Daily News 09/11

November 09, 2021 No. 2079
[DSSA] - Grup Sinar Mas DSSA Mau Akuisisi Tambang Batu Bara di Australia Rp18,9 Triliun
Entitas Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melalui anak usahanya berencana melakukan akuisisi Dampier Coal dengan nilai pembayaran US$1,35 miliar yang terdiri dari tiga tahap, atau sekitar Rp18,9 triliun (estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS). Berdasarkan laporan fakta material perusahaan pada Senin (8/11/2021), DSSA melalui anak usahanya, Stanmore Resources Limited, menandatangani perjanjian jual beli dengan BHP Minerals Pty Ltd (BHP) melalui kedua entitas anak usahanya, mengakusisi seluruh saham Dampier Coal (Qld) Pty Ltd (Dampier Coal). Adapun, rencana transaksi pembelian dilakukan saham tersebut dilakukan oleh Stanmore SMC Holdings Pty Ltd (SMC) yang merupakan entitas anak Stanmore, dan BHP Mitsui Coal Pty Ltd (BMC) yang memiliki hubungan rencana perolehan 80 persen kepentingan ekonomi dengan BHP. Lebih lanjut, penyelesaian Rencana Transaksi diperkirakan akan terlaksana pada pertengahan 2022, yang mana penyelesaiannya masih tunduk pada pemenuhan syarat-syarat pendahuluan," tulis manajemen DSSA. Sebagai informasi, BMC memiliki tambang aset batu bara metalurgi yang terletak di Queensland, Australia, yang terdiri dari South Walker Creek dan tambang Poitrel, dengan total produksi batu bara metalurgi sekitar 10 juta ton per tahun dan total cadangan sebanyak 171 juta ton, serta proyek batu bara Wards Well yang belum dikembangkan. (Source: Bisnis.com)

[JSMR] - Laba Bersih Jasa Marga (JSMR) Meroket 375,51 Persen Kuartal III/2021
Emiten operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. membukukan kenaikan pendapatan tol yang signifikan per September 2021. Hal itu pun mendorong kenaikan laba bersih perseroan hingga lebih dari 300 persen. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, emiten dengan kode saham JSMR tersebut mencatatkan pendapatan tol senilai Rp7,60 triliun. Realisasi itu naik 21,56 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp6,25 triliun. Adapun, pendapatan usaha lainnya juga tumbuh 12,04 persen menjadi Rp654,52 miliar dari sebelumnya Rp584,16 miliar. Sedangkan pendapatan konstruksi terkontraksi sebesar 12,36 persen menjadi Rp2,37 triliun dari sebelumnya Rp2,7 triliun. Dilihat dari ruas jalan tol beroperasi, pendapatan dari tol Jakarta - Cikampek masih mendominasi top line JSMR. Tercatat pendapatan dari ruas tol Jakarta - Cikampek sebesar Rp992,13 miliar atau naik 5,01 persen secara tahunan. Menyusul berikutnya pendapatan dari ruas tol Cikampek Padalarang yang naik 13,27 persen menjadi Rp700,17 miliar dan ruas tol Jakarta -  Bogor - Ciawi yang naik 17,01 persen menjadi Rp653,59 miliar. Laba bersih JSMR pun terkerek signifikan sebesar 375,51 persen menjadi Rp749,41 miliar dari sebelumnya Rp157,60 miliar. Dilihat dari total aset tercatat kenaikan sebesar 1,18 persen menjadi Rp105,31 triliun dari posisi akhir tahun lalu. Ekuitas JSMR naik 2,03 persen menjadi Rp25,28 triliun sedangkan liabilitas naik 0,91 persen menjadi Rp80,03 triliun. (Source: Bisnis.com)

[AUTO] - Astra Otoparts (AUTO) Siapkan Suku Cadang Kendaraan Listrik Tahun Depan
PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) bakal merambah pengembangan manufaktur suku cadang kendaraan listrik mulai tahun depan. Selain itu, perseroan juga bersiap rambah alat kesehatan, industri, dan alat berat. Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengungkapkan secara intensif akan melakukan diversifikasi dan inovasi produk pada tahun depan. Fokus produksi komponen suku cadangnya untuk mesin ICE (internal combustion engine). Selanjutnya, AUTO juga tengah menyiapkan komponen kendaraan listrik (electric vehicle) saat era baru tersebut datang. Selain itu, perseroan juga masuk ke lini bisnis suku cadang di luar otomotif, seperti industri, alat berat, juga kebutuhan alat kesehatan. Kesempatan ini akan dimanfaatkan lebih jauh mengingat secara kompetensi AUTO memilikinya. Lebih lanjut, emiten berkode AUTO ini mempersiapkan strategi jangka panjang dengan meningkatkan penetrasinya di pasar bisnis perdagangan suku cadang dengan mengembangkan situs penjualan suku cadang astraotoshop.com, jaringan shop and drive, shop and bike, hingga Astra Otoservice. Menurutnya, perdagangan umum lebih tahan banting dibandingkan dengan bisnis penjualan manufaktur ke Original Equipment Manufacturer (OEM). Mengingat, saat pandemi sejumlah pabrikan sempat tutup sehingga lini bisnis ini sempat turun. Saat ini, jumlah kendaraan roda dua di masyarakat sudah lebih dari 70 juta unit dan roda empat lebih dari 11 juta unit. Pasar ini dianggap cukup besar. Selain itu, AUTO juga tetap menargetkan menjadi produsen suku cadang penyuplai utama bagi OEM baik di dalam negeri maupun internasional. AUTO sudah mengekspor suku cadangnya ke 40 negara dengan wilayah penjualan terbesar di Asia dan Timur Tengah. Perseroan juga meningkatkan operational excellence sehingga dapat membentuk biaya produksi yang paling rendah dibandingkan dengan pesaingnya. Langkah ini dilakukan dengan pengembangan bisnis berdasarkan produknya, sehingga AUTO melayani pembuatan suku cadang dari mulai desain hingga bentuk akhir yang dapat dijual ke pasar. (Source: Bisnis.com)