Daily News 03/11

November 03, 2021 No. 2075
[TOBA] - TBS Energi (TOBA) Siapkan US$500 Juta untuk Misi Net Zero Emission 2030
PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menegaskan komitmennya untuk mencapai emisi nol bersih atau net zero emission (NZE) pada 2030. Target net zero emission ini lebih cepat dari target Pemerintah Indonesia yaitu pada 2060. Untuk mencapai target tersebut, dari sisi belanja modal (capex), TBS berkomitmen melakukan investasi sampai dengan US$500 juta dalam lima tahun ke depan untuk investasi dengan fokus pada industri terbarukan dan energi bersih. Wakil Direktur Utama TBS Energi Utama Pandu Sjahrir mengungkapkan, langkah konkrit komitmen untuk mencapai target tersebut telah dimulai TBS pada tahun ini dengan melepas kepemilikan 5 persen saham dalam PT Paiton Energy, perusahaan Independent Power Producer (IPP) terbesar di Indonesia dengan kapasitas 2.045 MW. Komitmen TBS untuk mencapai net zero emission juga tercermin dalam peta jalan (roadmap) pengembangan bisnis TBS sampai 2030 mendatang. Pandu menerangkan, secara bertahap TBS akan melakukan proses re-investasi dari bisnis saat ini yang masih berbasis bahan bakar fosil ke sektor bisnis energi hijau. TBS saat ini juga sedang melakukan identifikasi kesempatan-kesempatan bisnis dan investasi di bidang energi terbarukan dan energi bersih khususnya pembangkit listrik tenaga air, biomassa, angin dan juga kendaraan listrik termasuk bisnis terkaitnya seperti baterai. TBS tahun ini juga telah bergabung dalam UN Global Compact, suatu inisiatif strategis dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendorong perusahaan untuk mengadopsi prinsip-prinsip di bidang hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan gerakan anti-korupsi serta melakukan pelaporan secara berkala. Selain itu, sebagai bagian dari komitmen dan transformasi perusahaan serta salah satu bentuk dukungan TBS atas upaya Pemerintah Indonesia terkait sustainability, TBS juga akan berpartisipasi dalam acara Climate Change Conference (COP26) di Glasgow. (Source: Bisnis.com)

[SMGR] - Semen Indonesia (SMGR) Suntik Anak Usaha Rp2,96 Miliar

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. menyuntikkan likuiditas ke anak usahanya yaitu PT Semen Indonesia Aceh senilai Rp2,96 miliar. Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan transaksi ini merupakan transaksi afiliasi yang dikecualikan berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat 1 huruf C POJK 42.20020. Adapun, untuk dapat dikecualikan dari transaksi afiliasi, nilai transaksi tidak boleh melebihi 0,5 persen dari modal disetor Semen Indonesia Group (SIH) atau tidak melebihi Rp5 miliar dengan pilihan mana yang lebih rendah. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, emiten dengan kode saham SMGR ini mengalami penurunan pendapatan sebesar 1,14 persen secara tahunan menjadi Rp25,33 triliun dari posisi pada akhir kuartal III/2020 senilai Rp25,62 triliun. Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami penurunan sebesar 9,99 persen menjadi Rp1,38 triliun dari sebelumnya Rp1,54 triliun. Total aset SMGR terpantau turun 1,79 persen menjadi Rp76,60 triliun dari Rp78 triliun pada akhir tahun lalu. Total ekuitas naik 9,62 persen menjadi Rp39,08 triliun dan total liabilitas susut 11,90 persen sejak awal tahun menjadi Rp35,74 triliun. (Source: Bisnis.com)

[TOWR] - Konsolidasikan Menara di Bawah Protelindo, Ini Penjelasan Sarana Menara Nusantara (TOWR)
Manajemen PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) angkat bicara terkait aksi konsolidasi sejumlah menara melalui PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Wakil Direktur TOWR Adam Ghifari menjelaskan, transaksi konsolidasi menara di bawah Protelindo bukan merupakan upaya untuk membawa anak usaha TOWR tersebut ke lantai bursa. Ia mengatakan, konsolidasi tersebut adalah untuk kepentingan perusahaan induk. Ke depannya, Adam mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya aksi konsolidasi menara lanjutan. Menurutnya, proses konsolidasi ini akan bergantung pada ketersediaan tower untuk dijual dan adanya penawaran untuk hal tersebut. Selain itu, TOWR juga tidak mematok angka pasti terkait target jumlah menara yang akan dikonsolidasikan dibawah Protelindo. Sebelumnya, melalui PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) TOWR mengkonsolidasikan sejumlah menara dengan membelinya dari tiga entitas dibawah Protelindo. Ketiganya yakni PT Iforte Solusi Infotek (Iforte), PT Komet Infra Nusantara (KIN), dan PT Quattro International (Quattro). Melalui Iforte, Protelindo membeli 1 menara telekomunikasi yang dimiliki Iforte senilai Rp971,64 juta. Protelindo juga membeli 241 unit menara telekomunikasi dari KIN senilai Rp262 miliar. Pembayaran atas transaksi ini dilakukan atas dua tahap. Pertama, Rp10 miliar dibayarkan pada saat penandatanganan perjanjian. Kedua, pelunasan sebesar Rp252 miliar akan dibayarkan enam bulan setelah tanggal perjanjian tersebut. Selanjutnya, melalui Quattro, Protelindo membeli 10 unit menara telekomunikasi dengan nilai transaksi Rp14,46 miliar. Manajemen menjelaskan, transaksi ini dilakukan untuk mengkonsolidasikan menara telekomunikasi kepada Protelindo. (Source: Bisnis.com)