Daily News 28/10

October 28, 2021 No. 2071
[SGRO] - Wow! Laba Bersih Sampoerna Agro (SGRO) Meroket 28 Kali Lipat pada Kuartal III/2021
Emiten perkebunan, PT Sampoerna Agro Tbk., berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih lebih dari 2.000 persen persen pada kuartal III/2021. Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada Rabu (27/10/2021), emiten berkode saham SGRO itu mencatatkan laba bersih senilai Rp509,66 miliar pada semester I/2021. Jumlah tersebut meroket 2.768 persen dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal III/2020 lalu senilai Rp17,77 miliar. Kenaikan laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan penerimaan perusahaan. SGRO tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp3,9 triliun. Pencapaian itu naik 73,33 persen dibandingkan dengan perolehan kuartal III/2020 sebesar Rp2,25 triliun. Secara rinci, pendapatan dari sektor produk kelapa sawit masih menjadi kontributor tertinggi dengan Rp3,77 triliun, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,13 triliun. Selanjutnya, pendapatan dari segmen kecambah adalah senilai Rp107,25 miliar. Selanjutnya, pendapatan dari sektor lainnya tercatat sebesar Rp20,63 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp60,92 miliar. Dalam keterangan resminya, CEO Perseroan Budi Setiawan menjelaskan, harga pasar minyak sawit terus memperlihatkan tren yang meningkat pada kuartal III/2021 hingga ke level 4.663 ringgit per ton. Level tersebut melonjak 37% setelah sempat turun secara signifikan hingga berada di bawah level 3.400 ringgit per ton pada akhir kuartal II/2021. Pelonggaran lockdown di negara konsumen minyak nabati seperti China serta adanya kebijakan penurunan pajak impor dari India memicu peningkatan permintaan terhadap komoditas sawit. Selain itu, jumlah persediaan masih terbatas akibat rendahnya produktivitas pasokan dari Malaysia, imbas lockdown yang membatasi jumlah pekerja panen. (Source: Bisnis.com)

[INTP] - Indocement (INTP) Luncurkan 3 Produk Baru, Investasi Rp44,5 Miliar
Emiten produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) meluncurkan tiga produk anyar, yakni TR-10 Mortar Serbaguna, TR-15 Thinbed, dan TR-20 Plester Plus. Direktur dan Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa Oey Marcos mengatakan, perseroan mengeluarkan investasi mesin dan atau alat baru untuk memproduksi tiga produk ini, dengan nilai investasi Rp44,5 miliar. Seluruh investasi ini dibiayai kas perusahaan. Produk baru ini diluncurkan untuk memenuhi permintaan mortar yang berkualitas baik dan yang dapat diandalkan dengan harga yang kompetitif. Target kapasitas produksi dari semen mortar abu-abu atau semen instan ini adalah 180.000 ton per tahun. Perseroan membidik pasar Jabodetabek dan area Jawa Barat lainnya untuk pemasaran produk ini. Sementara, sumber bahan baku produk ini akan berasal dari sumber internal, yakni dari tambang dan pabrik di Citeureup, termasuk pasir limestone atau limestone sand. Sebagai informasi, Mortar TR-10 merupakan mortar untuk aplikasi pasangan bata merah, plester bata merah, dan perata lain. TR-10 Mortar Serbaguna ini dikemas dalam kemasan kantong dengan berat bersih 40 kilogram. Kemudian Mortar TR-15 merupakan perekat bata ringan. TR-15 Thinbed ini dikemas dalam kemasan kantong dengan berat bersih 40 kilogram. Adapun Mortar TR-20 Plester Plus merupakan plester bata ringan dan akan dikemas dalam kemasan kantong dengan berat bersih 40 kilogram. (Source: Bisnis.com)

[SAMF] - Saraswanti Anugerah (SAMF) Optimistis Target Penjualan Tercapai
PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) optimistis mampu mencapai target penjualan tahun 2021 sebesar Rp 1,8 triliun. Optimisme ini seiring dengan hasil penjualan hingga kuartal III-2021 yang sudah mencapai angka Rp 1,25 triliun. Asal tahu saja, realisasi ini naik 25,50% dibandingkan dengan pendapatan periode Januari-September 2020 yang sebesar Rp 994,89 miliar. Sebagai gambaran, pada tahun 2020 silam, Saraswanti Anugerah Makmur membukukan pendapatan sebesar Rp 1,40 triliun dengan laba bersih senilai Rp 117,86 miliar. Direktur Utama Saraswanti Anugerah Makmur Yahya Taufik menyatakan, optimisme ini didasarkan antara lain pada kenaikan tren permintaan pupuk dari awal tahun hingga saat ini. Selain itu, kenaikan harga komoditas sawit akhir-akhir ini, serta membaiknya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang diikuti dengan pelonggaran PPKM turut mendongkrak permintaan pupuk. Adapun pada kuartal III-2021, laba tahun berjalan produsen pupuk majemuk NPK ini meningkat 29,70% menjadi Rp 97,73 miliar. Padahal pada sembilan bulan pertama tahun 2020, laba tahun berjalan SAMF hanya Rp 75,35 miliar. Sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen, SAMF terus memperkuat divisi research and development (R&D), sehingga produk yang dipasok ke konsumen terjamin kualitasnya. Secara intensif, SAMF melakukan proses sosialisasi dan kawalan teknis aplikasi pupuk sehingga para konsumen dapat memperoleh hasil yang maksimal. Produk-produk pupuk NPK yang diproduksi oleh SAMF telah melalui serangkaian riset serta dikembangkan pada laboratorium yang terakreditasi dan memiliki peralatan yang mutakhir. (Source: Kontan)