Daily News 15/10

October 15, 2024 No. 2665

JRPT

Jaya Real Property Tbk

Emiten grup Ciputra PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), emiten di sektor properti, telah menyerap sekitar 75% dari anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun buku 2024.


Wakil Direktur Utama JRPT, Yohannes Hengky Wijaya, menyatakan bahwa perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp400 miliar hingga Rp500 miliar. 


Capex yang telah diserap JRPT saat ini digunakan untuk pengembangan kawasan yang dimiliki perusahaan, termasuk pembangunan infrastruktur. Salah satu pengembangan yang dilakukan adalah di kawasan Bintaro Jaya, yang merupakan area utama perusahaan. 


Yohannes menambahkan bahwa fasilitas terbaru di Bintaro Jaya akan menjadi destinasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup para penghuni.
Selain itu, JRPT melalui anak usahanya, PT Deltacendana Citrapersada, tengah mengembangkan distrik baru bernama Royal Batavia. Proyek hunian premium ini dibangun di atas lahan seluas 112 hektar dan merupakan bagian dari pengembangan kawasan Bintaro Jaya.
Jaya Real (JRPT) Ungkap Serap 75 Persen Dana Capex 2024, Ini Detailnya (emitennews.com)

ENRG

Energi Mega Persada Tbk

Perusahaan hulu migas (minyak dan gas) milik Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melalui anak usahanya, PT EMP Energi Jaya (EEJ), menandatangani perjanjian jual beli pada 10 Oktober 2024 dengan Energy World Corporation Ltd (EWC) dan Ventures Holdings Pty Ltd (VH) terkait kepemilikan saham di Energy Equity Holdings Pty Ltd (EEH) dan Epic Sulawesi Gas Pty Ltd (ESG). EEH dan ESG memiliki 100% saham Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd (EEES). EEES memiliki 51% partisipasi interes (PI) di KKS Sengkang.


Saat ini, Energi Mega (ENRG) melalui anak usaha lainnya, PT Energi Maju Abadi (EMA), sudah memiliki 49% partisipasi interes di KKS Sengkang. Setelah penyelesaian transaksi jual beli tersebut, yang diharapkan terjadi pada 31 Oktober 2024, akuisisi atas EEH dan ESG oleh EEJ akan menyebabkan KKS Sengkang terkonsolidasi secara penuh ke dalam ENRG.


Saat ini, KKS Sengkang memiliki kontrak dengan PT PLN (Persero) dengan kapasitas produksi sekitar 50 juta kaki kubik gas per hari. Dalam hal ini, PLN bertindak sebagai pembeli utama. Blok gas yang terletak di Sulawesi Selatan ini juga mengoperasikan sekitar 380 miliar kaki kubik gas cadangan gas terbukti dan terukur (cadangan 2P).


Sebelumnya, ENRG melalui anak usahanya, EMP Bentu Limited, yang merupakan operator dan pemilik 100% hak partisipasi di Blok KKS Bentu, telah mendapatkan temuan gas di tempat (gas in place) sebesar 126 miliar kaki kubik dari aktivitas pengeboran di sumur gas CEN-01.


Peningkatan produksi gas di Blok KKS Bentu diharapkan berdampak positif terhadap kinerja keuangan emiten berkode saham ENRG tersebut. Dengan asumsi harga jual gas sebesar US$ 6 per mmbtu, maka tambahan produksi gas sebanyak 45 juta kaki kubik gas per hari tersebut bernilai US$ 270 ribu per hari atau sekitar US$ 100 juta per tahun.
Emiten Grup Bakrie (ENRG) Kuasai Aset Gas Sengkang (investor.id)

KLAS

Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk.

PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) membangun sebanyak empat kapal tongkang untuk menggenjot kinerja perusahaan. Ekspansi kapal bertujuan untuk menjawab tingginya permintaan atas jasa angkutan.


Dilaporkan, progres terkini pembuatan kapal H519 sudah mencapai 70% dan diperkirakan dapat diluncurkan pada pertengahan Desember 2022. Kurnia menyebut, pengerjaan kapal ini tinggal menyisakan penyambungan haluan dan pemasangan side board. Sementara, untuk pembangunan unit KLS12 H520, progresnya sudah mencapai 40%. Sedangkan, progress pengerjaan kapal H525 dan H526 mencapai 10%-12% per bulan. Kurnia menargetkan, kapal H525 dan H526 rampung pada April 2025. Data terbaru menunjukkan, progres pengerjaan H525 kini telah mencapai 15% terhitung sejak dibangun pada akhir Agustus 2024.


Ke depan, emiten bersandi saham KLAS tersebut berencana untuk terus menjalin kemitraan potensial guna menggarap bisnis kargo dan aktif mengikuti tender jasa angkutan kapal yang potensial.
Pasalnya, bisnis kaca KLAS dinilai memiliki prospek cerah. Melalui anak usahanya, PT Kurnia Surya Santosa (KSS), KLAS juga mencermati, permintaan kaca masih prospektif seiring tumbuhnya rencana pembangunan rumah bagi rakyat.


Di segmen pasir kuarsa, permintaan komoditas juga terus bertumbuh paralel dengan bertambahnya industri kaca di Indonesia. KLAS melalui anak usahanya, PT Karya Cipta Lahanindo, tercatat sudah menuntaskan pembangunan mesin pemurnian pasir kuarsa menggunakan dana hasil initial public offering (IPO).

Pelayaran Kurnia (KLAS) Bangun Empat Kapal Tongkang (investor.id)

JPFA

Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Saham emiten unggas, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) terdongkrak oleh sentimen positif kebijakan pemerintahan baru Presiden RI terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik akhir pekan ini.  Berdasarkan data RTI Business, harga saham emiten unggas tercatat menggeliat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (14/10/2024). 


Selain itu, kuota impor anak ayam umur sehari kategori grand parents stock (GPS) yang lebih rendah pada 2024 dan seterusnya. Akan tetapi, emiten unggas diproyeksikan akan mendapatkan hambatan dari La Nina yang memengaruhi harga bahan baku. 


Program makan bergizi gratis yang diwacanakan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto ini memang telah menunjukkan kepastiannya. Pemerintahan baru pun akan segera bergulir seiring dengan pelantikan Prabowo jadi Presiden RI pada akhir pekan ini, (20/10/2024). 


Pemerintah sendiri resmi merancang anggaran untuk program makan bergizi gratis pada 2025 sebesar Rp71 triliun atau 0,29% terhadap produk domestik bruto (PDB), sesuai Rancangan Undang-undang (RUU) tentang APBN 2025. Pemerintah juga berencana mengimpor 1,3 juta sapi hidup untuk mendukung program makan bergizi gratis tersebut. 
Intip Proyeksi Saham JPFA, CPIN Cs Jelang Pelantikan Prabowo (bisnis.com)