PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon Bank) atau (BDMN) kembali meraih rekor tertinggi dalam penyaluran kredit. Total kredit dan Trade and Finance tumbuh sebesar 19% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp174,9 triliun didukung oleh pertumbuhan dari keempat lini bisnis utama Danamon. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang mencapai 10% di sepanjang tahun 2023.

Daisuke Ejima, Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menyampaikan di tengah kondisi tingkat suku bunga yang tinggi, Danamon berhasil meningkatkan Net Interest Margin (NIM) sebesar 20 bps menjadi 8,2%. Pendapatan operasional juga meningkat sebesar 7% YoY menjadi Rp18,2 triliun. Danamon membukukan kenaikan Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) sebesar Rp3,5 triliun di tahun 2023, meningkat 6% YoY dibandingkan tahun sebelumnya.

“Danamon menutup tahun 2023 dengan rekor baru khususnya dalam penyaluran kredit. Hal ini tercapai melalui eksekusi strategi kami yang disiplin dan menguatnya kolaborasi secara grup dengan MUFG dan Adira Finance. Sejalan dengan arahan strategis kami di tahun 2024-2026, hal ini memberikan landasan bagi Danamon untuk tumbuh sebagai financial group dan terus memberikan kontribusi nyata terhadap perekenomian Indonesia," ujar Daisuke Ejima.

https://www.emitennews.com/news/bank-danamon-bdmn-catat-laba-rp35-t-naik-6-persen-di-2023

PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) meningkatkan modal salah satu entitas usahanya, yakni PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM). Berdasarkan Akta Keputusan Pemegang Saham No. 04 tanggal 15 Februari 2024, Perseroan meningkatkan modal ke dalam RTM 152.813.850 lembar saham atau Rp152.813.850.000 (Rp152,8 miliar).

"RTM berencana menambah line produksi baru, atau peningkatan kapasitas produksi, sehingga memerlukan tambahan modal. Perseroan bermaksud meningkatkan setoran modal ke RTM sebesar Rp152.813.850.000 untuk mendukung rencana RTM tersebut dan mempertahankan persentase kepemilikannya di dalam RTM," kata Direktur Utama SUNI, Willy Johan Chandra, dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/2/2024).

Rencana penambahan line produksi yang baru untuk mengantisipasi tambahan permintaan dari pelanggan dan memungkinkan Perseroan memperluas pasar dan penambahan lini produk yang baru. Dengan begitu Perseroan dapat meningkatkan penjualan dan labanya secara signifikan ke depannya.

https://www.emitennews.com/news/suni-suntik-modal-rp1528-miliar-ke-entitas-usaha

Emiten pertambangan batu bara yang terafiliasi dengan terpidana kasus korups PT Asabri (Persero) Heru hidayat, PT SMR Utama Tbk (SMRU) teracam delisting, seiring panjangnya masa suspensi Perseroan.
 
Peringatan suspensi saham SMRU disampaikan Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pengumuman yang ditandatangani oleh Vera Florida dan Pande Made Kusuma Ari A, masing-masing selaku Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, tertanggal 16 Februari 2024.
 
“Masa suspensi saham Perseroan di Pasar Regular dan Pasar Tunai telah mencapai 24 bulan pada tanggal 23 Januari 2022 dan masa suspensi Perseroan akan mencapai 48 bulan atau 4 tahun pada tanggal 11 Februari 2024,” tulis Pengumuman BEI yang dikutip, Senin (19/02/2024).

https://investortrust.id/news/saham-beku-4-tahun-emiten-heru-hidayat-smru-terancam-delisting

PT Jaya Swarasa Agung Tbk, atau lebih dikenal sebagai Tays Bakers (TAYS), sedang mengembangkan cakupan pemasaran produknya di pasar dalam negeri, dimulai dari area Jawa Barat.

CEO Tays Bakers, Alexander Anwa, menjelaskan bahwa perluasan ini mencakup seluruh produk atau merek yang dihasilkan oleh perusahaan, dan langkah ini merupakan bagian dari strategi Tays untuk mempercepat pertumbuhan bisnis pada tahun 2024.

Analisis ekonomi Bank Indonesia provinsi Jawa Barat pada Februari 2021 menunjukkan bahwa Jawa Barat masih menjadi penopang ekonomi nasional dengan pangsa 13,02%, peringkat ketiga tertinggi setelah DKI Jakarta, mencakup berbagai sektor termasuk perdagangan dan eceran.

https://www.emitennews.com/news/jaya-swarasa-agung-tays-kembangkan-pasar-area-jawa-barat