Daily News 02/05
May 02, 2012 No. 252
Mining Sector - Bea keluar mineral
Pemerintah akan mengenakan bea keluar pada 6 mei 2012 terhadap 14 barang komoditas tambang mentah: tembaga, emas, perak, timah, timbal, kromium, platinum, bauksit, bijih besi, pasir besi, nikel, molibdenum, mangan, dan antimon. Sebelum 6 Mei 2012, Perusahaan tambang yang akan mengekspor wajib memenuhi tiga persyaratan, yakni menyerahkan rencana kerja pembangunan, pengolahan dan pemurnian sebelum 2014, menandatangani pakta integritas, serta tidak bermasalah (clear and clean). Jika perusahaan sudah memenuhi ketiga persyaratan, mulai 6 Mei 2012 hingga sebelum 2014, perusahaan tambang boleh mengekspor barang tambang mentah namun dikenakan bea keluar. Besaran bea keluar belum ditetapkan namun berkisar antara 20% hingga 50%. Pengenaan bea keluar serta pembatasan ekspor bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertambangan mineral sebelum pemberlakuan larangan ekspor pada 2014.
GEMS - Proyeksi kinerja
Manajemen PT Golden Energy Mines (GEMS) membukukan kenaikan produksi dan penjualan batubara sekitar 50% masing-masing menjadi 1.49 juta ton dan 1.77 juta ton pada 1Q 2012. Naiknya kinerja produksi batubara didukung oleh pengoperasian tambang baru di Sumatra, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. GEMS menargetkan produksi batubara tahun ini mencapai 10 juta ton.
IMAS - Capex 2012
PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) mengalokasikan capex senilai Rp 800 Miliar hingga Rp 1 Triliun yang sumber pendanaan nya berasal dari kas internal. Capex tersebut digunakan untuk membangun beberapa dealer Nissan dan Hino. Sementara itu perseroan membagikan dividen senilai Rp 118 per saham atau total dividen Rp 163.2 Miliar. Perseroan juga akan melaksanakan stock split 1:2.
INDF - Rencana emisi obligasi
PT Indofood Sukses Makmur (INDF) berencana menerbitkan obligasi VI tahun 2012 bertenor 5 tahun senilai Rp 2 Triliun dengan masa penawaran awal 3-14 Mei 2012. Manajemen memperkirakan mendapat pernyataan efektif pada 23 Mei. Dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk pelunasan pokok obligasi IV tahun 2007 senilai Rp 1.96 Triliun dengan tingkat bunga 10.0125% per tahun yang jatuh tempo pada 15 Mei 2012. Pefindo memberi peringkat AA+ dengan outlook stabil terhadap rencana emisi obligasi INDF.
SMRA - Rencana non-preemptive rights
PT Summarecon Agung (SMRA) berencana menerbitkan maksimal 687.3 juta lembar saham baru (10% saham) tanpa HMETD (non-preemptive rights offering) pada harga penawaran Rp 1,550 per lembar saham. Seluruh dana hasil non-preemptive rights senilai Rp 1.06 Triliun akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB pada 31 Mei 2012.
WIKA - Target lima proyek MRT
PT Wijaya Karya (WIKA) mencari kontrak baru dengan menargetkan proyek MRT tahap pertama yang membentang dari Lebak Bulus ke Bunderan Hotel Indonesia. WIKA akan mengikuti tender atas lima proyek MRT, yaitu dua paket MRT bawah tanah (underground) dan tiga paket MRT permukaan (elevated). Jika memenangi Proyek, untuk dua proyek underground bernilai Rp 6 Triliun, WIKA akan bekerja sama dengan Shimitsu dan untuk proyek elevated bernilai Rp 7.5 Triliun, Wika bekerja sama denga Tokyo Corp. WIKA optimis menang karena didukung anak usaha, WIKA Beton.