Daily News 29/08

August 29, 2024 No. 2627

TOWR

Sarana Menara Nusantara Tbk.

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), emiten menara telekomunikasi di bawah Grup Djarum, menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4-6 persen secara tahunan (year-on-year) pada tahun buku 2024. Target ini masih belum memasukkan kontribusi dari hasil akuisisi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), yang baru akan dikonsolidasikan pada kuartal ketiga tahun ini.

"Target top line kami antara 4-6 persen secara organik, di luar akuisisi IBST. Hasil dari IBST masih diaudit dan akan dihitung dalam konsolidasi keuangan nanti. Dengan skenario pertumbuhan 4-6 persen, EBITDA juga diperkirakan tumbuh dalam rentang yang sama dengan pendapatan," kata Wakil Direktur Utama TOWR, Adam Ghifari, saat Public Expose Live 2024, Rabu (28/8).

Akuisisi IBST oleh TOWR dilakukan melalui anak usaha PT Iforte Solusi Infotek, yang mengambil alih 90,11 persen saham senilai Rp3,42 triliun pada 1 Juli 2024. Konsolidasi ini diperkirakan akan menambah sekitar 3.300 menara dan 16.000 kilometer aset fiber optic ke portofolio TOWR, memperkuat posisi perusahaan sebagai pemain terdepan di sektor infrastruktur telekomunikasi.

https://www.emitennews.com/news/emiten-grup-jarum-towr-bidik-pendapatan-tumbuh-6-persen-tahun-ini

ADHI

Adhi Karya (Persero) Tbk

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), emiten konstruksi milik pemerintah Indonesia, berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp12 triliun hingga Juli 2024. 

Pencapaian ini memperlihatkan komitmen ADHI dalam memperkuat posisinya di sektor konstruksi nasional, meski tantangan ekonomi global masih membayangi.

Manajemen ADHI mengungkapkan bahwa perolehan kontrak baru sepanjang tujuh bulan pertama 2024 didominasi oleh proyek gedung, yang menyumbang 50% dari total kontrak. 

"Pekerjaan proyek gedung memberikan kontribusi terbesar dalam kontrak baru kami hingga Juli 2024, sebesar 50%," kata Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson dalam Public Expose Live 2024 secara daring pada Rabu (28/8).

https://www.emitennews.com/news/adhi-ungkap-kontrak-baru-rp12t-hingga-juli-2024

BSSR

Baramulti Suksessarana Tbk.

Baramulti Suksessarana (BSSR) per 30 Juni 2024 meraup laba bersih USD80,35 juta. Melorot 24 persen dari periode sama tahun lalu sejumlah USD106,36 juta. Dengan hasil itu, laba per saham dasar ikut terseret turun menjadi USD0,0307 dari sebelumnya USD0,0407.

Penjualan USD482,5 juta, menukik 18,72 persen dari posisi sama tahun lalu senilai USD593,65 juta. Beban pokok penjualan USD311,95 juta, mengalami penyusutan dari edisi sama tahun sebelumnya USD375,04 juta. Laba kotor tercatat USD170,55 juta, melorot 21,98 persen dari USD218,61 juta. 

Beban penjualan dan distribusi USD61,77 juta, susut dari USD73,10 juta. Beban umum dan administrasi USD5,66 juta, bengkak dari USD3,96 juta. Penghasilan operasi lain USD402,48 ribu, melonjak dari USD116,03 ribu. Beban operasi lain USD406,52 ribu, terpangkas signifikan dari USD4,21 juta. 

Laba usaha USD103,11 juta, mengalami perosotan dari usd137,44 juta. Penghasilan keuangan USD949,4 ribu, mengalami koreksi tajam menjadi USD1,21 juta. Beban keuangan naik tipis menjadi USD206,89 ribu dari sebelumnya USD201,67 ribu. Laba sebelum pajak penghasilan USD103,85 juta, turun dari USD138,45 juta. 

https://emitennews.com/news/menukik-24-persen-laba-bssr-juni-2024-sisa-usd8035-juta

BBCA

Bank Central Asia Tbk

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan pertumbuhan bisnis terus menunjukan tren yang positif. Pertumbuhan kredit di seluruh segmen, mulai dari UKM, korporasi, hingga kredit konsumer. Per Juni 2024, total kredit BCA tumbuh sebesar 15,5% secara tahunan (YoY) menjadi Rp850 triliun

Pertumbuhan total kredit tersebut mampu berada di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri. Hal ini selaras dengan komitmen BCA untuk turut mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. 


BCA optimistis untuk terus mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor ekonomi, dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian. Kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. 

https://emitennews.com/news/bca-bbca-catat-pertumbuhan-kredit-naik-155-persen-ini-sektornya