Daily News 08/11
November 08, 2021 No. 2078
[SCMA] - Raffi Ahmad Sebut Kerja Sama RANS dengan SCMA Lebih dari Rp2 Triliun PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui anak usahanya PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), baru saja melakukan kerja sama dengan RANS Entertainment milik artis Raffi Ahmad. Menanggapi pertanyaan Helmy Yahya dalam kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Raffi mengatakan nilai kerja sama yang dilakukan RANS dengan SCM melebihi Rp2 triliun. Raffi melanjutkan, selain Emtek, ada satu media besar juga yang akan masuk berinvestasi di RANS Entertainment. Namun, dia tidak menyebutkan nama media tersebut. Sementara itu, CEO RANS Entertainment Nagita Slavina menegaskan kerja sama yang dilakukan pihaknya dengan Emtek adalah kolaborasi, bukan akuisisi. Sebelumnya, Direktur Utama Surya Citra Media Sutanto Hartono mengatakan dengan berinvestasi ke RANS Entertainment, SCMA membidik mampu mendominasi konten digital. Menurutnya, kedua entitas bisa berkolaborasi dalam membuat sebuah konten maupun secara masing-masing. Sutanto membeberkan alasan utama perseroan berinvestasi ke RANS karena para founder bisa konsisten dalam membuat konten. Menurutnya setiap konten yang dibuat berpotensi viral karena mereka telah tahu rumusnya. Selain itu, RANS juga berani merambah bisnis modal baru yang membuatnya kagum. Oleh sebab itu, SCMA ingin mengkolaborasi bisnis dan ide-ide baru. (Source: Bisnis.com) [TPIA] - Chandra Asri (TPIA) Mau Buyback Obligasi Global US$230,18 Juta PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) berencana menebus lebih awal surat utang yang jatuh tempo pada 2024 senilai US$230,18 juta. Direktur Chandra Asri Petrochemical Andre Khor Kah Hin mengatakan perseroan memilih untuk menebus seluruh surat utang 2024 sebesar US$230,18 juta pada 8 November 2021. Harga penebusan akan setara 102,475 persen dari seluruh nilai surat utang, ditambah bunga yang belum dibayar. Sebagai informasi, obligasi global TPIA yang jatuh tempo pada 2024 ini diterbitkan dengan nilai pokok US$300 juta pada November 2017 dengan kupon 4,95 persen. Sebelumnya pada Mei 2021, TPIA telah melakukan buyback obligasi 2024 beserta bunga dengan nilai penebusan US$65,95 juta. Manajemen mengatakan, pembelian kembali surat utang perusahaan dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan kas internal, profil utang dan struktur permodalan perusahaan. Total liabilitas TPIA terpantau turun 7,1 persen menjadi US$1,656 miliar hingga September 2021, dari US$1,78 miliar pada 31 Desember 2020, terutama karena utang usaha yang lebih rendah. Sementara, utang berbunga lebih tinggi karena fasilitas baru dari bank sebagai bagian dari strategi perseroan dalam ketahanan keuangan. Per 30 September 2021, TPIA memiliki total utang sebesar US$920,6 juta, terhadap saldo kas dan setara kas sebesar US$1,68 miliar, sehingga posisi kas bersih secara keseluruhan sebesar US$766,5 juta. (Source: Bisnis.com) [MEDC] - Medco Energi (MEDC) Rilis Global Bond US$400 Juta untuk Refinancing PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) berhasil menerbitkan obligasi global 144A/Reg senilai US$400 juta dengan tenor tujuh tahun dan kupon 6,95 persen. Global bond Medco Energi mengantongi peringkat B+ dari Fitch, B+ dari S&P dan B1 dari Moody's. Perseroan akan menggunakan dana bersih dari obligasi untuk membiayai kembali utang dan/atau untuk mendukung agenda pertumbuhan Perseroan. Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan pihaknya puas dengan hasil akhir dari penerbitan obligasi. Dukungan kuat dari investor obligasi internasional dan domestik mencerminkan catatan perseroan dalam memberikan komitmen, kinerja operasional dan rencana deleveraging yang konsisten. Baru-baru ini, MEDC mempublikasikan Strategi Perubahan Iklim dengan tujuan untuk mencapai net zero untuk emisi Scope 1 and Scope 2 pada 2050 dan Scope 3 pada 2060. Strategi Perubahan Iklim ini memperkuat komitmen berkelanjutan kami terhadap tujuan jangka panjang. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang diaudit, MEDC membukukan pendapatan senilai US$636,29 juta. Realisasi itu naik 11,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$569,80 miliar. MEDC pun membukukan laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$37,16 juta, kontras dari posisi rugi pada semester I/2020 senilai US$125,27 juta. Lebih lanjut, EBITDA yang ditorehkan MEDC pada semester I/2021 senilai US$318 juta meningkat 15 persen secara tahunan utamanya ditopang oleh kenaikan harga komoditas. (Source: Bisnis.com)