Daily News 09/12

December 09, 2021 No. 2101
[AVIA] - Kantongi Dana Segar Rp5,77 Triliun dari IPO, Avian (AVIA) Langsung Ekspansi
Emiten produsen cat PT Avia Avian Tbk. akan langsung melakukan ekspansi setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pagi ini. Emiten dengan kode saham AVIA itu menawarkan sebanyak 6,2 miliar saham dengan harga penawaran Rp930, sehingga AVIA meraup dana segar Rp5,77 triliun dalam aksi korporasi ini. Presiden Direktur Avia Avian Wijono Tanoko mengatakan dana IPO itu akan digunakan perseroan untuk kepentingan ekspansi serta pelunasan beberapa utang. Avian Brands berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan distribusi in-house-nya yang istimewa dan meningkatkan jejak kakinya di seluruh Indonesia, termasuk kota tier 1 hingga tier 4, untuk memastikan produk-produk perseroan dapat menembus seluruh pasar domestik dan terjangkau bagi konsumen Indonesia. Selain itu, AVIA juga bermaksud untuk terus berinvestasi ke produk-produk yang inovatif guna memperbesar portofolio solusi arsitektural dengan kesadaran merek yang kuat. Beberapa produk inovatif itu meliputi Sunguard All-in-One, Supersilk Anti Noda, Avitex, No Drop dan Avian.  Selain itu, untuk terus mendukung prospek pertumbuhan dari lini bisnisnya, produsen cat dengan merek Avian ini berencana memulai pembangunan fasilitas manufaktur andalan terbaru di Cirebon dengan target operasional mulai 2025. Sebagai bagian dari IPO, perseroan dan beberapa pemegang saham telah menawarkan dengan total 11,77 miliar saham, yang terdiri dari sekitar 52,7 persen saham baru dan sekitar 47,3 persen dari saham yang ditawarkan oleh pemegang saham eksisting. Pasca IPO ini, Keluarga Tanoko akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas AVIA dengan kepemilikan 74,7 persen saham.  Wijono Tanoko mengatakan IPO perseroan berhasil menarik minat investor ternama dari global, Sovereign Wealth Fund (SWF), dan institusi domestik. (Source: Bisnis.com)

[TBIG] - Pendapatan TBIG Nyaris Rp5 Triliun, Telkomsel Jadi Kontributor Utama
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,56 triliun dengan laba bersih sebesar Rp1,08 triliun pada kuartal III/2021. Dari sisi topline, perseroan mencetak pertumbuhan sebesar 15,84 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3,93 triliun. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menjadi kontributor utama dengan torehan Rp1,63 triliun. Kontribusi anak usaha BUMN Telkom itu mencapai 35,85 persen. Posisi kedua ditempati oleh PT Indosat Tbk. Rp980,06 miliar atau setara 21,48 persen. Adapun XL Axiata, Hutchinson 3 dan Smartfren berkontribusi atas pendapatan sebesar 15,97 persen, 15,05 persen, dan 10,66 persen. Peningkatan pendapatan disertai dengan peningkatan beban pokok dari posisi Rp738 miliar menjadi Rp1,13 triliun. Setelah dikurangi oleh beban usaha, pajak dan lain-lain maka laba bersih yang dapat diatribusikan menjadi Rp1,08 triliun. Jumlah itu mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp747,46 miliar. Adapun laba bersih per saham ikut naik menjadi Rp51,82. Direktur Utama Tower Bersama Infrastructure Hardi Wijaya Liong mengatakan perseroan berupaya melakukan pertumbuhan organik karena operator telekomunikasi memperkuat jaringan mereka di seluruh negeri. Sebagai informasi, emiten menara itu memiliki 37.983 penyewaan dan 20.049 site pada kuartal III/2021. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 19.938 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 37.872, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,90. Selain itu, saldo kas TBIG telah mencapai Rp842 miliar, maka total pinjaman bersih menjadi Rp26,3 triliun dan total pinjaman senior bersih menjadi Rp10,57 triliun. (Source: Bisnis.com)

[MGRO] - Negara-Negara Eropa Terima CPO Indonesia, Mahkota Group (MGRO) Ingatkan Penghiliran
Penerimaan komoditas CPO Indonesia pada beberapa negara di Eropa yang tergabung dalam European Free Trade Association (EFTA) menjadi hal positif ditengah diskriminasi yang dilakukan Uni Eropa. Meski demikian, penguatan industri hilir sawit juga perlu ditingkatkan. Sekretaris Perusahaan PT Mahkota Group Tbk (MGRO) Elvi menyebutkan, kerja sama dengan negara-negara yang masuk dalam EFTA seperti Swiss dan Norwegia merupakan langkah maju dan menunjukkan bahwa tidak semua negara di Eropa menolak produk kelapa sawit berkelanjutan dari indonesia. Meski demikian, ia menambahkan bahwa penguatan industri hilir sawit juga perlu terus ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang terus berupaya mengembangkan industri hilir sawit di Indonesia. Elvi mengatakan, dengan industri hilir yang kuat, ekspor CPO ke depannya tidak perlu dilakukan lagi. Indonesia dapat mengolahnya menjadi barang konsumsi yang variatif dan mempunyai nilai jual lebih tinggi. Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan empat negara European Free Trade Association (EFTA) yang meliputi Islandia, Liechtenstein, Norwegia dan Swiss menerima komoditas kelapa sawit Indonesia yang saat ini tengah mengalami diskriminasi dari Uni Eropa. (Source: Bisnis.com)