Daily News 06/12
December 06, 2021 No. 2098
[PTRO] - Bukan Batu Bara, PTRO Dapat Kontrak Jumbo Proyek Bauksit Emiten jasa kontrak pertambangan, PT Petrosea Tbk. (PTRO) mengumumkan telah mendapatkan kontrak kerja sama proyek bauksit di Kalimantan Barat senilai US$100 juta atau senilai Rp1,43 triliun (kurs Rp14.300). Emiten berkode PTRO ini menandatangani addendum perjanjian kerjasama dengan PT Mekko Metal Mining dan PT Perkasa Investama Mineral untuk proyek bauksit yang berlokasi di Kalimantan Barat dengan peningkatan nilai kontrak menjadi US$ 100 juta untuk jangka waktu 5 tahun. Head of Corporate Secretary & Investor Relations Petrosea Anto Broto menjelaskan perusahaan terus melanjutkan proses diversifikasi dengan menangkap peluang bisnis baru di proyek mineral lainnya. Diversifikasi ini merupakan bagian dari implementasi strategi 3D Perusahaan, yaitu Diversifikasi, Digitalisasi dan Dekarbonisasi sebagai enabler dan pilar kunci Perusahaan untuk terus mengembangkan value proposition kepada seluruh stakeholder. Selain itu, Petrosea juga terus fokus untuk implementasi strategi keberlanjutan yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Petrosea didukung penuh oleh pemegang saham utamanya, PT Indika Energy Tbk. (INDY), yang merupakan perusahaan energi di Indonesia yang menyediakan solusi energi terpadu melalui investasinya di bidang sumberdaya energi, jasa dan infrastruktur. (Source: Bisnis.com) [INTP] - Indocement (INTP) Mau Buyback Saham Rp3 Triliun, Arus Kas Masih Tebal Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) berencana melakukan pembelian kembali sahamnya atau buyback maksimal Rp3 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur dan Corporate Secretary Indocement Oey Marcos mengatakan, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan. Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan secara bertahap untuk periode tiga bulan, terhitung sejak 6 Desember 2021 sampai 4 Maret 2022. Produsen semen merek Tiga Roda ini berkeyakinan pelaksanaan buyback saham tidak akan mengakibatkan penurunan pendapatan perseroan, dan tidak memberikan dampak negatif atas biaya pembiayaan perseroan. Hal tersebut mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan. INTP berharap, pelaksanaan buyback ini akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham, serta meningkatkan kepercayaan investor. Dengan demikian, harga saham perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya. (Source: Bisnis.com) [WSKT] - Waskita Karya (WSKT) Buka-bukaan Strategi Sehatkan Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. atau WSKT akan menempuh delapan jalur penyehatan keuangan perusahaan. Penyehatan keuangan akan dilakukan dengan berbagai cara mulai dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sampai dengan transformasi bisnis. President Director Waskita Karya Destiawan Soewardjono menjabarkan perkembangan masing-masing jalur penyelamatan perusahaan pelat merah tersebut. Pertama, salah satu jalur yang sudah dilakukan adalah Master Restructuring Agreement (MRA). Restrukturisasi ini dilakukan dengan 21 perbankan dengan nilai target Rp29,24 triliun dan sudah dirampungkan 100 persen dari target. Kedua, Waskita Karya sudah hampir menyelesaikan restrukturisasi utang empat anak usaha contohnya PT Waskita Beton Precast dan PT Waskita Realty, atau 81,38 persen dari target. Perkembangan hingga saat ini adalah senilai Rp16,62 triliun dari total Rp20,42 triliun. Ketiga, divestasi jalan tol. Destiawan mengatakan telah mengeksekusi divestasi pada empat ruas jalan tol. Yaitu Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (JMKT), Semarang-Batang (JSB), Cinere-Serpong (CSJ), dan Cibitung-Cilincing (CTP). Kempat, dukungan pemerintah melalui penandatanganan perjanjian penjaminan merintah oleh Waskita & PII senilai Rp5,60 triliun, penerbitan obligasi III Waskita 2021 sebesar Rp1,77 triliun, dan penandatanganan penjaminan pemerintah untuk fasilitas modal kerja dari bank himbara sebesar Rp8,08 triliun. Kelima, penyertaan modal negara (PMN) dan rights issue. Pemerintah telah merencanakan penyuntikan dana sebesar Rp7,90 triliun ke Waskita Karya, dan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 2021. Keenam, transformasi bisnis dilakukan dengan refocusing pada infastruktur sumber daya alam (SDA), bandara, top 3 segmen railroad, dan international growth. Ketujuh, peningkatan good corporate governance (GCG) dan manajemen risiko dari proses bisnis yang dilakukan oleh Waskita . "Ini akan menjadikan Waskita kembali menjadi perusahaan yang mempunyai performance baik dan tentunya memberikan dampak ke stakehodlers dan shareholders," terangnya. Kedelapan, penyelesaian sejumlah jalan tol khusus. Hingga saat ini, Destiawan mengatakan Waskita sedang fokus dalam mencari mitra baru untuk tol Kayu Agung-Palembang-Betung, dan akan menerima PMN 2021 untuk penyelesaian konstruksi tol. Lalu, Waskita juga akan mengembalikan proyek tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat kepada Hutama Karya sebagai bagian dari tol Trans Sumatera. (Source: Bisnis.com)