Daily News 12/10
October 12, 2021 No. 2059
[JPFA] - Japfa Comfeed (JPFA) Rambah Pasar Ekspor Papua Nugini Memasuki kuartal IV/2021, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) merambah pasar ekspor dengan mengirim produk perunggasan. Perseroan melakukan ekspor melalui entitas usaha PT Ciomas Adisatwa (Ciomas). Emiten unggas itu membuka pasar ekspor baru ke Papua Nugini dengan mengirim produk ayam olahan. Pengiriman produk ayam olahan ke pasar baru ini merupakan upaya JPFA untuk meningkatkan ekspor seiring dengan program pemerintah untuk memulihkan kembali perekonomian nasional. Tommy Kuntjoro, Head of Division PT Ciomas Adisatwa, mengatakan perseroan tidak pernah berhenti melakukan ekspor produk perunggasan. JPFA, lanjutnya, terus berusaha untuk membuka peluang ekspor baru, seperti halnya ekspor perdana produk ayam olahan ke PNG ini. Menurutnya hingga kuartal IV/2021, nilai ekspor produk perunggasan JPFA diperkirakan mencapai angka Rp1,4 miliar. Produk yang diekspor terdiri dari produk olahan ayam seperti sosis, nugget, scallop, bakso, kornet, ayam berbumbu, dan karkas ayam. Menurutnya permintaan produk tersebut datang dari Timor Leste, yang secara berlanjut memesan produk-produk JAPFA. Tommy mengatakan meskipun kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19 belum pulih sepenuhnya. Perseroan tetap berkomitmen untuk terus menjaga rantai pasokan pangan. Selain itu, JPFA terus berusaha membuka peluang pangsa pasar internasional sebagai upaya pengembangan usaha. (Source: Bisnis.com) [IPCC] - Dampak Merger Pelindo, IPCC Akan Tambah 2 Terminal Kelolaan Emiten pelabuhan kendaraan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) akan mengelola dua terminal kendaraan tambahan di Makassar dan Medan sebagai dampak dari merger BUMN Pelabuhan menjadi PT Pelabuhan Indonesia. Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Rio Theodore Natalianto Lasse menuturkan merger Pelindo I, III, dan IV ke Pelindo II akan membuat Cakupan area operasi IPCC menjadi lebih luas. cakupan wilayah yang lebih luas, IPCC dapat menambah jumlah terminal yang dikelolanya dari yang hanya 4 terminal bertambah 2 terminal sehingga total akan ada 6 terminal kendaraan yang dikelola. Dengan penambahan terminal yang dikelola tersebut, hal ini akan menambah voume arus kendaraan dan bisnis IPCC juga dapat lebih berkembang lagi. Lebih lanjut, dengan standard sesuai pengguna jasa sehingga terminal kendaraan di seluruh Indonesia tidak ada perbedaan pelayanan lagi. Selain itu, konektivitas antar pelabuhan pun dapat menjadi lebih baik termasuk hub and spoke untuk keperluan ekspor dan impor yang menjadi lebih efisien. Sistem yang terintegrasi dan infrastrukturnya akan membuat pelayanan terminal kendaraan menjadi lebih baik. (Source: Bisnis.com) [DOID] - Jorjoran! Patrick Walujo cs Caplok Tambang Australia Rp 1,6 T Perusahaan tambang milik Grup Northstar yang dikendalikan Patrick Walujo dan Glenn Sugita, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), mengakuisisi bisnis pertambangan yang dimiliki Grup Downer asal Australia senilai US$ 110 juta atau sekitar Rp 1,56 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$. Downer EDI Ltd menjual bisnis Open Cut Mining East seharga 150 juta AUD (Rp 1,56 triliun, kurs Rp 10.418/AUD) kepada anak usaha DOID, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebagai langkah terakhir dalam divestasi perusahaan atas portofolio pertambangannya. PT Bukit Makmur Mandiri Utama disebut telah membayar deposit sebesar AUD 16 juta dengan sisa harga pembelian harus dibayar pada saat penyelesaian. Sementara itu, Australian Resources and Investment menuliskan, BUMA mengakuisisi perusahaan tambang tersebut melalui anak perusahaan di Australia. Transaksi tersebut meliputi aset, kewajiban, karyawan dan kontrak dari bisnis Open Cut Mining East. Keputusan Downer untuk mendivestasikan portofolio pertambangannya telah dibuat lebih dari dua tahun dengan perusahaan mengungkapkan akan meninjau bisnis dan memfokuskan kembali posisinya pada Agustus 2019. Sebelum bisnis tambang, Downer juga menjual bisnis manajemen bannya, Otraco kepada Bridgestone pada bulan April seharga $79 juta. Saat ini, perusahaan tercatat sebagai salah satu kontraktor layanan pertambangan terbuka terbesar di Australia dan telah melayani perusahaan pertambangan domestik besar termasuk BHP dan OZ Minerals. (Source: CNBC Indonesia)