Daily News 26/08

August 26, 2024 No. 2624

MDKA

Merdeka Copper Gold Tbk.

Merdeka Copper Gold (MDKA) memperkuat modal Pani Bersama Jaya (PBJ). Itu dengan menambah fasilitas PBJ senilai USD135 juta. Nah, dengan tambahan tersebut, total dana pembiayaan menjadi USD260 juta dari semula USD125 juta. 

Dana pinjaman tersebut akan digunakan oleh PBJ tidak terbatas hanya untuk keperluan korporasi umum tetapi termasuk juga untuk keperluan pengeluaran modal, operasional, dan modal kerja. Pinjaman itu, dikenai term Secured overnight financing rate (SOFR) 3 bulan ditambah Martin 5,76 persen.

Waktu jatuh tempo pinjaman pada tahun ke-5 setelah tanggal perjanjian awal. Tanggal jatuh tempo pada hari kerja ke-5 setelah seluruh jumlah terutang berdasar perjanjian fasilitas senior telah dibayar atau dilunasi secara penuh. 

Menyusul transaksi itu, perseroan dapat memberi dukungan pendanaan PBJ. Selanjutnya, dana itu oleh PBJ digunakan tidak terbatas pada keperluan korporasi umum termasuk untuk keperluan pengeluaran modal, operasional, dan modal kerja PBJ. 

https://emitennews.com/news/genjot-kinerja-mdka-injeksi-modal-entitas-usaha-usd135-juta

BBNI

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berhasil mencatat pertumbuhan penyaluran kredit segmen korporasi sebesar 18,7% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada semester I tahun 2024. 

Penyaluran kredit ini mencapai Rp403,1 triliun, yang sebagian besar berasal dari korporasi blue chip, baik dari sektor swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain itu, penyaluran kredit secara bank only selama semester I 2024 mencapai Rp171 triliun, mengalami lonjakan signifikan sebesar 48% YoY. Secara konsolidasi, pertumbuhan kredit BNI mencapai 11,7% YoY, dengan total penyaluran kredit mencapai Rp727 triliun per Juni 2024.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menjelaskan bahwa akselerasi pertumbuhan kredit ini didukung oleh stabilitas perekonomian nasional di tengah dinamika global serta perbaikan lingkungan operasional perbankan. 

https://emitennews.com/news/bni-bbni-catat-kredit-korporasi-tumbuh-187-persen-di-semester-i

ADHI

Adhi Karya (Persero) Tbk

Emiten konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat nilai kontrak baru sebesar Rp 12 triliun hingga Juli 2024.
 
Kontrak baru tersebut bersumber dari lini bisnis Engineering & Construction denganporsi 90%, Property & Hospitality 4%, Manufacture 4% dan Investment 2%.
 
“Sumber pendanaan proyek didominasi dari anggaran pemerintah sebesar 36%, proyek swasta sebesar 19%, proyek BUMN dan BUMD sebesar 18% serta pinjaman sebesar 27%,’’ urai Manajemen ADHI dikutip dari materi paparan publik Perseroan yang dilansir, Sabtu (25/8/2024).
 
Adapun 5 proyek jumbo yang berkontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru Perseroan terdiri dari proyek SarPras Tambak Udang Sumbawa KKP RI senilai Rp 3,2 triliun, proyek Istana Wakil Presiden Rp 1,3 triliun, EPCC Jetty & Propylene Storage Tank Rp 700 miliar, Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase 2 Rp 500 miliar dan proyek Gedung Otorita IKN Rp 300 miliar.

https://investortrust.id/market/38471/garap-5-proyek-jumbo-adhi-karya-adhi-catat-kontrak-baru-rp-12-triliun-per-juli-2024

BJTM

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) melakukan penyertaan modal kepada Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat Syariah atau Bank NTB Syariah pada 16 Agustus 2024.

Wioga Adhiarma Aji Corporate Secretary BJTM dalam keterangan tertulisnya Selasa (20/8) menuturkan BJTM melakukan penyertaan modal pada Bank NTB Syariah sebesar Rp100 miliar.

Lebih lanjut Wioga memaparkan penyertaan modal ini juga disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2022 maksimal 15% dari total penyertaan modal disetor pemegang saham Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, Kota Nusa Tenggara Barat.

"Penyertaan modal ini dalam rangka pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank Jatim dengan BPD NTB Syariah selanjutnya pencatatan Laporan Keuangan akan dilakukan konsolidasi,"pungkasnya.

https://www.emitennews.com/news/bank-jatim-bjtm-suntik-modal-bank-ntb-rp100-m-ini-tujuannya