Daily News 23/07

July 23, 2024 No. 2600

HELI

Jaya Trishindo Tbk.

PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) mencatat pendapatan neto sebesar Rp58,15 miliar hingga 30 Juni 2024, meningkat signifikan dari pendapatan neto Rp14,76 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Senin menyebutkan bahwa beban pokok pendapatan naik menjadi Rp51,35 miliar dari Rp17,02 miliar, sehingga menghasilkan laba bruto sebesar Rp6,80 miliar, berbalik dari rugi bruto Rp2,25 miliar pada tahun sebelumnya.

Laba usaha yang diraih mencapai Rp4,95 miliar setelah mencatat rugi usaha Rp4,03 miliar pada tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp1,72 miliar, berubah dari rugi sebelum pajak Rp10,93 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,74 miliar, setelah mencatat rugi neto Rp10,92 miliar pada tahun sebelumnya.

https://www.emitennews.com/news/jaya-trishindo-heli-jadi-raup-laba-rp17m-di-semester-i-2024

IPCC

Indonesia Kendaraan Terminal Tbk.

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) atau IKT mencetak laba tahun berjalan sebesar Rp 80,68 miliar pada kuartal II-2024, alias tumbuh 2,24% dibanding periode sama tahun lalu yang membukukan laba sebesar Rp 78,91 miliar. Menariknya, pertumbuhan laba ini terjadi di tengah pendapatan operasi IPCC yang terkoreksi 1,83% dari sebelumnya Rp 366 miliar, menjadi Rp 360 miliar pada triwulan II-2024.

Merujuk laporan keuangan unaudited IPCC yang dipublikasi pada Senin (22/7/2024), menurunya pendapatan operasi entitas anak Grup Pelindo ini disebabkan oleh melemahnya pendapatan dari segmen pelayanan jasa barang yang sebelumnya menghasilkan Rp 20,25 miliar, ambruk menjadi Rp 5,88 miliar.

Di sisi lain, pendapatan dari bisnis pelayanan jasa terminal justru menguat dari sebelumnya Rp 336 miliar, menjadi Rp 340 miliar. Begitupun dengan pendapatan dari pelayanan rupa-rupa usaha yang hanya naik tipis menjadi Rp 4,89 miliar, ketimbang periode sebelumnya Rp 4,71 miliar. Termasuk pendapatan dari bisnis pengusahaan tanah, bangunan, air dan listrik yang meningkat menjadi Rp 8,50 miliar dari sebelumnya Rp 5,85 miliar.

https://investor.id/market/367774/laba-indonesia-kendaraan-terminal-ipcc-tumbuh

UNTR

United Tractors Tbk

PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) emiten Industri Sepeda dan Industri Sepeda Motor Roda Dua dan Tiga menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) per tanggal 30 Juni 2024.

Direktur UNTD Andrew Mulyadi dalam keterangan tertulisnya Senin (22/7) menyampaikan bahwa Perseroan memperoleh IPO efektif pada 7 Februari 2024 sebesar Rp400 miliar dengan biaya sebesar Rp8,79 miliar. Dengan demikian UNTD mendapatkan hasil bersih IPO sebesar Rp391,2 miliar.

Selanjutnya UNTD merealisasikan dana IPO sebesar Rp183,88 miliar untuk modal kerja dan masih menyimpan sisa dana IPO sebesar Rp207,32 miliar sebagai rekening Giro kepihak ketiga dengan bunga 0,5%.

https://emitennews.com/news/terang-dunia-untd-simpan-dana-ipo-rp207m-bunganya-segini

ANTM

Aneka Tambang Tbk.

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) Nicolas D. Kanter optimis tata kelola nikel akan lebih baik dengan adanya Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara) untuk komoditas nikel.

"Dengan adanya sistem integrasi ini maka semua data-datanya berupa digital sehingga akan transparan dan diharapkan ke depannya (tata kelola nikel) akan jauh lebih baik lagi," ujarnya saat ditemui di Kementerian Keuangan, Senin (22/7).

Nico menuturkan bahwa Simbara akan mempermudah pemantauan tata kelola dan niaga nikel dari mulai tahap produksi hingga ekspor. Integrasi data ini juga akan mengurangi adanya intervensi dari pihak luar sehingga akan mencegah kebocoran-kebocoran dari luar.

"Dengan adanya Simbara ini persyaratan akan dibuat sederhana dan transparan. Semua yang digitalisasi akan menjadi terintegrasi sehingga akan meminimalisasi kebocoran-kebocoran di sektor nikel," ungkapnya.

https://industri.kontan.co.id/news/dirut-aneka-tambang-antm-optimis-tata-kelola-nikel-akan-lebih-baik-dengan-simbara