Daily News 01/03
March 01, 2022 No. 2146
Indika Energy (INDY) Akan Melepas Seluruh Kepemilikan di Petrosea (PTRO) Setelah mendivestasi saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), PT Indika Energy Tbk (INDY) bercana mendivestasi usaha lain yang berkaitan dengan batubara, yakni PT Petrosea Tbk (PTRO). PTRO merupakan anak usaha INDY yang bergerak di bisnis kontraktor pertambangan. INDY dan PT Caraka Reksa Optima telah menandatangani suatu perjanjian jual beli saham bersyarat sehubungan dengan rencana penjualan seluruh saham milik INDY di PTRO pada tanggal 18 Februari 2022 dengan tanggal efektif pada 25 Februari 2022. Rencana transaksi ini telah diumumkan oleh PT Caraka Reksa Optima melalui suatu pengumuman koran tanggal 1 Maret 2022. Berdasarkan perjanjian tersebut, INDY bermaksud untuk menjual seluruh 704,01 juta saham yang mewakili 69,80% kepemilikan saham di PTRO. Valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di PTRO adalah setara dengan jumlah rupiah dari US$ 210 juta. ============================================================================ Dibuka Terbang 1%, IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru Setelah libur memperingati Isra' Mi'raj, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat naik 1% ke level 6.964,70 pada perdagangan pagi ini, Selasa (1/3/2022). IHSG terus menguat bahkan tak sampai satu menit, IHSG langsung terbang 1,5% ke level 6.991,99 dan menjadi level tertinggi barunya lagi. Di awal perdagangan, asing pun mencatatkan net buy jumbo sebesar Rp 445 miliar. Untuk melihat arah pergerakan bursa saham domestik hari ini, investor perlu mencermati berbagai sentimen yang berpotensi menggerakkan pasar. Pertama masih terkait dengan konflik antara Rusia dengan Ukraina. Negara-negara barat sepakat untuk memberi sanksi baru kepada Rusia akibat tindakannya yang menginvasi Ukraina. AS, Inggris dan negara Eropa lain setuju untuk mendepak Rusia dari keanggotaan jejaring informasi perbankan internasional SWIFT yang diperkirakan bakal membuat ekonomi Negeri Beruang Merah terpuruk. ============================================================================ Tender Rampung, EXCL Jual 859 Menara Senilai Rp 750 Miliar ke Edotco PT Xl Axiata Tbk (EXCL) menjual 859 menara telekomunikasi kepada PT Edotco Infrastruktur Indonesia (EII) senilai Rp 750 miliar. Kemudian menyewa kembali 791 menara telekomunikasi tersebut senilai Rp 1,19 triliun. Dalam transaksi penjualan 859 menara ini akan dibayar EII secara bertahap. Pada tahap pertama sebesar Rp 500 miliar akan dibayarkan pada tanggal penutupan. Pada tahap kedua senilai Rp 250 miliar akan dibayarkan tiga tahun sejak tanggal penutupan transaksi. Selanjutnya, penyewaan kembali 791 menara telekomunikasi disepakati dengan nilai sewa sebesar Rp 10,5 juta per bulan per menara. Harga sewa dalam setahun adalah Rp 99,66 miliar atau jumlah sewa selama 12 tahun sesuai perjanjian sewa adalah Rp 1,19 triliun. Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, latar belakang transaksi penjualan Menara EXCL adalah upaya meningkatkan fokus perusahaan. ============================================================================ Meluncur Agustus, ADHI Aktifkan Work Station OCC LRT Jabodebek Adhi Karya (ADHI) mengaktifkan work station Gedung Operation Control Center (OCC) Depo LRT Jabodebek, Bekasi Timur. Itu dilakukan sekaligus untuk memastikan persiapan operasi sarana, dan prasarana LRT Jabodebek. Pengaktifan work station telah mampu memantau kegiatan seluruh lintas pelayanan, seluruh power supply atau aliran listrik dari Traction Power Substation (TPSS), dan thrid rail sudah aktif memberikan daya. ”Aktivasi OCC satu milestone penting proyek LRT Jabodebek. OCC bagian penting dari operasi Communication Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation Lv 3 (GoA 3). Seluruh pemantauan dan pengaturan operasi LRT Jabodebek dilakukan dari OCC,” tutur Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Senin (28/2). Hasil itu, tentu membuat Adhi Karya bangga. Pasalnya, tidak sedikit kendala merintang kala pandemi. ============================================================================ Minat Investasi Meningkat, Kiwoom Sekuritas Catat Kenaikan Nasabah 27% PT Kiwoom Sekuritas Indonesia meraih pertumbuhan jumlah nasabah hingga 27% untuk periode 2017-2021. Sementara jika dibandingkan 2020 meningkat 6,8% year on year (yoy). Perolehan ini tentunya didukung oleh kesadaran masyarakat terhadap pentingnya investasi. Dari sisi statistik, total klien yang melakukan transaksi setiap bulannya rata-rata di rasio 14% pada tahun 2021, naik dari periode tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2020, 2019 dan 2018 berada di posisi 10%, sedangkan untuk tahun 2017 di posisi 9%. Peningkatan ini dipicu kepercayaan nasabah atas hasil riset Kiwoom. Perlu diketahui, jumlah investor pasar modal hingga tahun 2021 mencapai 7,489,337 atau meningkat 567% jika dibandingkan tahun 2017. Per Januari 2022 sudah mencapai 7,864,002 atau 2.9% dari total penduduk Indonesia. Jumlah investor pasar modal diperkirakan akan terus meningkat seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi untuk kehidupan dimasa depan.