Daily News 06/03

March 06, 2023 No. 2308
Rekor! 60 Perusahaan IPO, Nyari Duit Rp 55,78 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Penghimpunan dana di pasar modal melalui penawaran perdana umum saham alias Initial Public Offering (IPO) bakal semarak di tahun ini.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tercatat sudah ada 45 perusahaan yang masuk pipeline, dengan jumlah emisi mencapai Rp 55,78 triliun. Sementara hingga 24 Februari 2023, jumlah emiten yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah sebanyak 15 perusahaan, dengan raupan dana senilai Rp 10,63 triliun.

Sehingga jika di total, hingga akhir Februari 2023 jumlah perusahaan yang sudah dan bakal IPO di BEI telah mencapai 60 perusahaan. Angka ini sudah melewati pencapaian IPO tahun 2022 secara full year yang jumlahnya sebanyak 59 emiten.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230305203038-17-419034/rekor-60-perusahaan-ipo-nyari-duit-rp-5578-t

===========================================================================

BBCA

BCA (BBCA) Catat Transksi Afiliasi Rp16,33 Miliar, Buat Apa?

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengumumkan transaksi afiliasi sebesar Rp16,33 miliar untuk menyewa ruangan seluas 1.930,68 meter persegi di Gedung BCA, Grand Indonesia Lantai 35, Menteng, jakarta Pusat.

Dalam laporan keterbukaan informasi yang dibagikan perseroan, transaksi tersebut terjadi pada Rabu (1/3/2023). Secara lebih rinci, BBCA akan menyewa ruangan tersebut dalam jangka waktu sewa selama tiga tahun.

"Harga sewa sebesar Rp235.000 per semi gross meter persegi per bulan dan total harga sewa untuk jangka waktu sewa 3 (tiga) tahun adalah sebesar Rp16,33 miliar (16.333.552.800) belum termasuk PPN, yang akan dibayar di muka setiap 3 bulan," jelas manajemen BBCA, dikutip Senin (6/3/2023).

Sumber: https://finansial.bisnis.com/read/20230306/90/1634205/bca-bbca-catat-transksi-afiliasi-rp1633-miliar-buat-apa.

===========================================================================

BNBR

Bakrie & Brother (BNBR) Masih Defisit Rp19,7 T, Akuntan Ragukan Kelangsungan Usahanya

EmitenNews.com―Akuntan publik pemeriksa laporan keuangan tahun buku 2022 masih menilai adanya ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan kelangsungan usaha PT  Bakrie & Brother Tbk (BNBR).

Julinar Natalia Rajagukguk, Akuntan Publik dari Kantor Akuntan Publik Y Santosa dan Rekan memberi catatan itu setelah melihat defisit menyentuh Rp19,8 triliun akibat kerugian bertahun-tahun, yang dipicu penurunan nilai investasi.

Ditambah kewajiban jangka pendek melebihi total aset lancar sebesar Rp1 triliun.

“Kondisi tersebut mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kelangsungan usaha BNBR,” tulis Julinar dalam laporan audit BNBR yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/3/2023).

Sumber: https://www.emitennews.com/news/bakrie-brother-bnbr-masih-defisit-rp197-t-akuntan-ragukan-kelangsungan-usahanya

===========================================================================

BFIN

Outlook Stabil, Peringkat Nasional Jangka Panjang BFI Finance (BFIN) Naik ke 'AA-(idn)

EmitenNews.com―Fitch Ratings Indonesia telah menaikkan Peringkat Nasional Jangka Panjang PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menjadi 'AA-(idn)', dari 'A+(idn)'. Outlook Stabil. Fitch juga telah meningkatkan Peringkat Nasional Jangka Pendek menjadi 'F1+(idn)', dari 'F1(idn)', dan peringkat penerbitan mata uang lokal menjadi 'AA-(idn)', dari 'A+(idn)'.

Peningkatan tersebut mencerminkan ekspektasi kami bahwa cakupan likuiditas dan kapasitas pembayaran utang BFI akan tetap sehat dan sepadan dengan peringkat yang lebih tinggi, meskipun pembiayaan tumbuh kuat di tengah pemulihan pasca pandemi Covid-19. Hal ini harus didukung oleh kualitas aset BFI yang dapat diterima, profitabilitas yang memadai, dan leverage yang rendah.

Peringkat Nasional Jangka Panjang 'AA' menunjukkan ekspektasi akan tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama. Risiko default yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.

Sumber: https://www.emitennews.com/news/outlook-stabil-peringkat-nasional-jangka-panjang-bfi-finance-bfin-naik-ke-aa-idn

===========================================================================

PTMP

Menjadi Buruan Investor, Saham Perdana Mitra Pack (PTMP) Meroket 12,5 Persen

EmitenNews.com - Saham perdana Mitra Pack (PTMP) mendapat sambutan hangat pelaku pasar. Itu terefleksi dari lonjakan signifikan saham perseroan menjadi Rp135 per lembar. Menanjak 12,5 persen alias 15 poin dari harga Initial public offering (IPO) Rp120.

Saham perseroan ditransaksikan 2 juta lot senilai Rp30,80 miliar dengan nilai kapitalisasi pasar Rp427,84 miliar. Saham Mitra Pack menyentuh level terendah Rp125, tertinggi Rp142, dan rata-rata berayun di level Rp136 per lembar. 

Mitra Pack resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (6/3). Perseroan mencatat saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-23 di BEI pada 2023. Perseroan mencatat saham di papan pengembangan dengan menawarkan 800 juta lembar. Lalu, akan mencatatkan saham sejumlah 3,16 miliar eksemplar. Dengan harga pelaksanaan Rp120 per unit, bernilai Rp25, Mitra Pack meraih dana Rp96 miliar.

Sumber: https://www.emitennews.com/news/menjadi-buruan-investor-saham-perdana-mitra-pack-ptmp-meroket-125-persen