Daily News 29/11
November 29, 2021 No. 2093
[UNTR] - Penjualan Alat Berat UNTR Moncer sampai Oktober 2021 Perusahaan angkutan tambang batu bara PT United Tractors Tbk. kembali membukukan penjualan alat berat dan batu bara yang cemerlang sepanjang 10 bulan 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan perkembangan operasional terbaru, emiten berkode saham UNTR tersebut sepanjang tahun sampai Oktober 2021 tercatat penjualan alat beratnya melesat 92,56 persen dari 1.345 unit untuk year to date (ytd) Oktober 2020 menjadi 2.590 unit pada ytd Oktober 2021. Selanjutnya, untuk bisnis kontrak pertambangan melalui Pamapersada Nusantara, produksi batu baranya naik 2,42 persen dari 94,8 juta ton pada periode 10 bulan berjalan 2020 menjadi 97,1 juta ton sampai Oktober 2021. Kemudian, untuk volume penjualan batu bara Tuah Turangga Agung tercatat nak 6,99 persen dari 7,62 juta ton pada ytd Oktober 2020 menjadi 8,15 juta ton pada ytd Oktober 2021. Capaian ytd Oktober 2021 tahun ini didominasi penjualan pada Januari 2021 yang mencapai 1,61 juta ton dengan perincian 386.000 ton thermal coal dan 1,22 juta ton coking coal. Sementara, pada Agustus sendiri penjualannya mencapai 309.000 ton, terdiri atas 75.000 ton thermal coal dan 234.000 ton coking coal. (Source: Bisnis.com) [ARCI] - Archi Indonesia (ARCI) Berencana Bangun Fasilitas Pemurnian Emas Tahun Depan Emiten pertambangan PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) tengah berancang-ancang untuk mendirikan pabrik pemurnian emas (refinery). Dalam skenario paling optimistis manajemen, fasilitas pemurnian tersebut diharapkan bisa mulai dibangun dan beroperasi pada tahun depan. Dalam pendirian pabrik pemurnian tersebut, ARCI akan memprioritaskan kapasitas yang sesuai kebutuhan mereka. Perseroan mengutamakan kebutuhan pribadinya dulu, dan belum mempertimbangkan opsi untuk melakukan jasa pemurnian bagi perusahaan lain. Bagi ARCI, keberadaan fasilitas pemurnian memang krusial untuk mendorong misi mereka menjadi produsen emas terintegrasi. Selain itu, adanya fasilitas ini bisa membuat beban pengeluaran atau cost mereka untuk jangka panjang mengecil. Sampai saat ini, ARCI masih melakukan fasilitas pemurnian dengan bantuan pihak ketiga. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) merupakan pihak ketiga yang kerap dipilih perseroan untuk melakukan pemurnian. Pasalnya, perusahaan pelat merah ini telah memiliki fasilitas pemurnian berstandar internasional. Mengacu laporan keuangan perseroan, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) telah menandatangani kesepakatan kontrak pemurnian dengan ANTM sejak 2010. Perjanjian tersebut telah diperbaharui beberapa kali, terakhir pada 1 April 2020 dan akan berakhir pada 31 Desember 2022. Selain ANTM, pihak lain yang memiliki perjanjian kontrak untuk melakukan pemurnian terhadap bullion MSM dan TTN adalah PT Bhumi Satu Inti. Perjanjian dengan perusahaan ini diteken pada 16 April 2020 dan akan berakhir pada 15 April 2023. (Source: Bisnis.com) [IRRA] - Dear Investor, Itama Ranoraya (IRRA) Mau Buyback Saham Rp120 Miliar Emiten distributor jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham. IRRA berniat membeli kembali maksimal 75 juta saham atau 4,69 persen saham dengan anggaran hingga Rp120 miliar. Manajemen menegaskan, pembelian saham ini mengunakan dana idle perusahaan, sehingga tidak akan mempengaruhi pendapatan dan pembiayaan perusahaan. Peseroan mencatat laba besih per saham per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp40. Sedangkan perfoma laba per saham setelah pembelian ini dilaksanakan akan menjadi Rp68,75. Adapun IRRA berhasil membukukan pendapatan sepanjang periode Januari-September 2021 melejit hingga 671,1 persen. Laba bersih pun ikut bertumbuh. Hingga September 2021, emiten berkode IRRA ini mencetak pendapatan sebesar Rp1,09 triliun atau tumbuh 671,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp141,1 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut membuat perolehan laba bersih ikut meningkat signifikan, bahkan naik lebih tinggi sebesar 840,7 persen menjadi Rp 84,9 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,03 miliar. Dari neraca perusahaan, nilai ekuitas 9 bulan 2021 ini juga mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp508,1 miliar atau naik 84,7 persen dari posisi ekuitas semester I/2021. Kenaikan tersebut berasal dari realisasi penjualan saham treasury kepada PT Global Dinamika Kencana yang merupakan transaksi awal (uang muka) untuk akuisisi 51 persen PT Oneject Indonesia. (Source: Bisnis.com)