Daily News 01/03

March 01, 2012 No. 210
ADHI - Kontrak baru

PT Adhi Karya (ADHI) membukukan kontrak baru senilai Rp 1 Triliun sejak awal tahun ini dari target perolehan kontrak baru senilai Rp 13.5 Triliun. Manajemen menargetkan kontrak pekerjaan tahun ini mencapai Rp 24 Triliun dimana Rp 13.5 Triliun berasal dari kontak baru dan Rp 10.5 Triliun dari carry over kontrak tahun lalu.
ANTM - Kinerja 2011 unauditted
PT Aneka Tambang (ANTM) membukukan kenaikan laba bersih (unaudited) sebesar 13.5%Yoy menjadi Rp 1.91 Triliun tahun lalu Vs Rp 1.68 Triliun pada 2010. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 18%Yoy menjadi Rp 10.3 Triliun tahun lalu, dimana feronikel menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan ANTM, mencapai 36% atau senilai Rp 3.7 Triliun. Volume produksi feronikel tahun lalu naik 5%Yoy menjadi 19,690 ton dengan penjualan sebanyak 19,527 ton. Namun demikian harga rata-rata feronikel tahun lalu turun 3%% menjadi US$ 9.83 per pon. Volume produksi emas tahun lalu tercatat turun 4%Yoy menjadi 2,667 Kg seiring dengan penurunan kadar bijih emas pada tambang Pongkor. Namun demikian volume penjualan emas tercatat naik 22%Yoy menjadi 8,009 Kg karena tingginya permintaan. Harga jual rata-rata emas tercatat naik 32%Yoy menjadi US$1,620.4 per toz. ANTM memulai konstruksi proyek CGA Tayan senilai US$ 450 Juta dan proyek Feronikel Halmahera Timur senilai US$ 1.6 Miliar yang diharapkan dapat memberi kontribusi pendapatan beberapa tahun kemudian.
BTEL - Penurunan peringkat
Fitch Ratings menurunkan peringkat utang (downgrade) PT Bakrie Telecom (BTEL) menjadi CCC dari sebelumnya B. Lembaga pemeringkat ini juga menurunkan peringkat senior unsecured rating jadi CCC dari sebelumnya B. Downgrade tersebut akibat terancamnya pembayaran utang obligasi BTEL sebesar Rp 650 Miliar yang jatuh tempo pada 4 September 2012 dan pinjaman sebesar Rp 660 Miliar yang jatuh tempo tahun ini. Sementara posisi kas dan setara kas BTEL per akhir tahun 2011 sekitar Rp 250 Miliar, dan Fitch menilai BTEL akan kesulitan menghasilkan kas yang memadai untuk melunasi utang obligasinya.
CPRO - Restrukturisasi obligasi
PT Central Proteinaprima (CPRO) akan menukar obligasi lama dengan obligasi baru dengan menggunakan scheme of arrangement. Pertukaran obligasi ini akan selesai pada Juni 2012. Proposal restrukturisasi obligasi baru bertenor delapan tahun dimulai tahun 2012-2020, bunga obligasi bertahap meningkat hingga 8% per tahun. Penyelesaian pokok obligasi dimulai tahun kelima sebesar 5% dan dibayar setiap enam bulan dan pembayaran pokok obligasi sebesar 75% pada saat jatuh tempo. Obligasi yang direstrukturisasi senilai US$ 325 juta diterbitkan Blue Ocean Resources Pte Ltd, salah satu anak usaha CPRO.
CTRP - Marketing sales
PT Ciputra Property (CTRP) menargetkan marketing sales tahun ini mencapai Rp 1.5 Triliun atau naik 200% dari tahun 2011 senilai Rp 500 Miliar yang bersumber dari Ciputra World 1, Ciputra World 2, dan Dipo Busniness Center. Perseroan mengalokasikan capex senilai Rp 1.81 Triliun untuk mendanai proyek Ciputra World 1 dan 2.