Daily News 18/11
November 18, 2021 No. 2086
[AKRA] - Begini Jurus AKR Hadapi Transisi Energi Transisi energi disebut-sebut sebagai sebuah keniscayaan. Perusahaan energi di dunia berbondong-bondong melakukan transisi dan mengubah portofolio bisnisnya menjadi lebih hijau. Tak ketinggalan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang juga turut ambil peran dalam menghadapi transisi energi ini. Direktur PT AKR Corporindo Suresh Vembu dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Selasa (16/11/2021), mengatakan perusahaan selalu berkomitmen pada Environmental, Social, and Governance (ESG). Menurutnya, AKR di dalam menjual Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya diesel, sudah sesuai dengan arahan dari pemerintah yakni dengan mencampurkan Bahan Bakar Nabati (BBN) atau Fatty Acid Methyl Esters (FAME) sebesar 30% atau biodiesel 30% (B30). Selain itu, imbuhnya, bahan bakar lainnya juga sudah dijual dengan standar Euro. Selain itu, menurutnya AKR juga menjalankan praktik-praktik keberlanjutan. Dia menyebut, di kawasan industri JIIPE juga semua bisnis kawasan merupakan kawasan industri hijau, dan ditargetkan semua produk bisa bersih dan ada juga target netral karbon. Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya transisi energi ini tentu akan ada perubahan di portofolio bisnisnya. Saat ini menurutnya 70% pendapatan AKR berasal dari distribusi BBM, sekitar 15-18% berasal dari kimia dasar dan 10% dari kawasan industri JIIPE. AKR dalan 3-5 tahun dengan termasuk ekspansi portofolio energi, termasuk gas dan utilitas-utilitas yang pakai energi baru terbarukan. Perubahan portofolio sudah dilakukan dan diharapkan akan mengurangi carbon footprint AKR, melalui inisiatif-inisiatif yang dilakukan. (Source: CNBC Indonesia) [GEMS] - Golden Energy Mines (GEMS) Tebar Dividen Interim US$60 Juta Emiten tambang batu bara PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) siap membagikan dividen interim 3 untuk tahun buku 2021. Adapun, jumlah dividen yang dibagikan senilai US$60 juta atau setara dengan Rp854,58 miliar berdasarkan kurs BI per 15 November 2021 di Rp14.243 per dolar AS. Jumlah tersebut juga sama dengan Rp145,28 per saham. Jadwal cum dividen interim di pasar reguler dan negosiasi akan dilakukan pada 24 November 2021. Selanjutnya ex dividen interim dilakukan pada 25 November 2021. Selanjutnya pencatatan tanggal bagi yang berhak atas dividen interim atau recording date akan dilakukan pada 26 November. Pembayaran dividen interim kemudian akan dilakukan pada 7 Desember 2021. Dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 26 November 2021 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI merevisi kuota produksi batu bara perseroan menjadi sebanyak 39,6 juta ton pada tahun ini. Revisi produksi tersebut naik 18% dibandingkan dengan produksi batu bara emiten berkode saham GEMS tersebut pada tahun lalu yang sebanyak 33,5 juta ton. GEMS sebelumnya melaporkan rekor target produksi produksi batubara sebesar 8,9 juta ton untuk kuartal I yang berakhir 31 Maret 2021 dibandingkan dengan 8,4 juta ton untuk periode sama tahun lalu. (Bisnis.com) [UANG] - Pakuan (UANG) Berencana Akuisisi Jakarta Investindo Indonesia Senilai Rp 145 miliar PT Pakuan Tbk (UANG) berencana melakukan akuisisi atas PT Jakarta Investindo Indonesia (JII). Nilai rencana akuisisi tersebut sebesar Rp 145 miliar. Manajemen menjelaskan, mengacu pada laporan keuangan Juni 2021 maka nilai transaksi tersebut adalah 173,79% terhadap jumlah ekuitas UANG yang sebesar Rp 83,43 miliar. Manajemen meyakini dengan akuisisi akan menambah land bank yang dapat digunakan untuk membangun perumahan dan komersial area. Lalu, menambah sinergi perusahaan dengan harapan berdampak keuntungan antara UANG dan JII. Dari sisi keuangan, perseroan melihat rencana akuisisi ini dapat memberikan nilai tambah pada penjualan mulai tahun 2022 sebesar Rp 328,71 miliar, tahun 2023 sebesar Rp 489,05 miliar, tahun 2024 sebesar Rp 1,01 triliun, tahun 2025 sebesar Rp 1 triliun, tahun 2026 sebesar Rp 916,14 miliar, tahun 2027 sebesar Rp 552,98 miliar dan tahun 2028 sebesar Rp 132,92 miliar. Nilai tambah atas aset sebesar Rp 69,26 miliar pada tahun 2021 dan diproyeksikan terus meningkat hingga mencapai Rp 2,02 triliun pada tahun 2028. Serta nilai tambah atas ekuitas pada tahun 2022 sebesar Rp 118,70 miliar dan terus meningkat hingga mencapai sebesar Rp 2,01 triliun di tahun 2028. Berdasarkan hasil analisis kelayakan menunjukkan bahwa dengan dilakukannya transaksi adalah layak yang ditunjukan dengan nilai IRR sebesar 12,25% lebih besar dan tingkat discount rate yang sebesar 9,62% dan NPV positif Rp 11,50 miliar. (Source: Kontan)