Daily News 19/04
April 19, 2012 No. 243
BDMN - Rencana merger tidak tercantum dalam RBB
Bank Indonesia (BI) menyatakan transaksi Penjualan saham Fullerton Financial Holdings atas PT Bank Danamon Indonesia (BDMN) ke DBS Group tidak pernah tercantum dalam rencana bisnis bank (RBB), sehingga yang dilakukan DBS dan Temasek, pengendali Fullerton menyalahi peraturan di Indonesia dikarenakan setiap bank harus melapor semua rencana kegiatan kepada BI. Hasilnya BI tidak mendapatkan informasi lebih awal mengenai rencana merger tersebut dan mengenai akuisisi BI belum dapat memberikan kepastian, namun BI sudah memberikan surat panggilan kepada BDMN dan DBS Indonesia untuk klarifikasi.
JAWA - Rencana emisi obligasi
PT Jaya Agra Wattie (JAWA) berencana menerbitkan obligasi senilai maksimal Rp 500 Miliar pada September 2012 untuk membiayai ekspansi. Rencananya, JAWA akan menggunakan laporan keuangan 1Q2012 sebagai dasar penerbitan emisi obligasi. JAWA membutuhkan dana sekitar Rp 1.5 Triliun untuk investasi selama empat tahun kedepan, dimana Rp 500 Miliar diantaranya berasal dari hasil IPO dan sisanya dari pendanaan eksternal.
SMRA - Rencana divestasi saham
Pemegang saham PT Summarecon Agunga (SMRA); Valence Assets Ltd., Canon Securities Group Ltd., Cinnamon Capital Ltd., dan Vanderian Holding Ltd., berencana menjual 4.2% saham (290 juta lembar saham) pada kisaran harga Rp 1,575 hingga Rp 1,625 per lembar saham. Credit Suisse bertindak sebagai penasihat keuangan pemegang saham atas rencana penjualan saham tersebut yang juga memiliki opsi upsize 1.3% saham (90 juta lembar saham).
TBIG - Kinerja 1Q 2012
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) membukukan pendapatan kenaikan sebesar 45%Yoy menjadi Rp 310 Miliar pada 1Q 2012 kendati baru saja menyelesaikan akuisisi 2,500 menara dari PT Indosat (ISAT). Naiknya kinerja membuat rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA turun menjadi 3.2x dibandingkan dengan 4.5x dalam syarat perjanjian pinjaman. Sebelumnya Moody’s mempertanyakan sumber dana untuk melunasi transaksi akuisisi menara milik ISAT senilai US$ 519 Juta.
UNTR - Penggunaan sisa dana rights issue
Manajemen PT United Tractors (UNTR) mengalokasikan sisa dana rights issue senilai Rp 1.29 Trilliun untuk modal kerja dan akuisisi tambang batubara. UNTR melakukan rights issue pada Mei 2011 lalu dengan total perolehan dana mencapai Rp 6.07 Triliun. Hingga akhir Maret lalu, sebanyak Rp 4.73 Triliun diantaranya telah digunakan sehingga sisa dana rights issue tercatat senilai Rp 1.29 Triliun.