Daily News 29/10

October 29, 2021 No. 2072
[ICBP] - Grup Salim: Indofood CBP (ICBP) Terbitkan Global Bond Rp14,49 Triliun
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menerbitkan dua seri obligasi global (global bond) senilai total US$1 miliar atau setara Rp14,49 triliun.   Global bond teranyar ICBP terdiri atas surat utang senilai US$600 juta dengan tingkat suku bunga tetap 3,541 persen per tahun yang jatuh tempo 27 April 2032 dan senilai US$400 juta dengan tingkat suku bunga 4,805 persen per tahun yang jatuh tempo 27 April 2052. Para penjamin emisi penerbitan global bond ICBP adalah Deutsche Bank AG cabang Singapura, UBS AG cabang Singapura, BNI Securities Pte Ltd, DBS Bank Ltd, Mandiri Securities Pte Ltd, Mizuho Securities (Singapura) Pte Ltd, Natixis cabang Singapura, OCBC Ltd dan SMBC Nikko Securities (Hong Kong) Ltd. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh Moody’s Investors Service dan Fitch Ratings, masing-masing memberikan Baa3 dan BBB- untuk obligasi global ICBP. Adapun, global bond diterbitkan pada 27 Oktober 2021. Dana hasil perolehan dari penerbitan  obligasi ICBP seluruhnya akan digunakan untuk membayar jumlah retensi terhutang dalam perjanjian Pinehill dan untuk pembiayaan keperluan umum perusahaan. Manajemen menilai, penerbitan global bond tidak berpengaruh pada kondisi keuangan ICBP karena tidak terdapat penambahan jumlah total utang bersih. Ini mengingat dana hasil perolehan bersih dari emisi obligasi seluruhnya akan digunakan untuk membayar jumlah retensi terhutang dalam Perjanjian Pinehill sampai dengan jumlah maksimum US$650 juta. (Source: Bisnis.com)

[ASII] - Astra (ASII) Raih Laba Bersih Rp15 Triliun, Sektor Otomotif dan Komoditas Jadi Pendorong
Emiten induk konglomerasi Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) mencetak laba bersih naik 84 persen hingga kuartal III/2021 seiring pemulihan ekonomi. Kinerja ciamiknya didukung pemulihan sektor otomotif dan kenaikan harga komoditas. Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International, mengungkapkan laba bersih per saham naik 84 persen tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata. Selain itu, bisnis Otomotif membaik secara signifikan, dengan penjualan mobil naik 79 persen dan penjualan sepeda motor naik 26 persen. Grup Astra juga diuntungkan dari peningkatan harga komoditas. Dengan begitu, posisi neraca keuangan dan pendanaan yang kuat. Walaupun terdapat beberapa ketidakpastian dengan situasi makroekonomi saat ini akibat dampak pandemi, kinerja Grup yang baik memberi kami optimisme terhadap sisa periode sampai dengan akhir tahun ini. Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada sembilan bulan pertama tahun 2021 sebesar Rp167,4 triliun, naik 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Grup mencapai Rp15,0 triliun, 7 persen lebih tinggi dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun 2020 ketika Grup memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank Permata. Tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata tersebut, laba bersih Grup meningkat 84 persen, dengan kinerja semua divisi bisnis yang lebih baik. Laba bersih dari divisi otomotif Grup naik 207 persen menjadi Rp5,5 triliun, terutama karena dampak buruk dari pandemi yang signifikan terhadap kinerja divisi ini pada kuartal kedua tahun lalu dan langkah-langkah penanggulangannya, serta peningkatan volume penjualan di sembilan bulan pertama tahun ini, terutama pada segmen roda empat yang diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah. Penjualan mobil Astra pada periode 9 bulan 2021 naik 79 persen menjadi 344.000 unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 52 persen menjadi 55 persen. Astra juga meluncurkan 10 model baru dan 16 model revamped telah diluncurkan pada sembilan bulan pertama tahun 2021. Penjualan sepeda motor secara nasional naik 31 persen menjadi 3,8 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2021. Penjualan sepeda motor Honda Astra naik 26 persen menjadi 2,9 juta unit. Empat model baru dan 14 model revamped telah diluncurkan pada sembilan bulan pertama tahun 2021. (Source: Bisnis.com)

[ISAT] - Usai Merger, Kinerja Indosat (ISAT) Diproyeksikan Lebih Mengilap
PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) mencatatkan kinerja positif selama sembilan bulan pertama 2021. Perusahaan telko ini membalikkan kerugian bersih tahun lalu menjadi laba bersih sebesar Rp 5,8 triliun. Indosat mencatat pendapatan Rp 23,06 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Realisasi pendapatan tersebut meningkat 11,96% dibandingkan dengan pendapatan periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp 20,59 triliun. Secara rinci, pendapatan seluler naik 10,33% year on year (yoy) menjadi Rp 18,79 triliun di akhir September 2021 lalu. Pendapatan seluler ini berkontribusi 81,5% terhadap seluruh pendapatan Indosat. Pendapatan Multimedia, Komunikasi Data, Internet (MIDI) meningkat 21,36% yoy menjadi Rp 3,84 triliun dan pendapatan telekomunikasi tetap naik 6,92% yoy menjadi Rp 422,87 miliar. EBITDA ISAT meningkat 22,7% mencapai Rp 10,4 triliun dalam sembilan bulan tahun ini karena kombinasi pertumbuhan pendapatan disertai dengan efisiensi biaya operasional. Alhasil, margin EBITDA bertambah 4 bps secara tahunan menjadi 45,1%. Usai merger, Indosat akan beralih nama menjadi Indosat Ooredoo Hutchinson dan tetap akan melantai di pasar modal Indonesia dengan menerbitkan saham baru untuk pemegang saham Hutchison 3 Indonesia. Pemerintah Indonesia akan tetap memegang 9,6% saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memegang 10,8%, dan pemegang saham publik berkisar 14%. (Source: Kontan)