Daily News 22/11

November 22, 2021 No. 2088
[PTBA] - Bukit Asam (PTBA) Targetkan Capai Net Zero Emission Tahun 2050
Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menargetkan mencapai net zero emission di seluruh aktivitas bisnisnya pada tahun 2050 mendatang. Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan perseroan akan melakukan kegiatan-kegiatan yang mampu menyerap volume karbon sesuai dengan yang dihasilkan, sehingga tercipta keseimbangan emisi atau net zero emission. Emiten dengan kode saham PTBA ini sudah memulai dengan menggunakan conveyor system berbasis listrik. Selain itu, perseroan juga telah menggunakan alat-alat berat dengan sitem hybrid serta melakukan elektrifikasi. Perseroan berencana mengganti armada bis karyawan serta kendaraan operasional dengan kendaraan listrik pada tahun 2022. Selain itu, Bukit Asam juga melakukan kerja sama penelitian dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mendapatkan tanaman-tanaman yang memiliki daya serap emisi yang tinggi dan akan ditanam di area bekas tambang. Terkait pengembangan teknologi carbon capture, PTBA berencana menggelar Innovation Award pada tahun 2022 untuk seluruh universitas di Indonesia untuk bersama-sama melakukan inovasi pengembangan carbon capture. PTBA juga menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam salah satu proyek pembangkit listrik perseroan, yaitu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang Sumsel 8. Deputi General Manager konsorsium pelaksana PLTU Sumsel 8 PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) Gusti Anggara mengatakan PLTU Sumsel 8 nantinya akan menggunakan teknologi flue gas desulphurization atau FGD untuk menekan emisi dan mendukung pencapaian net zero emission. PLTU Sumsel 8 merupakan satu-satunya pembangkit listrik di Sumatra yang menerapkan teknologi FGD ini. Penggunaan teknologi ini diklaim dapat mengurangi kandungan sulfur dalam gas buang hingga 50 persen. Pada prinsipnya, FGD menggunakan bahan baku batu kapur yang dihaluskan. Batu kapur ini kemudian ditempatkan di absorber yang terletak sebelum cerobong asap atau chimney. (Source: Bisnis.com)

[CPRO] - Pacu Bisnis Makanan Hewan, CPRO Alokasikan Capex Rp320 Miliar
Emiten industri akuakultur, budidaya ikan dan udang, PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) akan terus menggali potensi pasar dari segmen makanan hewan peliharaan. Sejumlah strategi, seperti pembangunan pabrik dan meningkatkan ekspor, telah disiapkan perusahaan pada tahun depan. Presiden Direktur CPRO Hendri Laiman menjelaskan, pihaknya akan fokus melanjutkan ekspansi yang telah direncanakan pada tahun depan. Salah satu fokus perusahaan pada tahun depan adalah mengembangkan pasar makanan hewan peliharaan yang dinilai memiliki potensi besar. Ia menjelaskan, selama lima tahun terakhir, sektor makanan hewan peliharaan telah menunjukkan pertumbuhan diatas 50 persen. Pada tahun ini, perusahaan juga telah mulai memasuki pasar ekspor dengan mengirimkan produk-produk makanan binatang peliharaan ini ke Brunei Darussalam. Seiring dengan hal tersebut, Hendri mengatakan pihaknya telah menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp320 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp250 miliar diantaranya digunakan untuk membangun pabrik produksi makanan binatang peliharaan. Sementara itu, dana Rp70 miliar yang tersisa akan digunakan untuk perawatan aset-aset yang ada pada fasilitas produksi perusahaan serta keperluan lainnya. (Source: Bisnis.com)

[WMUU] - Widodo Makmur Perkasa Gelar Pelatihan Online Petani dan Peternak Muda
Calon emiten yang merupakan induk usaha PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU), PT. Widodo Makmur Perkasa (WMP), akan mengadakan kegiatan workshop untuk para pelaku usaha unggas. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Jumat (19/11/2021), melalui lembaga nonprofitnya, Yayasan Kesatriaan Entrepreneur Indonesia (YKEI), WMP akan menyelenggarakan kegiatan berupa workshop yang bertajuk Kesatriaan Peternak Muda Angkatan III : “Kelas Online Pelatihan Agribisnis Ayam Petelur" pada 19, 22, serta 25 November 2021. Pada workshop tersebut, para pelaku usaha unggas muda Indonesia akan berkesempatan mendapatkan pelatihan secara langsung oleh para pemateri yang kompeten di industri unggas Tanah Air. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Kesatriaan Peternak dan Petani Muda Angkatan I dan II yang dimulai pada 2020. Dua angkatan sebelumnya KEI telah membina sekitar 100 Peternak dan Petani muda Indonesia dan diharapkan pada Angkatan ke III ini KEI dapat membina lebih banyak petani maupun petani muda Indonesia, untuk mencapai mimpi YKEI untuk menciptakan 1 juta entrepreneur muda Indonesia. CEO Widodo Makmur Perkasa Tumiyana menyatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen Widodo Makmur Perkasa Group dalam mengembangkan serta membina para petani dan peternak muda Indonesia. Selain itu, pihaknya juga berkomitmen untuk dapat terus menjalankan program pelatihan. Ke depannya perusahaan juga mengumpulkan para alumni Kesatriaan Petani dan peternak muda sebagai kelompok-kelompok tani atau ternak, dan membuka akses terhadap lahan, pendanaan, hingga saluran distribusi untuk dapat memajukan industri pangan berbasis kerakyatan di seluruh Indonesia. (Source: Bisnis.com)