Daily News 24/02
February 24, 2022 No. 2144
Lampaui Target, Penjualan UNTR Melesat 97,44% di 2021 PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil mencetak kinerja solid sepanjang 2021. UNTR mencatatkan penjualan 3.088 unit alat berat sepanjang 2021. Jumlah ini melesat 97,44% dari penjualan pada tahun 2020 yang hanya 1.564 unit. Realisasi ini telah melampaui target yang dipasang UNTR. Sebelumnya, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menargetkan mampu menjual 3.000 unit alat berat tahun lalu. Mengutip laporan bulanan di laman resmi UNTR, Rabu (23/2), pangsa pasar atau market share Komatsu sepanjang 2021 sebesar 28%. Secara rinci, penjualan alat berat masih didominasi oleh segmen pertambangan, dimana 53% dari total penjualan alat berat disalurkan ke sektor ini. Disusul penjualan ke sektor konstruksi sebesar 25%, sektor kehutanan sebesar 12%, dan sektor agribisnis sebesar 10%. Sementara itu, penjualan alat berat di Desember 2021 tercatat turun drastis. UNTR mencatatkan penjualan hanya 138 unit. ============================================================================ Ditopang Perusahaan Swasta, Kredit Korporasi BNI Tembus Rp 287,4 Triliun di 2021 PT Bank Negara Indonesia Tbk terus melakukan akuisisi nasabah baru sekaligus ekspansi pembiayaan pada proyek berkualitas di tengah pemulihan ekonomi dalam negeri. Hal ini dilakukan guna mengoptimalkan bisnis korporasi yang terus tumbuh. Bank yang memiliki kode saham BBNI ini membukukan penyaluran kredit korporasi BNI sebesar Rp 287,4 triliun hingga akhir 2021. Nilai ini naik 3,5% secara year on year (yoy). Penyaluran terbesar dikontribusi oleh korporasi swasta yang tumbuh 7,6% secara tahunan menjadi Rp 180,4 triliun. Pertumbuhan kredit ini pun diikuti dengan peningkatan daya saing suku bunga kredit di posisi 7,11%, turun 84 basis poin dari 2020 yang berada pada 7,95%. Akuisisi nasabah korporasi BNI tahun lalu pun tergolong positif seperti Garudafood, Protelindo, Indofood, Ciputra, dan Mayora. Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menyampaikan perseroan akan tetap proaktif mengupayakan peningkatan kinerja segmen korporasi pada tahun ini. ============================================================================ Laba Emiten Tambang Emas Milik Sandiaga Uno (MDKA) Turun 0,16 Persen di 2021 PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sepanjang tahun 2021 membukukan laba bersih senilai USD36,138 juta atau turun 0,16 persen dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar USD36,196 juta. Akibatnya, laba per saham dasar juga susut ke USD0,0016, sedangkan akhir tahun 2020 masih berada di USD0,0017. Dalam laporan keuangan tahun 2021 emiten tambang emas dan tembaga milik grup Saratoga itu yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia(BEI) hari ini Rabu (23/2) disebutkan, penurunan laba 2021 tidak sejalan dengan pendapatan. Namun penurunan laba disebabkan beban pokok pendapatan yang membengkak hingga 25,6 persen menjadi USD260,85 juta dan Beban umum dan administrasi bengkak 45 persen menjadi USD29,262 juta. Disisi pendapatan tumbuh 18,36 persen menjadi USD380, 95 juta.yakni dari penjualan ke luar negeri mencapai USD359,76 juta dan sisanya ke dalam negeri. ============================================================================ Turun 5%, ADRO Catatkan Penjual 51,58 Juta Ton Batubara pada 2021 PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melaporkan penurunan volume penjualan dan produksi sepanjang 2021. Mengutip laporan operasional di laman Bursa Efek Indonesia, ADRO volume penjualan batubara pada tahun 2021 sebesar 51,58 juta ton. Realisasi ini menurun 5% secara year-on-year (yoy). Dari sisi produksi, ADRO mencatat total produksi 52,70 juta ton pada tahun 2021, setara dengan penurunan 3% dari tahun 2020. Meski terkoreksi, realisasi ini masih sesuai target produksi yang ditetapkan, yakni 52 juta ton sampai 54 juta ton. Adapun total pengupasan lapisan penutup atau overburden (OB) removal tahun 2021 mencapai 218,90 juta bank cubic meter (bcm). Angka ini naik 4% yoy yang menghasilkan nisbah (rasio) kupas 4,15 kali untuk tahun 2021. Nisbah kupas ini lebih rendah daripada target yang ditetapkan sebesar 4,8 kali. ============================================================================ Optimistis, Sarana Menara Nusantara (TOWR) Targetkan Pendapatan Naik 20% di Tahun Ini PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menargetkan pendapatan naik minimal 20% di tahun ini. Hal ini sejalan dengan menara PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang sudah dikonsolidasikan secara penuh ke anak usahanya, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari mengatakan, Solusi Tunas Pratama diperkirakan bisa memberikan tambahan pendapatan hingga Rp 2,2 triliun dalam setahun. "Dengan asumsi tersebut, tingkat pertumbuhan pendapatan TOWR tahun 2022 minimal 20% karena pendapatan Protelindo tahun 2021 diperkirakan sekitar Rp 8 triliun," kata Adam, Rabu (23/2). Sebelumnya, TOWR menargetkan pendapatan tahun 2021 bisa tumbuh 8% secara year on year (yoy). Target tersebut hanya berasal dari bisnis organik TOWR, yaitu pembangunan menara baru, penambahan kolokasi, hingga pembangunan serat optik (fiber optic).