Daily News 17/04
April 17, 2012 No. 241
BMRI - Penyaluran Kredit
Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Mandiri (BMRI) diperkirakan mencapai 29% atau menjadi Rp. 324.8 triliun pada 1Q 2012 dari Rp. 251.8 triliun pada 1Q 2011. Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua segmen kredit perseroan. BMRI menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun ini mencapai 20%-22%.
KRAS - Pembangunan blast furnace
PT Krakatau Steel (KRAS) mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$ 200 Juta dari Industrial and Commercial Bank of China Ltd. (ICBC) dan China Development Bank (CDB). Dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendanai pembangunan pabrik baru blast furnace di Cilegon tahun ini. Pabrik blast furnace akan dikerjakan oleh perusahaan kontraktor asal China, MCC-CERI bersama Krakatau Engineering. Pembangunan blast furnace membutuhkan dana senilai US$ 601 Juta dan ditargetkan selesai 2014. Selain berasal dari pinjaman perbankan China, pembagunan tersebut akan dibiayai dengan pinjaman dari sindikasi perbankan dalam negeri sekitar US$ 250 Juta dan sisanya berasal dari kas internal perusahaan.
MASA - Pembangunan pabrik di Kazakstan
PT Multistrada Arah Sarana (MASA), Perusahaan yang memproduksi ban bermerek Achilles, Corsa dan Strada menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kazakstan untuk membangun pabrik ban di negara tersebut. MASA dan pemerintah Kazakstan telah menandatangai kesepakatan (MOU) dan Pemerintah Kazakstan menunjuk Samruk Kazyna Invest (SKI), perusahaan milik pemerintah sebagai mitra MASA. SKI dengan pemerintah Kazakstan akan menyediakan dana, sementara MASA berkontribusi dalam operasional pembangunan pabrik dan pembuatan ban. Rencananya akan dibangun pabrik berkapasitas 3 juta ban mobil per tahun dengan dana sekitar US$ 300 juta. Pabrik tersebut akan dibangun awal tahun depan dan selesai dua tahun lagi.
SMRA - Cadangan Lahan
PT Sumarecon Agung (SMRA) memiliki total cadangan lahan seluas 1,230 Ha yang terdiri dari 35 Ha lahan di Kelapa Gading, 566 Ha di Serpong, 481 Ha di Bekasi, 143 Ha di Bandung. Perseoran mengumumkan total nilai aset bersih (NAV) perseroan mencapai Rp 3,140 per lembar saham dari Rp 1,628 per lembar saham. Manajemen mengusulkan pembagian dividen 30% dari laba bersih senilai Rp 117 Miliar atau Rp 17.03 per lembar saham.
SSIA - Penjualan lahan
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) membukukan komitmen penjualan lahan kawasan industri senilai US$ 54.5 Juta pada 1Q 2012 atas lahan seluas 50 Ha (US$ 109 per M²). SSIA membukukan order book penjualan 1Q 2012 seluas 170 Ha dengan nilai mencapai US$ 150.5 Miliar. Komitmen penjualan lahan berasal dari 9 tenan baru yang hampir seluruhnya bergerak pada bidang otomotif. Tahun ini SSIA menargetkan penjualan lahan mencapai 135 Ha dengan harga jual rata-rata sebesar US$ 83 per M².
TINS - Pinjaman sindikasi
PT Timah (TINS) mendapat komitmen pinjaman sindikasi senilai total Rp 3 Triliun yang dipimpin oleh PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Dana tersebut akan dialokasikan untuk keperluan investasi seperti rencana akuisisi perusahaan pertambangan batu bara dan penambahan dua unit kapal keruk bucket wheel dredge (BWD) sera lima unit kapal keruk cutter section dredger. Sementara itu manajemen mengusulkan untuk membagikan dividen 30% dari laba bersih 2011, lebih rendah dari 50% payout ratio pada 2010 lalu. TINS mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 1.4 Triliun tahun ini dimana 30% diantaranya akan berasal dari kas internal dan sisanya dari pinjaman bank.