Daily News 27/10
October 27, 2021 No. 2070
[SIMP] - Harga CPO Masih Panas, SIMP Kasih Sinyal Tambah Produksi Kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada tahun ini diyakini akan berdampak positif terhadap kinerja dua emiten sawit milik Grup Salim, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Berdasarkan data dari Bursa Malaysia pada Senin (25/10/2021), harga CPO kontrak Januari 2022 sempat menyentuh level setelmen 5.071 ringgit per ton pada pekan lalu. Level harga tersebut kemudian menurun pada perdagangan hari ini di 4.924 ringgit per ton. Manajemen SIMP memaparkan, kenaikan harga CPO akan berimbas positif bagi kinerja perusahaan di sisa tahun 2021. Laba SIMP turut dipengaruhi oleh harga komoditas dan produksi. Saat ini, harga CPO berada pada posisi yang tinggi dan kedepannya diprediksi masih berfluktuasi. Dari sisi produksi, berdasarkan data historis, produksi Tandan Buah Segar (TBS) pada semester II umumnya lebih tinggi dibandingkan produksi di semester I. Pada sisa tahun 2021, SIMP masih berfokus pada pertumbuhan organik, diantaranya dengan efisiensi biaya dan melakukan kegiatan penanaman kembali atau replanting untuk tanaman tua dan penanaman baru. (Source: Bisnis.com) [IRRA] - Kuartal III/2021: Itama Ranoraya (IRRA) Cetak Pendapatan Melejit 6 Kali Lipat Emiten distributor jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) berhasil membukukan pendapatan yang melejit hingga 671,1 persen selama Januari-September 2021. Laba bersih pun ikut bertumbuh. Hingga September 2021, emiten berkode IRRA ini mencetak pendapatan sebesar Rp1,09 triliun atau tumbuh 671,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp141,1 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut membuat perolehan laba bersih ikut meningkat signifikan, bahkan naik lebih tinggi sebesar 840,7 persen menjadi Rp 84,9 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,03 miliar. Dari neraca perusahaan, nilai ekuitas 9 bulan 2021 ini juga mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp508,1 miliar atau naik 84,7 persen dari posisi ekuitas semester I/2021. Kenaikan tersebut berasal dari realisasi penjualan saham treasury kepada PT Global Dinamika Kencana yang merupakan transaksi awal (uang muka) untuk akuisisi 51 persen PT Oneject Indonesia. Sementara liabilitas perseroan mengalami penurunan sebesar 44,3 persen dari Rp699,9 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp389,7 miliar pada 9 bulan 2021. Penurunan terbesar berasal dari penurunan utang dagang seiring dengan tingginya realisasi penjualan pada kuartal III/2021. Kenaikan ekuitas yang disertai dengan turunnya liabilitas membuat rasio hutang terhadap modal perseroan pun turun di bawah 1 kali menjadi 0,8 kali dari posisi sebelumnya pada semester I/2021 sebesar 2,5 kali atau posisi tahun penuh 2020 sebesar 1,2 kali. Sementara itu untuk rasio utang berbunga terhadap modal (interest bearing debt) perseroan berada pada level yang sangat rendah dibawah 0,1 kali. Secara kuartalan (QoQ) kinerja kuartal III/2021 perseroan juga meningkat dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Pendapatan yang diraih perseroan untuk kuartal III/2021 (Juli ? September) sebesar Rp521,2 miliar mengalami peningkatan sebesar 54,6 persen dibandingkan pendapatan pada kuartal II/2021 sebesar Rp337,0 miliar. (Source: Bisnis.com) [UNTR] - United Tractors: Penjualan Alat Berat Naik 84,21 Persen per September 2021 Penjualan alat berat PT United tractors Tbk. tercatat masih menunjukkan pertumbuhan hingga September 2021. Penjualan alat berat emiten berkode saham UNTR selama periode Januari-September 2021 tercatat melonjak 84,21 persen secara tahunan. Penjualan ini mencapai 2.194 unit, dari 1.191 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan laporan operasional bulanan UNTR pada Selasa (26/10/2021), tercatat, penjualan ke sektor pertambangan mendominasi hingga kuartal III/2021, yakni sebesar 49 persen dari total penjualan. Kemudian disusul penjualan ke sektor konstruksi sebesar 27 persen penjualan, sektor kehutanan 14 persen penjualan, dan sektor perkebunan 10 persen penjualan. Sementara, penjualan Komatsu selama periode September 2021 menyentuh 304 unit. Jumlah ini menurun dibandingkan Agustus lalu yang mencapai 326 unit. Pada September ini, penjualan perseroan didominasi ke sektor pertambangan 56 persen, sektor konstruksi 30 persen, kehutanan 9 persen, dan sektor perkebunan 6 persen. Adapun perseroan tercatat masih mempertahankan pangsa pasarnya sebesar 21 persen, selama periode Januari-September 2021. (Source: Bisnis.com)