Daily News 05/11
November 05, 2021 No. 2077
[AKRA] - AKRA Sebut Proyek KEK JIIPE Bakal Tambah Laba Perusahaan PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) optimistis proyek kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE di Gresik, Jawa Timur, akan menambah tebal kantong perusahaan. Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, apabila pihaknya memonetisasi proyek lahan ini, maka laba bruto perseroan bisa naik 30-35 persen dalam waktu tiga hingga empat tahun ke depan. Saat ini pihaknya tengah membidik investor yang membutuhkan lahan besar, membutuhkan akses ke pelabuhan, serta membutuhkan banyak air dan listrik. Menurutnya, hal ini menjadi kunci AKR bersama Pelindo membangun recurring income dari JIIPE. Untuk saat ini, pihaknya akan fokus di industri berat seperti kimia, industri metal, atau smelter. Selain itu, kata dia, saat ini ada 16 proyek yang sudah jalan di JIIPE yang berupa medium to heavy industry. Adapun saat ini, beberapa calon pembeli lahan JIIPE menurut Suresh akan berkunjung ke Indonesia di November-Desember 2021. (Source: Bisnis.com) [WSKT] - WSKT Incar Proyek Istana Presiden di Ibukota Negara Baru PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengincar proyek ibu kota negara (IKN) termasuk pembangunan istana presiden pada 2022. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan tahun depan perseroan mengincar proyek yang ditargetkan oleh pemerintah serta BUMN. Misalnya seperti pembangunan IKN di Kalimantan yang akan mulai pada 2022. Destiawan menambahkan perseroan memilih fokus pada proyek pemerintah dan BUMN karena telah memiliki anggaran atau uang muka sehingga tidak membebani arus kas perseroan. Pihak WSKT menambahkan selain bangunan pemerintahan akan dibangun juga fasilitas lain seperti kantor-kantor kementerian, rumah sakit dan residensial. Selain itu juga akses penghubung antara IKN dengan Balikpapan dan Samarinda. Selain itu, dia yakin entitas-entitas plat merah lain juga akan mengeluarkan belanja modal yang besar pada tahun depan. Pasalnya dalam dua tahun terakhir belanja modal perseroan mengalami penundaan. Maka itu dia optimistis perolehan kontrak pada 2022 akan meningkat. Tahun ini perseroan berupaya meningkatkan perolehan nilai kontrak baru dengan fokus pada bisnis water infrastructure, airports, top 3 railroad segment and international growth serta meningkatkan peran komite investasi dan manajemen risiko pada pemilihan proyek-proyek baru tersebut. Pada kuartal III/2021, Waskita telah memperolehan nilai kontrak baru sebesar Rp12,01 triliun yang terdiri dari proyek investasi atau business development 68,05 persen, Pemerintah 24,96 persen, proyek BUMN 4,48 persen dan proyek swasta 2,51 persen. Berdasarkan tipe proyek, pencapaian kontrak baru tersebut berasal dari Jalan & Jembatan 58,89 persen, Bangunan 13,03 persen, Infrastruktur Air 12,30 persen, Anak Usaha 11,40 persen, EPC 3,50 persen dan lain-lain 0,88 persen. (Source: Bisnis.com) [PPRE] - Perolehan Kontrak Baru PP Presisi (PPRE) Melesat 129% Perolehan kontrak baru PT PP Presisi Tbk (PPRE) melesat. Hingga Oktober 2021, perolehan kontrak baru anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini tembus Rp 4,8 triliun meningkat 129% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 2,1 triliun. Sepanjang Oktober saja, PPRE mengantongi kontrak Rp 56,2 miliar. Kontrak ini berasal dari proyek pengerjaan struktur seperti gedung Kejagung RI, LIPI Bandung, dan MRT, serta kontribusi dari anak perusahaan yaitu PT LMA antara lain Bendungan Kuwil. Secara komposisi per lini bisnis, perolehan kontrak baru saat ini didominasi oleh mining services sebesar 49,0%, civil work sebesar 43,82%, dan sisanya berasal dari production plant, structure work, dan heavy equipment rental sebesar 7,18%. Dengan pencapaian kontrak baru tersebut, PP Presisi akan terus meningkatkan perolehan kontrak baru baik melalui sinergi dengan Grup PP maupun dengan pihak nongrup. PP Presisi juga akan terus mendorong PT LMA untuk dapat memperoleh kontrak baru pada proyek-proyek konstruksi maupun mining sebagai upaya perusahaan dalam meningkatkan positioning sebagai main contractor pada pekerjaan civil work maupun sebagai kontraktor pada jasa tambang nikel. Untuk sisa waktu di tahun 2021 ini, PPRE optimistis masih dapat menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun. Penambahan tersebut akan berasal dari beberapa proyek jasa tambang maupun infrastruktur yang sedang digarap. (Source: Kontan)