Daily News 24/05

May 24, 2022 No. 2171
Laba Melejit, Tower Bersama (TBIG) Putuskan Tebar Dividen Rp800 Miliar

PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) akan menggelontorkan dividen senilai Rp800 miliar. Anggaran itu setara 52 persen dari laba bersih 2021 sejumlah Rp1,55 triliun. Pemegang saham akan menikmati dividen Rp36 per lembar. 

Manajemen Tower Bersama mengklaim dividen itu, meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu Rp692 miliar. Dan, keputusan pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan, Senin (23/5).

Sepanjang tahun lalu, Tower Bersama mengoleksi pendapatan Rp6,17 triliun. Itu meningkat 15,99 persen dari periode akhir 2020 sebesar Rp5,32 triliun. Laba kotor Rp4,7 triliun, naik 11,15 persen dari periode sama tahun lalu Rp4,23 triliun. Laba bersih Rp1,54 triliun, naik 53,42 persen dari tahun lalu Rp1 triliun.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp3 triliun. Berdasar rencana, belanja modal untuk pertumbuhan organik, kolokasi, dan fiber optic. Tahun ini, perseroan mematok 3.500 tenan. Kini, Tower Bersama memiliki sekitar 40 ribu tenan. (*)

Sumber: https://www.emitennews.com/news/laba-melejit-tower-bersama-tbig-putuskan-tebar-dividen-rp800-miliar

============================================================================

Ekspor CPO Dilarang, Segini Setoran Negara yang Lenyap

Aturan pelarangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sejak 28 April - 22 Mei 2022 telah membuat penerimaan negara tergerus.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani menjelaskan, pembatasan sementara ekspor CPO dan turunannya berdampak terhadap pengurangan pungutan bea keluar pada bulan Mei sekira Rp 900 miliar.

"Dari perkiraan kami, pembatasan sementara ekspor CPO dan turunannya ini paling tidak mengurangi sekira 1,6 juta ton ekspor CPO selama satu bulan. Sehingga dampaknya ke bea keluar sekira Rp 900 miliar," ujar Askolani dalam konferensi APBN Kita Edisi Mei 2022, Senin (23/5/2022).
Kebijakan larangan ekspor CPO dan produk ini, kata Askolani juga berdampak terhadap menurunnya devisa negara sebesar US$ 2,2 miliar atau setara Rp 29,2 triliun (kurs Rp 14.600/US$).

Mulai hari ini, 23 Mei 2022, pemerintah kembali membuka keran ekspor CPO dan turunannya. Peraturan teknis ekspor akan di bawah tanggung jawab Kementerian Perdagangan.

"Kementerian Keuangan nanti akan menyusul menerbitkan peraturan tertulis berupa Keputusan Menteri Keuangan (KMK) sehingga kebijakan baru dari pengendalian ekspor CPO dan turunannya akan diawasi dengan baik, baik di domestik maupun untuk ekspor," jelas Askolani.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Terbukanya kembali keran ekspor CPO dan produk turunannya, akan diikuti dengan upaya tetap menjamin ketersediaan bahan baku minyak goreng di dalam negeri.

Caranya dengan penerapan aturan kebutuhan domestik (domestic market obligation/ DMO) dan harga berlaku domestik (domestic price obligation/ DPO) untuk minyak sawit, yang akan diatur oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang mengacu pada kajian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20220524083135-4-341322/ekspor-cpo-dilarang-segini-setoran-negara-yang-lenyap

============================================================================

Laba Bersih Pakuwon Jati (PWON) Tumbuh 56,57% di Kuartal I-2022

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) bukukan kinerja positif selama tiga bulan pertama tahun ini. Laba bersih emiten properti ini berhasil tumbuh 56,57% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 370,60 miliar.

Pertumbuhan laba bersih seiring kenaikan pendapatan sebesar 17,11% menjadi Rp 1,3 triliun. Periode yang sama tahun lalu, pendapatan PWON sebesar Rp 1,11 triliun.

Tercatat pendapatan sewa ruangan dan apartemen servis berkontribusi sebesar Rp 355,25 miliar, tumbuh 37,36% yoy. Selanjutnya, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tumbuh 11% menjadi Rp 951,93 miliar.

Beban pokok pendapatan PWON tercatat naik 5,39% menjadi Rp 628,95 miliar. Namun, laba kotor perseroan tetap tumbuh 30,57% menjadi Rp 678,24 miliar.

Beberapa pos beban PWON mencatatkan kenaikan pada kuartal I 2022. Contohnya, beban penjualan naik 19,18% yoy menjadi Rp 38,46 miliar. Kemudian, beban keuangan naik 29,74% yoy menjadi Rp 79,9 miliar.

Walau begitu, bottom line PWON tetap perkasa lantaran kerugian kurs mata uang asing berhasil ditekan. Perseroan berhasil menekan pos tersebut dari sebelumnya sebesar Rp 108,78 miliar menjadi Rp 20,59 miliar.

Hingga Maret 2022, PWON mencatatkan total aset sebesar Rp 29,33 triliun, naik 1,62% dari posisi Desember 2021. Rinciannya, Jumlah liabilitas sebesar Rp 9,74 triliun dan jumlah ekuitas sebeser Rp 19,58 triliun.

Sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/laba-bersih-pakuwon-jati-pwon-tumbuh-5657-di-kuartal-i-2022