Daily News 01/12
December 01, 2021 No. 2095
[BUKA] - Rugi Bersih Bukalapak (BUKA) Menciut pada September 2021 Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mencetak kenaikan pendapatan dan penurunan rugi bersih pada kuartal III/2021. Pendapatan BUKA pada kuartal III/2021 tumbuh sebesar 42 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp1,3 triliun. Pendapatan Mitra Bukalapak pada periode ini tumbuh sebesar 298 pesen menjadi Rp496 miliar dibandingkan dengan tahun lalu. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 19 persen pada tahun lalu menjadi 43 persen pada tahun ini. Manajemen menyatakan perseroan terus fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan yang baik terhadap biaya operasional. Pada periode 9 bulan, rasio beban operasional terhadap TPV turun menjadi 2,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 3,9 persen. Bukalapak juga menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA). Kerugian EBITDA pada kuartal III/2021 sebesar 15 persen lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1,2 persen dari 2,2 persen pada periode yang sama tahun lalu. Bukalapak mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13 persen menjadi Rp1,2 triliun per September dari Rp1,4 triliun pada tahun lalu. Pada 9M21, perseroan berhasil mengurangi kerugian bersih sebesar 19 persen. Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp23,6 triliun pada akhir September 2021. Selain itu, Total Processing Value (TPV) selama kuartal ketiga tahun 2021 tumbuh sebesar 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 87,9 triliun. Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 25 persen dan kenaikan sebesar 21 persen pada Average Transaction Value (ATV). Sebagai informasi, sebanyak 73 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat. (Source: Bisnis.com) [ICBP] - Penjualan dan Laba Bersih Produsen Indomie (ICBP) Naik Puluhan Digit di Kuartal III/2021 Emiten produsen Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) membukukan kinerja penjualan naik 26 persen hingga kuartal III/2021. Emiten berkode ICBP membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 26 persen menjadi Rp42,62 triliun per 30 September 2021 dibandingkan dengan Rp33,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba usaha naik 37 persen menjadi Rp8,82 triliun dari Rp6,42 triliun, dan marjin laba usaha meningkat menjadi 20,7 persen dari 19 persen. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 25 persen menjadi Rp4,97 triliun dari Rp3,96 triliun; dan marjin laba bersih stabil di kisaran 11,7 persen. Core profit meningkat 18 persen menjadi Rp5,17 triliun dari Rp4,4 triliun. Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood CBP Sukses Makmur Anthoni Salim mengatakan di tengah situasi pasar global yang penuh tantangan dan naiknya harga-harga komoditas, ICBP dapat mencatatkan kinerja yang kuat pada periode sembilan bulan tahun ini. (Source: Bisnis.com) [TAPG] - Triputra Agro (TAPG) Anggarkan Capex Rp500 Miliar untuk Ekspansi Pabrik Tahun Depan Emiten perkebunan PT Triputra Agro Persada Tbk. akan meningkatkan kapasitas pabrik CPO menjadi 980.000 hingga akhir tahun 2022. Sekretaris Perusahaan Triputra Agro Persada Joni Tjeng mengatakan perseroan pada akhir 2021 akan mengoperasikan satu pabrik baru dengan kapasitas 45.000 ton sehingga kapasitas produksi pabrik perseroan mencapai 950.000 ton tahun ini. Untuk mendanai ekspansi tersebut, emiten perkebunan Grup Triputra ini akan menyediakan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp500 miliar atau relatif sama seperti anggaran capex tahun ini. Saat ini, emiten dengan kode saham TAPG ini telah memiliki 24 lahan CPO, 1 kebun karet, 16 pabrik CPO, dan satu pabrik karet di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Untuk kernel, sejauh ini perseroan baru memproduksi 175.000 ton kernel atau hampir sama seperti tahun lalu. Namun, TAPG juga sudah menyiapkan pabrik PKO yang akan mulai beroperasi pada tahun depan. Hingga akhir September 2021, tandan buah segar yang diproduksi TAPG meningkat 13,1 persen dibandingkan produksi periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya produksi CPO mencapai 655.000 ton atau meningkat 12,5 persen dibandingkan pada akhir kuartal III/2021. Selanjutnya produksi kernel naik 9,3 persen menjadi 132.000. Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, TAPG membukukan pendapatan senilai Rp4,45 triliun atau naik 24,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp3,56 triliun. Laba periode berjalan TAPG yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun melesat 186,29 persen menjadi Rp713,16 miliar daris ebelumnya Rp249,10 miliar. (Source: Bisnis.com)