekspor menjadi pendorong terbesar peningkatan penjualan perseroan selama 2021. Corporate Secretary & Head of Investor Relations Integra Indocabinet Wendy Chandra mengatakan, tren bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menjadi salah satu faktor pendorong penjualan furnitur perseroan. Namun, faktor pendorong terbesar peningkatan penjualan perseroan adalah ekspor. Hal ini disebabkan oleh penerapan tarif perang dagang, tarif anti dumping dan tarif anti subsidi terhadap impor furnitur dan building component dari China oleh AS. China sebelumnya merupakan eksportir furnitur dan building component terbesar ke pasar AS. Impor furnitur kayu AS sendiri setiap tahunnya berkisar US$13-US$14 miliar. Proporsi ekspor China, yang merupakan eksportir terbesar ke pasar AS dengan proporsi sekitar 38% dari total impor furnitur kayu AS, terus tergerus akibat penerapan tarif-tarif tersebut. Dengan penerapan tarif-tarif tersebut, produk china menjadi tidak kompetitif sehingga pembeli-pembeli AS memindahkan order mereka keluar dari China ke negara-negara lain. Salah satu negara yang diuntungkan adalah Indonesia dan secara spesifik Integra. (Source: Bisnis.com) [ACST] - Emiten Grup Astra (ACST) Tambah Plafon Pinjaman Anak Usaha Emiten grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) menambah plafon pinjaman bagi anak usahanya menjadi Rp15 miliar dari sebelumnya disiapkan hanya Rp10 miliar. Corporate Secretary Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan pada 20 September 2021, perseroan bersama anak usahanya PT ATMC Pump Services yang dimiliki 100 persen melakukan amandemen perjanjian pinjaman. Adapun, rinciannya, perseroan sebelumnya menyiapkan fasilitas pinjaman Rp10 miliar dan berubah menjadi Rp15 miliar. Transaksi tersebut merupakan transaksi antara Perseroan dengan Perusahaan Anak yang saham atau modalnya dimiliki paling kurang 99 persen, karenanya tidak memerlukan laporan penilai. Transaksi ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK 42/2020, karenanya tidak memerlukan persetujuan pemegang saham independen. Presiden Direktur Acset Idot Supriadi mengatakan salah satu proyek dengan kontrak terbesar yang didapatkan perseroan pada paruh pertama tahun ini berasal dari proyek PLTM Mini Hydro di Lampung. Direktur Acset David Widjaja menambahkan saat ini perseroan belum dapat mengungkap tender proyek yang sedang diikuti. Namun, dia memastikan emiten dengan kode saham ACST itu akan terus berupaya mendapatkan proyek-proyek baru dari struktur maupun infrastruktur serta fondasi yang menjadi kompetensi inti perseroan. (Source: Bisnis.com)