Daily News 26/06

June 26, 2024 No. 2581

HOKI

Buyung Poetra Sembada Tbk.

PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) menyiapkan capex atau belanja modal Rp15 miliar untuk pengembangan bisnis Fast Moving Consumers Goods (FMCG), yaitu DailyMeal. Emiten produksi dan distribusi beras itu menyiapkan anggaran pengembangan bisnis FMCG, untuk pembelian tanah, hingga membangun pabrik baru di Jawa Tengah. Ekspansi kapasitas produksi itu sejalan dengan pesatnya perkembangan produk DailyMeal.

Produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’ yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sudah memulai proses pembangunan pabrik untuk produk DailyMeal tersebut. Perseroan menargetkan pembangunan selesai dan beroperasi pada pertengahan tahun 2025.

Dalam keterangannya Selasa (25/6/2024), Direktur HOKI, Budiman Susilo mengatakan, sejauh ini proses transformasi bisnis HOKI ke sektor FMCG (Fast Moving Consumers Goods) berjalan pesat, dan selalu di jalur perkembangan yang direncanakan. Pesatnya pertumbuhan penjualan produk DailyMeal menunjukkan bahwa produk baru HOKI sangat prospektif. 

“Karenanya, pembangunan pabrik baru ini merupakan keputusan tepat, untuk menyongsong terus meningkatnya laju pertumbuhan penjualan produk DailyMeal,” ujar Direktur HOKI, Budiman Susilo.

https://www.emitennews.com/news/ekspansi-bisnis-fmcg-buyung-poetra-hoki-siapkan-capex-rp15-miliar

PRDA

Prodia Widyahusada Tbk.

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) melalui salah satu perusahaan afiliasinya di bawah naungan Grup Prodia yakni PT Prodia Diagnostic Line (Proline), fokus menggenjot produksi berbagai produk diagnostik in vitro (In Vitro Diagnostic/IVD). Ini dibuktikan dengan perseroan melakukan penyelesaian akhir (topping off) pabrik kedua di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Direktur Proline, Cristina Sandjaja, menjelaskan pabrik kedua tersebut nantinya memproduksi produk proline dengan kapasitas yang lebih besar daripada pabrik pertama Proline. “Pabrik baru ini disiapkan untuk mengakomodir peningkatan produksi berbagai diagnostik in vitro,” jelas Cristina dalam keterangan resminya, Selasa (25/6/2024).

Dalam hal pembangunan pabrik kedua ini, PRDA melalui Proline menghabiskan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 140 miliar untuk membangun gedung dan membeli berbagai mesin produksi.

Cristina yakin, melalui penambahan pabrik kedua tersebut akan semakin memperkuat eksistensi Proline sebagai pelopor industi alat industri kesehatan (alkes) IVD Indonesia yang diharapkan dapat menopang kemandirian alkes Indonesia dan mengakomodir peningkatan permintaan alkes IVD baik di pasar domestik maupun regional.

https://investor.id/market/365184/prodia-prda-genjot-produksi-alkes-diagnostik-lewat-pabrik-kedua

KAEF

Kimia Farma Tbk.

Kementerian BUMN menunjuk Djagad Prakasa Dwialam sebagai Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang baru menggantikan David Utama.

Keputusan tersebut mendapat restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kimia Farma (KAEF) yang digelar di Jakarta pada Selasa (25/6/2024).

RUPST juga sepakat mengganti Direktur SDM Dharma Saputra dan mengangkat Disril Revolin Putra sebagai Direktur SDM.

Djagad Prakasa Dwialam, atau yang biasa disapa Dwi, bukan orang baru bagi Kimia Farma, dia sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) anak perusahaan Kimia Farma yang bergerak di bidang distribusi produk farmasi.

https://www.emitennews.com/news/kimia-farma-kaef-sepakat-ganti-dirut

IMPC

Impack Pratama Industri Tbk.

PT Impack Pratama Industri Tbk.(IMPC), Senin (24/6/2024), menandatangani Perjanjian Jual Beli untuk mengakuisisi 100% saham kepemilikan atas Mulford Holdings Pty Ltd (Mulford Holdings) dengan tanggal penyelesaian transaksi, Jumat (28/6/2024). Dengan mengakuisisi distributor lembaran plastik untuk signage dan produk bahan bangunan terkemuka di Australia dan New Zealand yang berdiri sejak 1946, IMPC percaya diri laba bakal bertambah Rp400 miliar.

Mulford Holdings memiliki 14 distribution center di kedua negara tersebut dan melayani lebih dari 8.300 pelanggan setiap tahun. Selain bergerak di bidang distribusi, Mulford Holdings juga menyediakan jasa pabrikasi dan perancangan display.

“Ekspektasi kami akuisisi ini dapat menambahkan Pendapatan Bersih IMPC sekitar Rp400 miliar yang akan tercatat pada tahun fiskal 2024 ini,” kata Direktur Utama Perseroan, Haryanto Tjiptodihardjo, Selasa (25/6/2024). 

Haryanto Tjiptodihardjo menyampaikan dalam melaksanakan akuisisi ini, dua hal terpenting yang diyakini dapat membangun sinergi yakni jaringan distribusi yang selaras dengan IMPC dan memiliki brand power yang kuat.

https://www.emitennews.com/news/akuisisi-mulford-holdings-impc-percaya-diri-laba-tambah-rp400-miliar